" sepertinya sakit yang di alami nona baekhyun itu efek dari kehamilan " ucap dokter setelah selesai memeriksa baekhyun
" ha-hamil ?" Tanya baekhyun
" iya nona , usianya baru 2 minggu , jadi anda harus menjaganya baik baik kandungan anda cukup lemah jangan terlalu lelah dan stres saya sudah memberikan resep obat penguat kandungannya "
" baik dokter terimakasih "
Wendy mengatur nafasnya ia harus menekan amarah nya ini tak perlu di tanya siapa yang menghamilinya wendy sudah tau perbuatan chanyeol yang juga temannya
" baek , kita bisa keluar sekarang ?" Tanya wendy
Badannya bergetar sungguh baekhyun sangat takut , takut chanyeol tak mau bertanggung , juga bagaimana nanti menjelaskan pada orang tuanya
Baekhyun sadar dari pingsan nya , dan kembali menangis , wendy hanya bisa diam sambil mengusap punggung baekhyun lalu di mana chanyeol ? Jelas wendy mengusir nya
" pergilah jika memang kau tak mau bertanggung jawab , aku tak menyangka kau pria yang lepas dari tanggung jawab padahal baekhyun selalu membanggakan mu
Pergi , jangan pernah muncul lagi di hadapan baekhyun dan ingat jangan pernah menyesal dengan apa yang kau katakan jangan pernah sekalipun mengakui bayi yang ada di kandungan baekhyun itu anak mu
Dan kau tak pernah tau seadil apa tuhan untuk mengadili orang seperti mu "
Ucap wendy sebelum mendorong chanyeol keluar dari kamar baekhyun
" baek , makan dulu yaaa kau harus minum obat " wendy sudah membawa nampan berisi makanan , minum juga obat
" aku tak mau "
" ingat baek makanan yang kau konsumsi itu tak lagi hanya untuk tubuh mu , ada nyawa lain yang tuhan titipkan padamu kau jangan egois baek , aku tau ini sangat mendadak kau pasti merasa kau belum siap tapi ku yakin kau bisa , dan harus bisa menjalaninya tuhan tak akan pernah salah memilih orang " jelas wendy
Baekhyun menunduk ia melihat perutnya yang masih rata , masih tak percaya baekhyun akan menjadi seorang ibu bahkan di saat ia sama sekali tak berkencan dengan seseorang
" kau tau bahkan banyak orang orang di luar sana yang ingin memiliki anak namun tuhan belum memberikannya jadi bersyukurlah , dan jalani hidupmu dengan baik
Kau punya tuhan dan aku yang akan selalu menemanimu "
Reflek baekhyun memeluk temannya itu, meski bermulut pedas tapi wendy teman yang baik
Ini baru hanya wendy yang tau , bagaimana jika seulgi, crystal , sehun dan kai tau kalau chanyeol tak mau bertanggung jawab ? Dapat di pastikan hidup chanyeol tak akan tenang
" bagaimana jika eomma dan appa marah ?" Tanya baekhyun
" marah itu pasti apalagi si brengsek itu tak mau bertanggung jawab , tapi ku rasa orang tuamu akan mengambil keputusan yang tepat "
Baekhyun menghela nafasnya cukup berat , apa ini ujian untuk nya ? Sepertinya bukan mungkin ini hukuman untuknya ? Atau mungkin teguran bagi baekhyun entahlah tapi yang pasti baekhyun harus mulai bisa menerima kenyataan ini
Beruntung orang tuanya memperpanjang waktunya di luar negeri karena urusannya yang belum selesai sehingga baekhyun bisa berpikir bagaimana cara menjelaskan keadaan nya
Selama di tinggal baekhyun di temani wendy dan pagi ini tiba tiba saja eomma park datang ke rumah baekhyun di saat baekhyun dan wendy menikmati sarapan mereka
Meski hubungan keluarga park dan keluarga byun sudah sangat dekat tapi eomma park tak pernah berani langsung masuk ke rumah ini , beliau akan menekan bell terlebih dahulu
" biar aku saja wen " ucap baekhyun mendengar bell rumahnya di bunyikan
Perlahan baekhyun membuka pintunya dan
" eomma "
" baek " eomma park menatap putri sahabatnya ini
" kau baik baik saja ?" Tanyanya karena melihat wajah baekhyun yang tampak pucat
" aku , aku baik baik saja eomma , mari masuk eomma" ajak baekhyun
" orang tuamu masih di luar negri kenapa tak menginap di rumah ? Atau meminta chanyeol menemanimu ?"
" mmmhhh ada wendy yang menemaniku eomma "
" oh , syukurlah eomma kira kau sendiri di rumah , mhh baek apa kau sedang sakit ?"
" ne eomma aku hanya sedang tak enak badan , mungkin masuk angin "
" kenapa tak bilang , bisa eomma buatkan ramuan untuk mu "
" terimakasih eomma tapi aku tak enak jika harus merepotkan eomma "
" yaaa baek , kau ini , kau sudah eomma anggap putri eomma sendiri jadi jangan sungkan , kau sedang sarapan ?"
" ne eomma "
" ya sudah kalau begitu , lanjutkan saja eomma permisi"
" ne eomma "
Andai saja eomma park tau siapa yang sudah membuat baekhyun sakit pasti ia akan menghajar putranya itu
" sepertinya ibunya chanyeol orang yang baik " tebak wendy setelah baekhyun kembali ke ruang makan
" iya keluarga park memang baik "
" tapi tidak dengan anak sulung nya "
Sepertinya wendy jauh lebih emosi di banding baekhyun
Pagi ini Baekhyun datang ke kampus dan ia bertekad untuk segera menyelesaikan semua tugasnya sehingga hanya tinggal menyusun skripsinya saja lalu sidang dan wisuda , jika kuliahnya selesai lebih cepat maka baekhyun hanya tinggal memikirkan bayi yang ada di dalam perutnya saja
" hey , mmhhh kau baik baik di sana yaa aku harus bertemu dosen doakan agar aku bisa menyelesaikan semua tugasku " ucap baekhyun sambil mengusap perut nya
Sepertinya baekhyun mulai menerima keberadaan bayi di dalam perut nya
Baekhyun berjalan menuju ruang dosen , di persimpangan jalan tak sengaja ia berpapasan dengan chanyeol yang berjalan ke arah nya
Melihat chanyeol yang tampak baik baik saja membuag baekhyun merasa sakit mengingat kembali ucapannya yang menuduh jika bisa saja anak yang ada di dalam kandungan baekhyun itu anaknya jeno karena akhir akhir ini baekhyun cukup dekat dengan jeno
Rupanya baekhyun semurahan itu di pikiran chanyeol
Baekhyun terus berjalan bahkan ia mencoba menegakkan kepalanya dan berjalan lurus tanpa menyapa chanyeol, sulit memang tapi ini harus di biasakan
Baekhyun menemui dosennya yang akan membimbing skripsinya , baekhyun ingin sebelum kandungannya sangat besar ia harus sudah selesai dengan segala tugas nya sehingga ia bisa meninggalkan korea , masalah lanjut dengan s2nya itu ia pikirkan lagi nanti
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
perverted friend
Hayran Kurgukata orang jika lelaki dan perempuan itu tidak bisa berteman apa benar ?