Kartein

497 65 10
                                    

(3rd POV)




(Name) dan yang lainnya baru selesai Makan-makan ketika hari sudah mulai Gelap. Sebenarnya mereka makan gak selama itu, cuman karna keasikan Mengobrol dan ngerumpi mereka jadi lupa waktu.




Setelah Iseul mendapatkan pesan dari neneknya dia pamit pulang, begitu juga dengan yang lain. Saat mereka semua telah pergi dari rumah (Name), (Name) menghela nafas panjang.




"Hm, kalau tidak salah kemungkinan saat ini Kaiden dan Jiwoo sedang mengobrol kan? Dan nanti pagi kemungkinan Kaiden akan menelpon Kartein dan Kartein kemungkinan bakalan datang pada malam itu juga.." Gumam (Name) sambil berfikir.




'Hal apa yang sebaiknya aku lakukan untuk Pencitraan di depan Kartein?' Pikir (Name) dengan serius




"Ah! Bagaimana kalau aku memasak Sesuatu saja? Dan kuberikan padanya?" Seru (Name) yang mendapatkan sebuah Ide.




"Dan biar gak ketahuan Niat ku sebenarnya mendingan aku juga masak dan membagikannya pada anak-anak yang lain.." Ucap (Name) yang lalu mengangguk dengan ide nya itu.




"Iya, iya bagus.. Sebaiknya kayak begitu aja" Sahut (Name)




'Mwhehehehe'




'Akan aku pelet dia dengan masakan buatan ku!!' Tawa jahat (Name) dalam batin.




Karna udah capek selama seharian ini (Name) memutuskan untuk segera tidur dan akan bangun lebih pagi dari biasanya untuk memasak kan makanan.

.

.

.

=Rumah sakit Shinhwa=

.

.

.


Setelah memastikan Jiwoo tertidur dengan pulas Kaiden segera beranjak keluar dari sana. Ia lalu mengetikkan sebuah nomor telepon dan menelpon nomor yang sebelum nya ia ketik di Ponselnya.






Drrr






Panggilan telepon pun diangkat oleh sang pemilik nomor, Dia lalu bertanya.




"Siapa, ya? Padahal hanya sedikit orang yang tau nomor ini." Tanya Seseorang di seberang sana. Jika dilihat lagi sepertinya dia sedang berada di rumahnya




"Ini aku" jawab Kaiden




"Kaiden?"



"Ada urusan apa kau sampai menelpon ku?" Tanya Pria bersurai pirang itu dengan heran. Tumben-tumbenan manusia satu ini nelpon dia



"Kartein, aku butuh bantuanmu.." Ucap Kaiden



"Apa?!" Sontak mendengar perkataan Kaiden di seberang sana membuat Pria bersurai Pirang, atau bisa disebut Kartein terkejut dibuatnya




"Tak bisa dipercaya... Seorang Kaiden Break membutuhkan bantuan ku?" Balas Kartein tidak menyangka akan mendengar hal seperti itu, terutama dari orang seperti Kaiden.




"..." Kaiden sendiri hanya diam, entah dia bingung membalas apa ataupun memang memilih tidak membalasnya.




"Walaupun terkejut, aku tak bisa membantumu. Relasi kita berdua bukan untuk saling menolong satu sama lain." Jawab Kartein setelah nya yang menolak permintaan dari Kaiden sebelum nya.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[HIATUS] •ELECEED• || Harem Reader || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang