○ Dilatih lagi sama Kucing oyen

1.6K 211 0
                                    

Setelah itu saat malam tiba, aku memutuskan untuk main ke rumah Ji woo. Kali ini aku membawa Nyaako bersamaku

Ding! Dong

Setelah memencet bel. Tak lama pintu pun terbuka, Ji woo menyambutku seperti biasa. Tetapi dilihat dari Ekspresi wajahnya ia sedang tidak bersemangat

"Ada apa? Kau terlihat murung?" Tanyaku, sembari meletakkan bokongku di sofa.

Posisinya samping-sampingan lah sama si Kaiden

"...."

"Hei, kau tak seperti biasanya. Kenapa?" Tanya Kaiden. Yg melihat Ekspresi Ji woo

"Ngak ada apa-apa" Jawab Ji woo. Dengan memasang Ekspresi muram

"Hei, Ji woo" Panggilku

"Ya?" Balas Ji woo, yang bahkan tak menolehkan kepalanya menatap sang lawan bicara

"Kutebak kau habis kalah bertarung dengan seseorang ya?" Ungkap ku. Sedangkan Ji woo nampak diam tak menanggapi

"Apa dia bilang pertarungan untuk menentukan peringkat mu?" Tanya Kaiden

"Iya" Jawab ji woo

"Orang itu pasti sudah biasa menantang Awakened yg lebih lemah. Bagaimana seorang Awakened yg baru mengetahui jati dirinya bisa menang melawan orang seperti itu?" Jelas kaiden

"Malah akan lebih aneh jika kau yang menang..." Pungkas Kaiden

"Tetap saja.." Balas Ji woo masih muram

"Apa maksudmu 'tetap saja?" Ucap Kaiden

"Kau pikir kau sudah menjadi orang istimewa setelah latihan beberapa hari? Kalau kau membandingkan dirimu dengan orang normal, kau akan terlihat luar biasa. Tapi jika dengan Awakened, kau itu..."

"... Anak baru lemah, yang tidak tau apa-apa" Ucap Kaiden

"Ji woo, seharusnya kau bersyukur masih bisa hidup.." Ucapku menimpali

"Sepertinya, kita berdua habis melawan seseorang yang sama ya? Seorang pemuda dengan rambut putih dan satu sekolah dengan kita 'kan?" Pungkas ku

Ji woo nampak agak sedikit terkejut, mendengarnya laku sedikit menoleh menatap kearahku

"Bagaimana (Name) bisa tau hal itu?" Tanya Ji woo

"Yah, tadi pagi aku sempat melawannya... dan aku kalah? Entahlah, dia sendiri yg mengakhiri pertarungan dengan pergi begitu saja" Jelasku, melipatkan kedua tanganku di depan dada

Mengingat apa yang dilakukan oleh Jisuk entah kenapa tiba-tiba aku merasa kesal lagi

"Jangan jadi muram begitu. Kita berdua masih hidup saja sudah syukur, jadi berhentilah bersikap muram begitu.." Celetuk ku

"Tapi, aku gak suka kalah" Sahut Ji woo, kembali memalingkan wajahnya

"Eh? Kau ini kenapa sih? Aku tau kau ingin menjadi lebih kuat. Tetapi tak mau dikalahkan itu adalah hal yg berbeda" Ucap Kaiden

"Aku kesal, kalah lagi tanpa melakukan apapun.." Balas Ji woo. Menyembunyikan wajahnya diantara lipatan kedua kakinya

"Katamu anak yang kau hadapi itu mempunyai kekuatan Angin, seperti siapa? Orang yg datang kesini? Inhyuk orang yg waktu itu kesini?" Tanya Kaiden pada Ji woo

"Iya, dia menggunakan kekuatannya untuk menyerang dan meningkatkan kecepatannya" Jawab Ji woo

"Oke, kau sendiri bagaimana?" Tanya Kaiden padaku. Yang sedang mengotak-atik ponselku, gabut

"Aku? Aku rasa ia bisa mengendalikan angin untuk menyerang. Sepertinya ia menggunakan angin untuk meningkat kan kecepatan gerak nya, tetapi aku yakin dia tidak lebih cepat dari Ji woo" Jelasku

[HIATUS] •ELECEED• || Harem Reader || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang