Akhir akhir ini rumah baekhyun tampak ramai , teman temannya memilih untuk menginap di sini menemani baekhyun selama orang tuanya di LA dan rencananya hari ini eomma dan appa byun akan pulang ke korea , rasanya bahagia bercampur takut mendapat kabar bahwa ayah dan ibunya akan pulang
" baek kau kenapa ?" Tanya sehun
" tidak, aku tidak apa apa , aku hanya sedang mempersiapkan diri akan segala kemungkinan nya "
" kau tenang saja semua akan baik baik saja , kalaupun chanyeol memang tak mau bertanggung jawab itu tak akan membuat hidup mu berakhir saat itu juga
Kau masih punya kami "
" gomawo sehunnie "
Selesai dengan bimbingan dosen baekhyun berjalan menuju kantin , dan tak sengaja bertemu jeno yang memang berniat menemui baekhyun
" noona " panggil nya saat melihat baekhyun beberapa langkah di depan nya
Baekhyun berbalik dan remaja itu tersenyum lalu berlari ke arah nya
" ini untukmu " jeno memberikan sebuah paperbag pada baekhyun
" untukku ? Apa ini ?"
" itu hadiah , minggu lalu aku berkompetiri di singapura "
" woahh kau hebat, lalu kau memangkan nya ?"
" tentu saja , dan bulan depan aku akan ke london untuk kompetisi selanjutnya "
" daebak , kau memang hebat "
" bagaimana skrispsi mu noona apa sulit ?" Tanya jeno sambil mereka berjalan menuju kantin
" masih di tahap awal jadi belum sesulit itu "
Jeno hanya mengangguk, mereka terus berjalan menuju kantin yang tak begitu padat
" noona ingin makan atau minum ?" Tanya jeno
" aku ingin jus jeruk saja , tanpa gula "
" baiklah , akan ku pesankan noona cari tempat duduk saja "
" baiklah "
Dari kejauhan chanyeol melihat baekhyun yang datang bersama jeno , sebenarnya ia cukup penasaran dengan kedekatan jeno dan baekhyun
" apa benar benar kau hamil anakku ?" Pikir nya sambil melihat baekhyun yang secara tak sadar mengusap usap perut nya
" kau bahkan terlihat sangat dekat dengan bocah tengil itu " gumam nya sambil menyedot softdrink di hadapannya
" pesanan mu " jeno datang memberikan satu gelas jus jeruk untuk baekhyun
" gomawo "
" noona apa perut mu sakit ?"
" tidak , kenapa kau bertanya begitu ?"
" kau terus mengusap perut mu "
" oh a-aku hanya ingin saja "
" ohh , ku kira kau tak enak perut "
Baekhyun hanya tersenyum , bagaimana jadinya jika jeno tau baekhyun sedang mengandung
Baekhyun membuka paperbag yang di berikan jeno , di situ juga ada berbagai jenis coklat yang jeno bawakan untuk baekhyun
" jenoyaa , apa bermain game itu menyenangkan ?"
" tentu saja , noona mau ku ajarkan ?" Dengan semangat jeno mengeluarkan ponsel nya lalu masuk ke dalam aplikasi game favorit nya
Dan sedari tadi pandangan chanyeol terus tertuju pada dua orang yang cukup jauh dari nya , melihat interaksi jeno dan baekhyun jujur chanyeol sedikit kesal apalagi saat melihat baekhyun tertawa selepas itu
" noona jangan seperti itu nanti bisa mati "
" maaf aku tak tau "
Ini kali pertama baekhyun bermain game seperti ini dan jeno terus mengomelinya karena selalu salah langkah tapi tak membuat baekhyun kesal , tapi justru membuat baekhyun tertawa melihat raut wajah lucu jeno
Namun sepertinya tawa itu seketika harus pudar di saat ia menerima sebuah panggilan dengan nomor yang tak di ketahui
" siapa noona " tanya jeno karena baekhyun hanya memandangi layar ponselnya
" sebentar "
Baekhyun menjawab panggilannya
" Yeoboseyo "
" aku tunggu kau di taman belakang kampus "
" Yeoboseyo "
" siapa noona ?"
" maaf sepertinya aku harus pergi sekarang "
" ada apa ? Apa ada sesuatu yang mendesak ?"
" mmmhhh ne , dosen pembimbingku " bohong baekhyun
" ohh , ya sudah semangat noona "
Baekhyun berjalan menuju taman belakang kampus , yang cukup sepi hingga seseorang menarik nya
" astaga, yeol sakit "
Chanyeol melepaskan genggaman tangan nya pada tangan baekhyun yang tampak memerah
Jujur baekhyun sangat merindukan sahabat sekaligus orang yang di cintainya ini , ingin rasanya baekhyun memeluknya tapi melihat wajah tak bersahabat chanyeol membuat baekhyun tak mungkin melakukan itu
" a-ada apa ?" Tanya baekhyun
" kau yakin anak itu anakku ?" Pertanyaan itu jelas jelas menyakiti hati baekhyun
" apa maksud mu ? Kau pikir aku wanita murahan yang bisa tidur dengan banyak laki laki ?"
" bisa saja itu anak bocah itu "
" bocah itu ?" Baekhyun berpikir keras
" mahasiswa baru yang selalu mendekati mu bukannkah kalian sedekat itu ? Dan bukan kah kalian sudah pernah menghabiskan waktu bersama di pantai ?"
" jadi kau berpikir saat aku bersama jeno aku melakukan hal itu ?"
PLAK
Satu tamparan di pipi kanan baekhyun berikan pada chanyeol, ucapannya benar benar menyakiti hatinya
" aku memang dekat dengannya dan bukan berarti aku berhubungan badan dengan nya , asal kau tau hanya kau ... hanya kau yang pernah menjamah tubuhku bahkan dengan bodoh nya aku hanya diam dan masuk ke dalam pesona mu
Iya aku terlalu bodoh karena sudah percaya padamu jika terjadi sesuatu padaku kau akan bertanggung jawab tapi nyatanya tidak , jika kau tak mau bertanggung jawab ya sudah tapi jangan mencari kambing hitam untuk membebaskan mu dari tanggung jawab ku , tanpa kau pun aku masih bisa mengurus ku juga bayi ini "
Entah kekuatan dari mana akhirnya baekhyun bisa tak lagi bersikap lembut pada chanyeol
" baiklah jika memang itu bayiku , berarti aku memiliki hak atas bayi itu "
" maksud mu ?"
" aku berhak untuk memintamu menggugurkan kandungan mu "
Chanyeol sepertinya memancing emosi baekhyun dan
PLAK
satu tamparan di pipi kiri chanyeol baekhyun berikan
" kalau kau tak ingin bertanggung jawab ya sudah , tapi jangan pernah kau mengakui bayi ini adalah darah daging mu bahkan kau sudah ingin membunuh nya
Kau bisa menganggap bayi ini tidak ada , ingat ini hanya anakku bukan anakmu , meski darah mu mengalir di darah nya tapi kau tak memiliki hubungan sedikit pun dengan bayi ini "
Ucap baekhyun lalu pergi
Baekhyun berjalan dengan cepat menuju keluar gedung kampus nya , ia menaiki taksi yang melintasi kampus
Baekhyun menangis , menangisi kebodohannya , menangisi ucapan chanyeol yang benar benar sudah menyakitinya baekhyun bertekad untuk pergi saja sama sekali tak bertemu chanyeol atau keluarganya itu jauh lebih baik kan ?
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
perverted friend
أدب الهواةkata orang jika lelaki dan perempuan itu tidak bisa berteman apa benar ?