Setelah ujian selesai Ion, Ica, Rehan, dan Afa sering banget main bareng karena kelas mereka berdekatan sedangkan Wahyu dia jarang sekali main bersama Ion karena kelas nya yang lumayan jauh jadi kadang Wahyu malas untuk berjalan dari kelas 10B menuju kelas 10E karena biasa nya Ion beserta dengan teman - temannya kumpul di depan kelas 10E atau 10F.
Ion sangat senang kenal dengan Ica, Rehan, dan Afa karena mereka menjaga Ion seperti adek sendiri. Ion selalu di lindungi kalau Ion lagi bad mood selalu di hibur oleh Ica, Rehan, dan Afa. Dengan lelucon mereka seperti tingkah laku, pantun yang tidak tau artinya apa dan pembicaraan mereka yang tidak beraturan. Ion merasa sangat bersyukur kalau mereka sudah di pertemukan oleh takdir.
"Duhh kari ngenesi arek ikii," kata Afa yang melihat Rehan sedang nge sad karena memikir kan sesuatu. "Yang tidak tau harap diam," kata Rehan sambil menggerakkan jari telunjuk nya ke kanan dan ke kiri. "Hahahahahahaha," ketawa Ion yang melihat kelakuan Rehan padahal dia sedang nge sad tetapi kelakuannya seperti baik-baik saja.
Ica, Rehan dan Afa yang melihat Ion tertawa langsung ikut tertawa juga. Ternyata ada seseorang yang memperhatikan mereka setiap hari nya. Tiba-tiba ada seseorang tersebut mendatangi mereka. "Apakah saya boleh berteman dengan kalian?" tanya pria tersebut dengan malu. "Ya jelas boleh banget lahhhhh," kata Ica yang memperoleh kan pria tersebut gabung bersama mereka. Rehan menyuruh pria tersebut duduk di sebelah nya.
"Nama mu siapa????" tanya Afa yang kepo. "Na - nama ku Indra," kata Indra. "Ga usah malu-malu anggap aja kita sahabat kamu," kata Ica yang melihat Indra sangat malu untuk berbicara. "Hehe, iya," kata Indra sambil tersenyum malu.
Mereka pun akhirnya bermain bersama dan bercanda bersama. "YaAllah ketawa nya mereka keras banget sampai terdengar jelas di telinga ku," batin Wahyu yang sedang bermain game yang lalu mendengar ketawa mereka yang sangat keras dan jelas itu di telinga Wahyu.
***
Tak terasa Indra makin dekat dengan Ica, Rehan, Ion, dan Afa. Mereka membuat grup yang bernama 'si paling'.
Hampir setiap hari grup tersebut ramai padahal di sekolah mereka sudah bertemu dan bermain malah di lanjut lagi saat pulang sekolah VC dan telfonan. Hari-hari mereka selalu bersama sampai guru-guru sudah tau kalau mereka bersahabat.***
BRUKKK. Suara buku-buku yang jatuh dari tangan seseorang. "Cih ternyata di senggol doang lemah," kata seorang pria bertubuh kekar dan dengan nada yang sombong. "Kak minimal kalau mau nabrak orang itu jangan saya, saya sedang membawa buku banyak loh kak," kata Ian dengan nada yang marah. "Lo itu yang masuk ke kawasan gue," kata pria tersebut. Dengan cepat Ian mengambil semua buku yang jatuh dan segera berdiri tetapi di saat Ian ingin berdiri semua buku yang telah di susun rapi kini di tendang oleh salah satu teman pria tersebut sambil tertawa dengan keras.
Ian hanya berdecak kesal karena jika ini di lanjut kan maka bakal berjangka panjang untung saja mereka tidak tau jika ada CCTV sekolah yang sedang merekam mereka secara diam-diam. Ian merapikan buku tersebut dan langsung lari menuju kelas nya karena takut gurunya menunggu lama. Ke5 pria tersebut hanya menertawakan Ian dan mengejek Ian secara keras dan terus-terusan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Segini dulu ya pada bab ini. Maaf bila ada typo yang tidak di sengaja ygy.(◍•ᴗ•◍)
Maaf ya guys cuman sedikit cerita di atas soalnya penulis lagi sakit jadi maaf sebesar-besarnya.
Mau lebih kenal dengan penulis? Jangan lupa mampir ke akun sosmed penulis ya😉
Tiktok : @the.angelica5
Instagram : @arrawr4u_♛┈⛧┈┈•༶ TERIMAKASIH ༶•┈┈⛧┈♛
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
FanfictionAku selalu penasaran dalam menyukai seseorang, semua teman teman ku mempunyai orang yang disukai atau biasa di sebut "crush", aku hanya mendengar cerita mereka mengenai "crush" mereka tetapi aku tidak pernah merasakan yang namannya mempunyai "crush"...