29

446 50 10
                                    

Chapter 29
"Disisimu selamanya"

"Hah?! Kuliah di luar negeri?!!". tercengang dabin.

Sing mengangguk lesu.

"Apa kau benar-benar akan dikirim ke luar negeri oleh ayahnya zayyan sunbae?".

Sing merebahkan punggungnya bersandar di kepala sofa, lalu menghela nafas berat.

"Aku pikir itu benar..".

"Kalo di lihat dari keadaan saat ini, aku yakin ayah zayyan akan melakukan apapun untuk menjauhkan aku dan zayyan..". ucap sing dengan wajah suramnya.

"Kalo begitu.. apa yang akan kau lakukan sekarang?". tanya dabin.

Sing menundukkan wajahnya, lalu mengusak rambutnya sampai berantakan. "Entahlahhhh...".

"Aku bingung harus bagaimana lagi...".

"Itu sebabnya aku segera kabur dari rumah sakit setelah ayah zayyan memberitahuku tentang kuliah di luar negeri itu tadi pagi..".

Mendengar itu, dabin pun memegang bahu sahabatnya itu lalu mengelus pelan. "Sabar sing.. aku tahu ini adalah masalah yang sangat berat untuk kau hadapi..".

"Tapi, kau tidak akan menyerahkan?". Dabin meyakinkan.

Sing terdiam sejenak. wajahnya terus menunjukkan ekspresi putus asa..

"Dabin-ah.. sepertinya aku harus merelakan zayyan sekarang..". ujar sing langsung dengan suara rendahnya.

"Ehh??". kaget dabin.

"Aku sudah tidak bisa melakukan apapun lagi..".

"Dari awal aku sudah tahu hal ini akan terjadi.. dan aku berjanji untuk tidak melepaskan zayyan sunbae lagi..".

"Tapi!!!".

"Kau lihat sendiri sekarang.. aku hanyalah pria pengecut yang melarikan diri kemari.. meninggalkan zayyan yang masih hilang ingatan di rumah sakit...". tegas sing dengan emosi yang sudah tidak karuan.

Melihat sahabatnya yang kesulitan dalam mengatasi masalah ini, membuat dabin juga merasa bersalah karena tidak bisa membantu sing sama sekali untuk menghadapi masalah ini.

Dabin berdiri, lalu menoleh ke sing..

"Sebaiknya kau pikirkan lagi.. dan cobalah mengambil keputusan yang tepat..".

"Keputusan yang tidak akan membuatmu menyesal suatu hari nanti, paham..". Tegas dabin.

"Aku akan menyiapkan baju ganti untukmu, sebaiknya kau mandi dan Istirahatkan pikiranmu dulu.. agar kau berpikir jernih.". ujar dabin melangkah pergi masuk ke dalam kamarnya.

Sedangkan sing masih terdiam di ruang tamu, ia mencoba menenangkan pikirannya sampai singkat waktu hari pun semakin sore.

••••

"Sing-ah, apa masakanku gak enak?". tanya dabin.

Sing tidak merespon, ia masih melamun.

Likes Half Brother  | ZAYSING (XODIAC) END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang