Bab 16

4 3 0
                                    

Keesokan harinya.......
"Duhhh emang harus banget ya aku ketemuan sama dia?" tanya Ica yang masih ragu untuk bertemu dengan preman tersebut. "Harus banget," kata Ion yang merapikan baju Ica yang sedikit berantakan. "Malassssssssssss," keluh Ica yang ingin pulang saja.

"Fahmi cepat pakai baju yang ini saja," kata Wahyu yang ikut mempersiapkan Fahmi. "Ekhmmm," kata Rehan yang menyenggol Ica karena mulai tadi memandangi Fahmi. "Apa sehhhhh," kata Ica yang baru sadar kalau matanya sangat nakal. "Cieee Ica suka sama Fahmi cieeeeee," kata Rehan dan Afa berbarengan. "Hahhh? suka sama aku? Ica? yang bener aja dia suka sama aku," batin Fahmi yang heran karena primadona sekolah menyukai dia.

Tanpa di sadari oleh Fahmi ternyata wajah Fahmi sudah memerah sejak Rehan dan Afa memberitahu kalau Ica suka padanya tapi bagaimana mungkin sebenarnya Fahmi juga sangat ingin berpacaran dengan Ica tetapi ada sesuatu hal yang mengganjal bagi nya yang membuat dia harus mundur. "Tuh liat Ica wajah Fahmi memerah seperti nya juga menyukai mu," kata Wahyu yang melihat wajah Fahmi. Dengan sontak Fahmi terkejut apa yang di katakan oleh Wahyu dengan cepat Fahmi menutupi wajahnya dengan tangan agar tidak terlihat oleh yang lain.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA,"

***

Alex sudah menunggu Ica sekitar 10 menit. Menurut Alex ini wajar karena wanita secantik Ica pasti siap-siap nya akan lama. Dengan sabar Alex menunggu Ica sambil meminum kopi yang ia pesan sejak tadi. Saat Alex memandangi taman cafe dia melihat Ica sedang berbicara dengan seorang pria yang menurut Alex tidak asing baginya. Alex keluar cafe dan mendegar pembicaraan Ica dengan seseorang.

Tiba-tiba pria tersebut berlutut di hadapan Ica dan langsung memberikan setangkai bunga mawar kepada Ica. Mata Alex melotot melihat itu lalu dia berlari ke arah Ica. "Ohhh ternyata bocah ingusan yang nembak calon pacar ku," kata Alex dengan nada sombong. "Maksud lo apa ya?" tanya Fahmi yang menaikkan alisnya.

Fahmi dan Alex berkelahi dengan hebat sampai banyak orang yang melihat mereka berkelahi. Ica bingung harus bagaimana jadi dia berusaha semaksimal mungkin untuk memisahkan mereka. Akhirnya mereka tidak berkelahi lagi karena di pisahkan oleh Ica.

"Woi bocah ingusan mending lo nyerah aja ga bakal Ica mau nerima lo," kata Alex dengan tatapan yang sangat tajam melihat Fahmi. "Heh Ica ga bakal mau sama lo," kata Fahmi balik menatap Alex dengan tajam. "Udah diemmmm," kata Ica marah.

"Alex asal lo tau ya gue itu sebenarnya di kasih tantangan sama temen-temen gue buat ketemuan sama lo, gue ga suka sama lo, gue ga suka sama sikap lo yang sering ganggu temen-temen gue, gue ga suka lo jadi preman sekolah, jadi tolong jauhi gue dan jangan pernah berhadapan sama gue lagi, PAHAM!"

Hati Alex sangat hancur mendengar perkataan Ica yang begitu menyakitkan bagi nya. Fahmi dengan tatapan kemenangan pun tersenyum licik. "Okeh," kata Alex yang sebenarnya sangat kecewa pada dirinya sendiri akhirnya Alex pergi dari tempat itu dan segera pulang.

"Nahhh gitu sippppppp," kata Wahyu dari dalam cafe yang ternyata memantau mereka dari kejauhan. "Keknya dia bakal minta maaf dehhh," kata Afa yang keluar juga dari persembunyian. "Maaf ya Fahmi kita ngerepotin kamu," kata Ion yang sedikit membungkuk seperti orang Jepang ketika meminta maaf.

"Hahahaha gapapa rek namanya juga membantu sama lain," kata Fahmi yang membersihkan baju nya karena kotor. "Maaf ya udah buat kamu harus berkelahi," kata Ion yang meminta maaf lagi. "Gapapa untung udah di ajarin beladiri mendadak," kata Fahmi yang masih membersihkan bajunya. "Lah di ajarin siapa??" tanya Wahyu bingung. "Di ajarin Ica tadi sebelum ke sini," kata Fahmi sambil menoleh ke arah Ica yang sedang memainkan handphone nya. "Makasih ya tadi udah di ajarin," kata Fahmi tersenyum. Ica hanya mengangguk dan tersenyum juga.

Di sisi lain........
Alex menyetir mobil dengan sangat kencang padahal jalan raya lumayan ramai. Beberapa orang di sana memarahi dan meneriaki Alex karena terlalu cepat. Sesampainya di villa milik keluarga nya dia membanting pintu kamar dan melempar tubuh nya ke atas kasur empuk.

"SIALLLL!!!" teriak Alex frustasi. "Dasar bocah ingusan!!!" Alex semakin frustasi karena melihat Ica sangat pujaan nya bersama dengan bocah ingusan yaitu Fahmi. "Apa aku berubah?" pikir Alex yang tiba-tiba teringat ucapan Ica tadi. "Akan ku coba berubah lalu saat aku berubah aku akan menembak Ica," batin Alex yang memejamkan matanya.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Segini dulu ya pada bab ini. Maaf bila ada typo yang tidak di sengaja ygy.(◍•ᴗ•◍)

Mau lebih kenal dengan penulis? Jangan lupa mampir ke akun sosmed penulis ya😉

Tiktok : @the.angelica5
Instagram : @arrawr4u_

♛┈⛧┈┈•༶ TERIMAKASIH ༶•┈┈⛧┈♛

My First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang