20 [ My Boyfriend Is My Enemy ]

32 5 0
                                    

💎🐼 - WELCOME - 🐼💎--Sebelum membaca lebih lanjut, mari tekan ✅️ VOTE ✅️Komen sebanyak 1000000000000000×× sangat diperbolehkan✅️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💎🐼 - WELCOME - 🐼💎
-
-
Sebelum membaca lebih lanjut, mari tekan ✅️ VOTE ✅️
Komen sebanyak 1000000000000000×× sangat diperbolehkan✅️

Oke selamat membaca
⬇️
-

🐼💎 ||


Gadis itu masuk kekamarnya lalu mengunci pintu kamar itu dengan tangan bergetar.

Tangisnya tak bisa dia tahan lebih lama lagi. Malam ini dia hancur sehancur hancurnya. Setelah apa yang dilihatnya dipesta itu, kepala anaya tak henti terbayang bayang kejadian itu. Dering ponselnya membuat gadis itu melihat kearah ponselnya.

Disana terlihat nama jihoon tertara di layar ponselnya. Anaya mematikan daya ponselnya dan membuang benda itu kesembarang arah.

Persetan tentang semuanya!

"Gue benci park jihoon hiks, gue gaakan percaya lo lagi!" Isaknya menjatuhkan dirinya kearah ranjang dengan dress yang masih ia kenakan dan rambutnya yang tampak berantakan.

Sesakit itu yang dirasakan anaya Bayangkan jika kalian sudah memberikan dunia kalian pada seseorang itu dan mempercayainya untuk menjadi matahari dihidup kalian yang kosong. Dan dia mengkhianati itu.

Selama ini anaya sudah cukup menderita oleh kedua orangtuanya. Dia kembali menjalani hari hatinya dengan semangat karena sosok jihoon namun apakah tuhan berkehendak lain? Anaya tak menyangka.. pria itu.. tidak ada bedanya dengan pria lain diluar sana yang tukang selingkuh dari pasangannya.

Yang lebih parahnya, gadis itu. Perempuan yang dia anggap adiknya sendiri, anaya tak habis fikir.
Yang sekarang dia hanya bisa lakukan adalah menangis, menangis, dan menangis.

Anaya tak bisa mengutarakan betapa kecewanya dia, malam terburuk yang pernah ada didalam sejarah hidupnya. Gadis itu lama lama tampak kelelahan menangis tanpa henti dan berakhir tertidur.

-🐼💎-

Gisel masih setia menemani jungwoo berpamitan dengan tamu tamu itu. Acara sudah hampir usai, malam ini juga sudah terlalu larut.

"Woo duluan gue ya," ucap salah satu teman jungwoo berpamitan.

"Thanks bro udah datang" ucap jungwoo tersenyum.

Tak lama dari itu, jihoon datang menghampiri mereka dengan raut wajah sedikit khawatir.

"Anaya gaada!" Ucapnya panik.

Gisel mengerutkan dahinya menatap jihoon.

"Gimana bisa gaada?! Tadi dia disini kok sama renjun ngobrol." Ucap gisel lalu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi gadis itu.

My Boyfriend Is My Enemy || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang