Bab 12 ~ Cuek (2)

4 3 0
                                    

Ian di situ hanya melihat Ion dari belakang saja. Beberapa menit kemudian bel masuk pun berbunyi. Menurut Ion ini benar-benar aneh karena Ian sama sekali tidak mengajak nya berbicara biasanya sebelum kejadian Wahyu dan Ian bertengkar dia tidak seperti ini yang hanya diam saja itu pun kalau dia tidak tau dia malah bertanya dengan yang lain padahal dia tau sendiri kalau yang lain itu bakal ga tau kecuali Ion yang serba tau karena Ion sangat cerdas.

Pelajaran pun telah usai dan akhirnya bel istirahat berbunyi semua murid di kelas pada keluar untuk ke kantin. Ion sedang membereskan buku nya tiba-tiba Ion terdengar samar-samar suara seseorang yang memanggil nya dari luar kelas. Dengan cepat Ion melihat ke arah pintu di situ Ion melihat Wahyu sedang tersenyum dan melambaikan tangan nya kepada Ion di situ Ion hanya balik tersenyum tiba-tiba tangan Wahyu seperti mengajak Ion untuk ke kantin bersama nya. Ion hanya memberikan jempol kepada Wahyu dan langsung berjalan ke arah Wahyu ternyata di pojok kelas Ian melihat semua yang di lakukan Wahyu kepada Ion di situ Ian sangat marah dan seperti ingin mencekik leher Wahyu.

Ion dan Wahyu akhirnya ke kantin bersama dan membeli es krim untuk di makan bersama di taman sekolah. Ternyata seseorang mengikuti mereka dari kantin ke taman dan juga mendengar percakapan mereka berdua. "Sial," gumam pria yang mengikuti Wahyu dan Ion.

Kring Kring
Bel masuk pun berbunyi. Wahyu mengantarkan Ion ke kelas nya terlebih dahulu baru Wahyu masuk ke kelas nya. Selama jam pelajaran Ian hanya menatap sinis ke arah Ion. "Aku pengen ngobrol bareng kamu Ion tapi ego ku terlalu tinggi," batin Ian yang menatap Ion dengan tatapan lembut. Ion merasa kalau dirinya di perhatikan terus mulai saat di kantin sampai ke kelas tapi Ion tidak tau siapa yang memerhatikan jadi Ion biarkan saja dan fokus dengan hal yang sedang dia kerjakan.

"DORRRRR!"

"ANJ***!!"

"Astagfirullah Ion kamu ini malah ngomong kotor," kata Nurul yang mengelus-ngelus dada nya karena kaget dengan apa yang di keluarkan dari mulut Ion. "YaAllah mulut ku berdosa banget sihh, ini itu gara-gara kamu coba aja ga ngagetin aku pastinya aku ga bakal ngomong toxic," ketus Ion. "Hehehe, ya maap orang kamu ngelamun terus emang kamu ngelamunin apa sih? apa jangan-jangan lagi mikirin anak kelas 10B ya?????" tanya Nurul yang menaik turun kan alis nya.

"Dih ega ya aku lagi mikirin kenapa dia cuek banget sama aku," kata Ion dengan nada sedih. Dengan cepat Nurul paham siapa yang Ion sebut dengan kata 'dia'. "Ohhh ngapain mikirin dia, mendingan sama anak kelas 10B itu dah paling benerr," kata Nurul yang menyarankan bersama anak kelas sebelah. "Dia loh ganteng, tinggi, putih dari pada si dia yang pendek, jelek, item," kata Nurul yang mengejek si Ian dan membela si anak kelas sebalah.

"Anak kelas 10B? siapa?" tanya Ion bingung. "Itu loh yang akhir-akhir ini sama kamu tarusss yang selalu traktir kamu makanan di kantinn," kata Nurul yang sebenarnya lupa dengan namanya. "Ohhhh, Wahyu?????" tanya Ion yang paham dengan apa yang di katakan Nurul. "Nah iya Wahyuuu, eh namanya ganteng juga ya," kata Nurul yang masih memuji Wahyu mulai tadi. Di situ muka Ion hanya datar saja melihat kelakuan teman sebangku nya. Ternyata dari belakang meskipun Ian memakai handset tetapi percakapan Nurul dan Ion terdengar sangat jelas. Rahang Ian mengeras karena menahan amarah nya karena mendengar nama mantan sahabatnya itu.

Nurul dan Ion bercanda di jam pelajaran karena guru nya tidak ada dan tugas yang di berikan guru nya sudah di kerjakan dan sudah di kumpukan di Ian selaku ketua kelas 10E. Ian sama sekali tidak mengerjakan tugas tersebut karena menurut nya itu sangat susah dan akhirnya dia hanya bermain game bersama Sapan, Reza, dan Tomi.

Di dalam game nya Ian tidak fokus dan sering melamun di situ teman-temannya sedikit memaki Ian agar fokus lagi.

"Woiii Ian bisa main ga sih lo,"

"Heh, bang*** lo bisa main ga sih mati terus lo,"

"Anak anj***!"

Teman-teman Ian memaki Ian terus menerus tetapi tidak ada perubahan biasanya saat Ian di maki dia akan menunjukkan skill nya yang sangat hebat tetapi kali ini dia hanya tersenyum sebentar lalu lanjut melamun sambil memainkan game nya yang tidak beraturan.

Beberapa jam kemudian akhir nya bel pulang berbunyi tiba-tiba di depan pintu sudah ada Wahyu yang menunggu Ion. Ian yang melihat Wahyu hanya menatap nya dengan sinis dan sedikit menyenggol bagian bahu Wahyu di situ Wahyu hanya berdecak kesal dengan Ian tetapi itu berubah saat Ion sudah di depannya yang berawal raut wajah nya penuh kebencian kini berubah menjadi senyum yang sangat hangat untuk menyapa Ion.

"Ayo bocilll," kata Wahyu sambil mengelus kepala Ion dengan lembut. Ion langsung menginjak kaki Wahyu karena memanggilnya dengan sebutan bocil dia tidak suka di panggil bocil karena dirinya merasa sudah besar.

"Awwwwww," kata Wahyu kesakitan karena kaki nya di injak oleh kaki Ion. "Wleeeee," kata Ion yang mengejek Wahyu dan langsung berlari menuju gerbang sekolah dengan cepat Wahyu menyusul Ion berlari dan akhirnya meninggalkan Ion. "Wleee," kata Wahyu yang mengejek Ion yang baru saja sampai di gerbang sekolah sedang kan Wahyu sudah 1 menit lebih menunggu Ion sampai di gerbang sekolah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Segini dulu ya pada bab ini. Maaf bila ada typo yang tidak di sengaja ygy.(◍•ᴗ•◍)

Mau lebih kenal dengan penulis? Jangan lupa mampir ke akun sosmed penulis ya😉

Tiktok : @the.angelica5
Instagram : @arrawr4u_

♛┈⛧┈┈•༶ TERIMAKASIH ༶•┈┈⛧┈♛

My First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang