BAB 1

77 20 7
                                    

"Seluruh peserta MPLS segera menuju lapangan depan sekolah untuk melakukan upacara bendera," kata ketua OSIS yang mengumumkan pengumuman tersebut kepada peserta MPLS lewat pengeras suara ( Mic ) milik sekolah.

"Duhh aku baris di sebelah mana ya," kata Ion yang bingung ingin baris di sebelah mana karena banyak sekali murid-murid yang berhamburan dan berrebutan untuk baris di belakang.

"Ayo semuanya jangan pada di belakang sini ada yang di depan. Dek kamu baris di sini cepat," kata salah satu anggota OSIS yang bernama Alin. Alin menunjuk ke arah Ion untuk cepat berbaris paling depan.

"Eh, iya kak maaf," kata Ion dan segera berbaris paling depan.

Beberapa saat kemudian upacara telah usai lalu seluruh peserta MPLS di suruh segera masuk ke dalam kelas untuk memperkenalkan diri masing-masing.

Setelah semua murid memasukin kelas tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke kelas yang Ion tempati "Assalamu'alaikum," kata seorang guru yang tiba-tiba saja masuk dan memberikan salam kepada muridnya.

Dengan serentak semua murid di dalam kelas tersebut menjawab "Wa'alaikumsalam,". "Maaf Ibu sedikit telat tadi ada rapat sebentar, sebelum itu ingat lah kata pepatah 'tak kenal maka tak sayang'," kata guru tersebut.

"Hallo semunya selamat pagi, bagaimana kabar kalian semua? Di sini saya sebagai wali kelas kalian dan juga saya guru Matematika kalian bisa memanggil saya Bu Laili," kata Bu Laili menyapa murid-murid nya serta memperkenalkan diri.

"Ayo kalian sekarang yang memperkenalkan diri kalian kepada teman-teman yang ada di sini," sambung Bu Laili.

Kring Kring
Bunyi bel istirahat berbunyi dan akhirnya semua murid sudah memperkenalkan diri mereka kepada teman-teman kelasnya.

"Huh ini benar-benar hari yang melelahkan bagiku," kata Ion yang sedikit mengeluh. "Kamu gapapa??" tanya teman sebangku Ion.

"Eh iya gapapa kok," kata Ion. "Oh iya, nama kamu siapa?" tanya teman sebangku Ion. "Namaku Ion, kalau kamu namanya siapa?" tanya Ion balik. "Namaku Nurul salam kenal yaa," kata Nurul. "Iya salam kenal Nurul," kata Ion sambil tersenyum.

"Mau ke kantin bareng ga?" tanya Nurul ke Ion. "Eh, ga usah deh aku di kelas aja," jawab Ion. "Yasudah aku ke kantin dulu ya," kata Nurul sambil berjalan keluar. "Iya" jawab Ion lalu mengeluarkan sebuah novel yang berjudul 'kisah cintaku'.

Setelah Ion membaca beberapa lembar dia bergumam dalam hati "huh, kapan ya aku bisa punya yang namanya crush," gumam Ion. "DORR!" teriak Nurul untuk mengejutkan Ion. "Ngelamun mulu, hayoo mikirin siapa hayoo," ejek Nurul yang melihat Ion melamun.

"Astagfirullah Nurul buat aku kaget aja kamu ini, aku juga ga mikirin siapa-siapa kok mana ada aku punya crush," kata Ion lalu menutup novelnya dan di masukkan kedalam tas.

"Masa sih ga punya crush bohong kamu," kata Nurul lalu duduk di sebalah Ion. "Iya beneran aku ga pernah suka sama orang," jawab Ion meyakinkan Nurul.

"Ayo anterin aku ke kamar mandi," kata Nurul dan langsung menarik tangan Ion keluar kelas. "Eh sabar dongg," kata Ion yang kaget tiba-tiba tangannya di tarik untuk mengantarkan Nurul ke kamar mandi.

"Udah gapapa," kata Nurul. Mereka segera berjalan menuju kamar mandi dan akan melewati kelas 12. "Eh, dia siapa?" tanya Ion sambil melirik seorang siswa yang memakai jaket OSIS. "Oh dia namanya mas Wildan dia juga OSIS, ganteng kan dia?" kata Nurul

"Iya ganteng keknya aku suka sama dia," kata Ion. "Ciee punya crush sekarang," kata Nurul. Ion hanya tersenyum dan berjalan menuju kamar mandi dan segera kembali ke kelas sebelum bell masuk berbunyi.

Kring Kring Kring
Tepat bell berbunyi Nurul dan Ion sudah sampai di kelas. "Assalamu'alaikum, baik lah anak-anak segera masukkan buku kalian hari ini kita pulang pagi," kata Bu Laili yang memberi tahu. "HOREE!" dengan serempak semua murid di kelas tersebut bersorak dan akhirnya segera lari keluar kelas.

Ion di situ tidak berlari karena malas. Sesampai di depan sekolah Ion segera berjalan menuju rumahnya, di tengah perjalanan Ion melihat mas Wildan yang sedang membonceng seorang siswi SMPN 3 yang sedang berhenti di lampu merah. Di situ Ion hanya terdiam karena orang yang baru saja dia sebut dengan crushnya ternyata memiliki seorang pacar.

Ion berfikir untuk uncrush kepada mas Wildan dan akan memilih yang lain. Sebenarnya Ion hanya penasaran terhardap yang nama 'crush' tetapi dia bingung bagaimana bisa menyukai seseorang karena sejak dulu Ion tidak pernah suka terhadap cowok apalagi pacaran itu benar-benar tidak pernah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Segini dulu ya pada bab ini. Maaf bila ada typo yang tidak di sengaja ygy.(◍•ᴗ•◍)

Btw aku ada sedikit bocoran buat kalian untuk bab selanjutnya. Jadi nanti si Ion akan menyukai seorang kakak kelas lagi dan apakah Ion kali ini benar-benar menyukai nya atau cuman penasaran??
Ayo baca kelanjutan dari cerita di atas yaa. 😉

♛┈⛧┈┈•༶ TERIMAKASIH ༶•┈┈⛧┈♛

My First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang