⚠️Banyak typo ⚠️
****
Sudah hampir satu bulan Ellena mencoba menemui edbert namun pria itu selalu mengusir nya. Dan kini ia akan mencoba menemui Edbert lagi ia berjalan menaiki lantai di mana ruangan edbert berada.
Brak
Pintu itu di buka spontan dari luar Edbert mengalihkan pandanganya menggeram marah saat seseorang masuk ke ruangannya tanpa mengetuk terlebih dahulu.
Ia menatap nyalang Ellena yang kini berjalan mendekati nya." Siapa yang mengizinkan mu masuk ruangan saya" murka edbert berdiri dari tempat duduknya saat melihat Ellena berjalan mendekatinya. Roan sedang izin tidak masuk makanya Ellena bisa masuk ke ruangan Edbert sedangkan vellen yang fokus dengan komputernya tak menyadari kedatangan Ellena.
" Mas aku gak mau cerai, tolong maafkan aku" Ellena berdiri di depan meja edbert mencoba meraih tangan edbert namun Edbert lebih cepat menghindar.
" Jangan menyentuh saya dengan tubuh menjijikan mu" tatapan Edbert sangat dingin.
Vellen yang di samping ruangan edbert terkejut saat edbert berteriak. Ia akan beranjak saat mendengar suara bentakan Edbert namun saat dia mengenali suara wanita itu vellen mengurungkan niatnya.
" Mas maafkan aku aku janji tak akan mengulangi nya lagi" ujar Ellena dengan suara sendu nya.
" Pengacara saya sudah mengurus perceraian kita, keluar dari ruangan saya, jgn pernah menginjakkan kakimu di perusahaan saya lagi atau saya panggil pengaman untuk mengusir mu" Edbert menatap datar.
" Mas aku mohon aku tak ingin kita bercerai maafkan aku" Ellena bersimpuh di depan Edbert. Edbert yang sudah muak pun menekan tombol panggilan di meja kerjanya.
" datang keruangan saya sekarang" titah edbert setelah panggilan itu terhubung, tak berselang lama dua penjaga masuk ke ruangannya.
" Permisi pak ada yang bisa saya bantu" ucap penjaga tersebut menunduk.
" Bawa perempuan ini keluar dan jangan biarkan dia memasuki perusahaan lagi" Edbert menghempaskan tangan Ellena yang menggenggam kakinya lalu mundur selangkah.
" Baik pak" ucap penjaga itu serempak menunduk lalu membawa Ellena yang terus memberontak keluar.
Hah.. Edbert menghela nafasnya berat mendudukkan dirinya kembali menyandarkan tubuhnya itu cukup menguras tenaga. Pintu ruangan Edbert kembali terbuka menampakkan vellen yang berjalan menghampiri nya.
" Are you oke?" Tanya vellen membelai rahang Edbert.
yang di balas gumaman dan anggukan kepala oleh edbert, dia memeluk tubuh vellen yang masih berdiri di sampingnya membenamkan wajahnya di perut rata vellen.*
***
Setelah bekerja seharian kini edbert dan vellen dalam perjalanan pulang menuju apartemen vellen, mereka duduk di kursi penumpang karna hari ini edbert malas menyetir.
" Mau mampir makan malam sayang?" Tanya edbert pada vellen yang duduk di sampingnya.
" Kita makan di rumah saja aku ingin memasak" ujar vellen menyandarkan kepala pada bahu Edbert.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir (Vellen) 🔞
Randomcerita 1821 di bawah umur jangan baca jangan report nyari ide kaga gampang. kaga suka ya skipp