13; You Are My Home, Kayesha

608 131 15
                                    

Suddenly; Become His Wife
; Ep 13--- You Are My Home, Kayesha

--
--
--

Kali ini bakalan pake sound di setiap chapter hehe.

Jika berkenan, kalian bisa STOP menjadi silent reader dan memberikan cerita ini VOTE dan KOMENTAR agar kita memiliki hubungan Simbiosis Mutualisme, yang dimana aku memberikan karyaku untuk kalian baca dan kalian balas memberikan VOTE dan KOMENTAR sebagai balasan apa yang telah aku berikan.

Terima kasih atas perhatiannya!

--zare











---









JIKA boleh jujur, Marren ingin pamer pada siapapun, ia ingin pamer pada seisi dunia bahwa sekarang ia adalah manusia paling bahagia.

Pada akhirnya Kayesha membalas perasaan cinta Marren, meskipun harus menunggu lama, ia rasa tidak masalah. Marren tidak masalah harus menunggu selama apapun agar Kayesha mencintai dirinya.

Senyum tidak pernah luntur dari bibir tipisnya, Marren merasa sangat bersemangat untuk melakukan apapun sekarang, bahkan jika Kayesha memintanya untuk berlari sepanjang 10 kilometer dalam waktu dua jam pun akan ia lakukan.

Karena selama dan sejauh apapun Marren, tempat pulang dan rumah nya adalah Kayesha.

Memandang sang istri tengah fokus dengan majalah yang dibacanya, Marren langsung berjalan menghampiri, waktu sudah menunjukkan malam tetapi Kayesha belum juga beranjak untuk tidur.

Padahal nona istrinya akan melakukan syuting besok pagi.

"Nona istri, sudah hampir larut malam, mengapa belum tidur, hm?"Marren memeluk tubuh kecil Kayesha dan menempatkan dagunya di bahu kanan sang istri.

Kayesha cukup terkejut, ia kemudian tersenyum tipis. Jemari lentiknya mengusap pelukan erat dari kedua tangan kekar dibelakangnya. "Hmm, ada yang ingin aku katakan sebenarnya."Cicitnya pelan, ia lumayan takut akan respon Marren dengan kata yang belum diucapkan.

"Ingin mengatakan apa, hm? Sebentar."

Kayesha merasakan pelukan erat itu terlepas, kini Marren duduk disampingnya dan dengan mudahnya mengangkat tubuh Kayesha hingga sekarang ia duduk diatas pangkuan Marren.

"Ah! Kau mengagetkanku!?"

Marren tertawa, ia merangkul pinggang ramping Kayesha dengan kedua tangannya, sementara kedua tangan Kayesha memegang kedua bahu Marren.

Mereka duduk saling menghadap dengan Kayesha berada dipangkuan Marren.

"Apa yang ingin kau katakan, hm?"Tutur Marren dengan lembut, dwimanik nya menatap teduh sang istri yang kini sudah tidak merasa terkejut lagi.

Jelas sepasang suami istri yang hubungannya masih seumur jagung itu sedang saling menatap mata masing-masing dalam hening, hingga pada akhirnya Kayesha mengalihkan pandangannya dengan kedua pipi yang memerah padam.

Ia merasa...

Sangat gugup dan terlalu banyak juga sering mendapatkan tatapan penuh cinta yang tulus dari Marren.

"Aku, ehm, belum siap melayani mu selama proyek film ku selesai."Cicit Kayesha dengan pelan, tapi jelas Marren mendengarnya.

Keduanya kini terdiam, hening terasa dan Kayesha masih setia menunduk tidak mampu melihat ekspresi Marren.

Marren terdiam bukan berarti ia merasa kecewa dengan ucapan Kayesha. Ia hanya sedang mengagumi paras dan keindahan yang istrinya miliki, terlihat sangat cantik dan merasa tidak habis pikir betapa beruntungnya Marren memiliki Kayesha.

Suddenly; Become His Wife || WinrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang