Duh~

433 62 18
                                    

(3rd POV)

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Keesokan Harinya Jisuk, Subin dan juga Wooin datang untuk menjenguk (Name) dan Jiwoo.




Mereka berniat untuk menjenguk (Name) terlebih dahulu dan melihat Kondisinya, Karna mereka mendengar bahwa (Name) sampai sekarang masih belum sadarkan diri.




Dreeet




"Ah, Keliatannya (Name) masih belum bangun..." Sahut Subin saat mendekati Ranjang (Name) dan melihat sang Empu masih terlelap.



"..." Sementara itu Jisuk dan Wooin hanya diam saja tidak mengatakan apapun.



"Apa yang terjadi? Bukannya seharusnya (Name) sudah sadar ya sekarang. Aku dengar dia mengalami Luka yang parah dari Inhyuk, tapi Seingatku Inhyuk juga bilang kalau Luka (Name) tidak separah Jiwoo dan dia akan sembuh dalam waktu dekat karna sudah menerima perawatan.." Jelas Jisuk








"Tapi kenapa sampai sekarang dia belum sadar juga?" Celetuk Wooin yang hanya memandang datar kearah (Name) yang asik terlelap di alam bawah sadarnya.





Hening





"... Entahlah, aku juga tidak tahu apa yang terjadi padanya." Balas Jisuk yang juga menatap lurus kearah (Name), lebih tepatnya kearah Luka-luka nya yg sudah tertutupi perban.



"Yah, kita hanya bisa berharap dia Baik-baik saja" Sahut Subin menatap Khawatir kearah Sohib segender nya itu.



"..."



Mereka bertiga lalu diam selama beberapa menit dan terlihat sibuk dengan isi pikiran mereka masing-masing.




"Karna kita sudah memeriksa keadaan (Name), sekarang lebih baik kita pergi. Kita tidak bisa menganggu waktu Istirahat nya" Ujar Jisuk yang di angguki kedua temannya.




"Benar juga, kalau begitu (Name) kami pergi dulu.." Ucap Subin tersenyum kecil kearah (Name). Dan mereka bertiga pun pergi dari ruangan itu.




Setelah ketiga Remaja itu pergi dan menjauhi ruangan tempat (Name) dirawat berada. Kaiden langsung saja memasuki ruangan itu, setelah kepergian ketiga Remaja yang merupakan Teman-teman kedua muridnya.





Dreeet





Kaiden lalu mendudukkan dirinya di samping kasur tempat (Name) berbaring dan menatap dalam kearahnya yang sedang tertidur.




"Hei, Bangun bocah. Sampai kapan kau akan terus tertidur seperti itu?" Celetuk Kaiden, sambil merapikan beberapa Surai (Name) yang menutupi bagian wajahnya.




"..." Tentu saja (Name) yang masih dalam kondisi tidak sadarkan diri tidak menanggapi ucapan Kaiden sama sekali.



Kaiden lalu mengelus lembut pipi kanan (Name) yg terdapat sebuah Plester di sana. Selama beberapa menit Kaiden hanya diam sambil Mengelus-elus pipi kanan dan kiri (Name)




Hingga tanpa sadar sebuah ide terlintas di otaknya yang membuatnya tanpa sadar langsung bergerak sesuai apa yang dia pikirkan




Kaiden lalu mendekatkan wajahnya pada wajah (Name), lebih tepatnya wajah bagian Samping.




"Bocah, cepatlah bangun dan buka mata mu. Aku merindukan sifat mu yang Cerewet dan kurang ajar itu.." Bisik Kaiden dengan nada suara nya yang Ekhem-! Agak.. Sensual.



[HIATUS] •ELECEED• || Harem Reader || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang