22

511 56 12
                                    

Chapter 22
"Pertunangan"

Di ruang tamu, zayyan dan Kim duduk berdampingan di sofa. sedangkan sing duduk di sofa lainnya.

"Jadi, ada keperluan apa kamu kemari?". Ujar zayyan.

"Sudah Kim bilang, kalo Kim datang kemari hanya untuk menemui oppaa..". Ujar Kim.

"Oh.". Singkat zayyan.

Mendengar jawaban singkat dari zayyan, membuat kim pun kesal.

"Oppa! Oppa gak senang dengan kedatanganku yang jauh-jauh dari London kemari?". Ketus Kim cemberut.

"B-bukannya gak senang, hanya saja.. kenapa kamu harus jauh-jauh dari sana datang ke Korea ini.. hanya untuk menemui ku?". tanggap polos zayyan.

Kim lagi-lagi memeluk tangan zayyan dengan centil.

"Ahhh, apaan sih oppaaaaa ihhhh...".

"Tentu saja karena kim kangen oppaaaa..". Ujar manja Kim.

Tentu saja pemandangan saat ini, membuat sing yang berada ruang tamu itu juga menjadi cemburu. namun, ia harus menahan diri untuk tidak marah.

"Kenapa? Kenapa kamu kangen padaku?". Lagi-lagi tanggap polos zayyan membuat kim jadi resah.

"Huh? Kenapa oppa bilang?".

"Kim kangen sama oppa dan datang kemari untuk menemui oppaaa..".

"Aku tahu itu, hanya saja kalo kamu kangen, kenapa gak lewat ponsel saja.. kan bisa telponan..".

"Kalo Kim bisa datang langsung untuk menemui oppaa, kenapa harus lewat telponan?".

"Lagian emang gak boleh ya.. kalo kim mau ketemu calon tunangan Kim sendiri?". Ujar Kim santai.

Mendengar ucapan dari Kim membuat zayyan tercengang dengan kata tunangan itu. namun, bukan hanya zayyan tentu saja sing yang juga mendengar jelas apa yang Kim bilang pun ikut tercengang.

"T-tunangan? Siapa?". Ujar gugup zayyan memastikan.

"Huh? Oppaa gak di kasih tahu kah? Sama om Minhyun.. kalo kita akan tunangan?". Ujar Kim bingung.

"Ayah?".

"Ayahku tidak bilang apa-apa tentang hal seperti ini?". Ujar zayyan ikutan bingung.

"Huh? Tidak bilang apa-apa?". Tanggap Kim.

"Aneh ya.. padahal papaku bilang akan melakukan pertemuan dengan om minhyun dan membahas pertunangan kita..".

"Kapan pertemuan itu dilakukan?!". Tegas zayyan menatap dekat wajah Kim.

"Eem.. b-besok..". Jawab gugup Kim.

Setelah mendapatkan jawaban, zayyan langsung menghela nafas berat. karena lagi-lagi ayahnya memutuskan apapun kehendaknya tanpa meminta persetujuan zayyan dulu.

"Apa sih yang dipikirkan ayah?". Ngeluh zayyan.

Melihat keluhan zayyan, tentu saja Kim menjadi agak sedih.

Likes Half Brother  | ZAYSING (XODIAC) END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang