Flashback
At Lenox Hill Hospital, New York City.Jujur saja, Levine terkejut. Selama bertahun-tahun, Levine selalu berpikir bahwa Sienna telah melanjutkan hidupnya dengan baik, tanpa mengingat lagi apa yang terjadi di masa lalu. Namun, setelah mendengar penuturan dari Jack, ternyata anggapan Levine salah besar.
Jack mengungkapkan bahwa Sienna tidak pernah lagi berhubungan dengan Devíns setelah Levine marah dan memutuskan untuk pergi. Sementara anak yang sempat dikandungnya kemungkinan besar telah tiada. Tapi dari semua itu, Levine paling terkejut mendengar fakta bahwa Sienna pernah menjalani terapi kejiwaan untuk mengatasi rasa traumanya.
Memikirkan hal tersebut, membuat Levine bertanya-tanya, "Sebenarnya, apa saja yang dia alami setelah dia tidak bersamaku?" tanya nya dalam diam.
Di saat Levine sedang larut dalam pikirannya sendiri, tiba-tiba Jack berdiri di ambang pintu. Tangannya tampak mengenggam sebuah ponsel yang sepertinya baru ia gunakan untuk mengangkat sebuah panggilan.
"Bos, kau ingat dengan Isagi Kazuya?"
Pertanyaan Jack itu pun membuat Levine menoleh, "Tentu saja aku ingat. Aku sudah mencarinya dua tahun. Kenapa, memangnya?"
"Sekarang kau tak perlu mencarinya lagi, Bos. Pria yang tak mau membayar hutang dan membawa kabur uangmu itu, semalam telah berhasil di tangkap di kota Córdoba. Saat ini, orang-orangku telah menyekapnya di gudang tua dekat dermaga mu."
"Oh, wow! That's a good news! Kalau begitu ayo pergi sekarang, Jack." ucap Levine seraya bersiap-siap keluar dari ruang perawatan. "Aku tidak akan memberinya ampun."
Jack terdiam sejenak, menangkap kesungguhan dalam suara Levine. Namun, sekelebat rasa cemas muncul di benaknya saat ia menatap Sienna yang masih terbaring lemah di ranjang.
"Tapi Bos, bagaimana dengan wanita itu? Bukankah dia belum siuman? Dokter bilang, kondisinya cukup buruk, bahkan kaki kanannya patah. Sepertinya bukan ide yang bagus jika kita meninggalkannya tanpa ada yang menjaga."
Barulah setelah mendengar penjelasan Jack, Levine menghentikan langkahnya. Sekilas, raut wajahnya menunjukkan keraguan. Namun, tak lama kemudian, ia kembali berjalan dengan tegas, melepas kancing jasnya dengan penuh wibawa.
"Suruh saja orang lain menjaganya. Aku sibuk. Dulu ketika aku masih peduli, dia ke mana?" tanyanya dengan nada dingin, tanpa menunjukkan sedikit pun rasa empati.
Jack merasa bingung, sungguh tak tahu harus merespon bagaimana. Ia takut salah bicara, namun akhirnya, ia hanya bisa mengikuti Levine yang terus melangkah ke arah parkiran.
“You drive,” ucap Levine sambil memberikan sebuah kunci pada Jack.
"Okay, Boss." jawab Jack dengan nada yang penuh semangat.
Tak berselang lama kemudian, mobil mereka pun meluncur keluar dari parkiran, menyusuri jalanan kota yang masih terang oleh cahaya matahari siang. Jika di lihat dari kecepatan mereka, sepertinya mereka sudah tak sabar bertemu dengan Kazuya itu, pria yang sudah lama mereka buru.
Membahas sedikit tentangnya, Isagi Kazuya adalah seorang pengusaha properti dari Jepang yang terkenal ambisius. Ia meminjam uang sebanyak $800.000 USD dari Levine untuk proyek besarnya di Tokyo. Namun, bukannya menginvestasikan uang itu dengan baik, Kazuya justru tergoda untuk menggunakannya berjudi, berharap bisa melipatgandakan dananya dengan cepat.
Tapi apa boleh buat, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Kazuya justru kehilangan sebagian besar uang tersebut, di saat proyeknya masih jauh dari kata selesai.
Jika saja ia mau berkata jujur, mungkin Levine tidak akan terlalu murka. Namun, kenyataannya, ia lebih memilih untuk kabur dengan membawa sisa uang yang ada, tanpa memikirkan apa akibat dari tindakannya yang gegabah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐑. 𝐂𝐀𝐒𝐒𝐀𝐍𝐎𝐕𝐀
Romance"Silahkan pulang larut malam dan bertingkahlah seperti gadis nakal. Tapi jika kau tidur dengan lelaki lain, kau tahu, aku tidak akan tinggal diam saja 'kan, Sayang?"