Hari ini adalah hari kedua MPLS dan Ion di antar oleh ayahnya. Sesampainya di sekolah Ion segera masuk ke dalam kelasnya di situ Ion melihat Nurul sudah datang lebih dahulu dari pada Ion. "Hai Nurul," sapa Ion kepada Nurul yang sedang bermain game di handphone ( HP) miliknya.
"Eh, halloo juga Ion," jawab Nurul yang sedikit kaget karena tiba-tiba Ion menyapanya. "Oh iya aku ada nomernya mas Wildan nih mau ga?" tanya Nurul kepada Ion. "Eh, ga usah deh aku udah uncrush," jawab Ion kepada Nurul. "What!?, kamu udah uncrush? kenapa? kok bisa? kok tiba-tiba uncrush?" tanya Nurul yang terheran-heran dan kepo dengan ucapan yang di keluarkan oleh Ion barusan.
"Oke ku jawab satu-satu ya, aku udah ga suka sama mas Wildan itu karena dia sudah punya pacar jadi aku ga mau ganggu hubungan mereka takutnya pacarnya ngelabrak aku dan bisa aja aku di apa-apain kan terus kenapa aku bisa uncrush ya karna dia udah punya pacar udah gitu aja," jawab panjang lebar Ion kepada Nurul.
"Ohhh gitu toh ternyata, terus kamu suka sama siapa lagi?" jawab dan tanya Nurul kepada Ion. "Aku ga suka sama siapa-siapa lagi" jawab Ion yang sedang mengeluarkan novelnya untuk di baca. "Lah bisa gitu ya kamu tiba-tiba ngecrushin terus tiba-tiba uncrush," kata Nurul yang sedikit heran terhadap Ion.
"Hehe iya Nurul soalnya aku males aja harus ngeladeni cowok," kata Ion yang langsung membaca novel miliknya.
"Baca novel mulu, ga bosen apa kamu setiap hari baca novel?" tanya Nurul yang heran lagi dengan Ion. "Aku lebih suka kayak gini dari pada merhatiin crush," kata Ion yang menjawab pertanyaan Nurul.
Kring Kring
Bell masuk telah berbunyi semua murid segera memasukin kelas mereka. "Assalamu'alaikum anak-anak hari ini kegiatan kalian di aula sekolah jadi bawa tas kalian dan segera menuju aula," ujar bu Laili kepada muridnya yang baru saja masuk kelas."Wa'alaikumussalam, baik bu," jawab semua murid dengan serempak dan mereka segera menuju aula.
Sesampainya di aula mereka di suruh duduk terlebih dahulu untuk menunggu peserta yang lain.
10 menit kemudian.....
"Assalamu'alaikum Wr. Wb," kata seorang ketua OSIS "Wa'alaikumussalam Wr. Wb," jawab semua murid yang ada di dalam aula. "Hari ini kita akan melaksanakan game, hayoo ada yang tau ga gamemya apa?" tanya ketua OSIS. "Hari ini kita akan bermain kursi musik" jawab mas Wildan.Semua murid di situ bingung dan bertanya-tanya maksud dari lomba kursi musik apa. "Pasti kalian bingung kan masuk dari kursi musik," kata ketua OSIS. "Jadi kursi musik itu misalkan yang bermain 10 orang tapi kursinya ada 9 lalu saat musik di putar 10 orang tersebut harus memutari kursi sampai musik berhenti lalu duduk di kursi siapa yang tidak menduduki kursinya maka akan tereliminasi," jelas mas Wildan dengan panjang lebar.
"Duh aku males ikut ya," kata Ion yang mengeluh. "Pasti seru ini, udah kamu ikut aja," kata Nurul yang mengajak Ion untuk mengikuti game kursi musik. "Malas," kata Ion.
"Jadi siapa saja nih yang mau ikut?" tanya ketua OSIS. Setelah ketua OSIS menanyakan kepada mereka dengan cepat hampir semua murid mengangkat tangannya untuk di pilih.
"Baik saya akan memilih kamu, tarus itu yang di pojok, yang ini" kata mas Zidan yang memilih peserta MPLS untuk mengikuti game kursi musik. Setelah memilih 10 orang masing-masing peserta di suruh berdiri di dekat kursi yang sudah ditata berbentuk melingkar.
"Eh kamu tau ga sih Ion mas Zidan itu ganteng," kata Nurul yang menunjuk ke arah mas Zidan selaku anggota OSIS. "Oh," kata Ion dengan singkat.
"Kamu ga mau sama dia?" tanya Nurul. "Ega lah aku takutnya dia punya pacar," jawab Ion. "Dia itu ga punya pacar percayalah sama aku deketin dia mau ku kasik nomernya tah? aku punya temen yang anggota OSIS juga barang kali punya nomernya mas Zidan," kata Nurul yang sedikit menjelaskan.
"Hmmm," gumam Ion. "Yaudah deh boleh kalau di perhatiin lagi mas Zidan ganteng, putih, tinggi," kata Ion yang arah matanya tertuju pada mas Zidan.
"Nah gitu kek mulai tadi bentar ya aku chat temenku dulu," kata Nurul yang langsung mengeluarkan handphone miliknya dari saku celananya.
Beberapa menit telah berlalu kini game kursi musik telah usai sekarang para murid di beri teka-teki untuk di jawab.
Kring Kring Kring
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 dan sekarang seluruh siswa MPLS di silahkan pulang ke rumah masing-masing mereka.Ion segera mengambil tas nya dan langsung berjalan menuju rumahnya. "Huh hari ini benar-benar melelahkan bagiku," keluh Ion yang sebenarnya dia tidak begitu suka keramaian.
"Apa aku ke rumah Oin aja ya?" tanya Ion pada diri sendiri. "Yasudah lah nanti minta anter bunda buat ke rumah Oin," kata Ion.
Sesampainya di rumah Ion segera meminta tolong kepada bundanya untuk mengantarnya ke rumah Oin. "Bunda Ion pengen kerumah Oin anterin ya bun," kata Ion kepada bundanya itu. "Kakak mu aja ya yang nganter bunda masih ada urusan," kata bunda ke Ion.
Ion segera menghela nafas besar karena dia tidak suka jika di bonceng oleh kakaknya itu karena setiap kali di goceng kakaknya selalu ngebut membawa motor.
Selang beberapa waktu Ion sudah sampai di rumah Oin. "Assalamu'alaikum Oin," kata Ion dan langsung masuk kerumah Oin. "Wa'alaikumussalam," jawab Oin yang baru saja keluar kamar.
"Aku mau cerita boleh?" tanya Ion kepada Oin. "Boleh banget donggg," jawab Oin.
Ion segera menceritakan semuanya yang berawal dari suka sama mas Wildan sampai sekarang suka sma mas Zidan.
"Kamu itu bukan cinta tapi penasaran aja," kata Oin kepada Ion. "Emang iya ya?" tanya Ion kepada Oin. "Iyaaaaaaaa," jawab Oin.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Segini dulu ya pada bab ini. Maaf bila ada typo yang tidak di sengaja ygy.(◍•ᴗ•◍)
Btw aku ada sedikit bocoran nih untuk cerita selanjutnya. Jadi si Ion ini akan kenal dengan Ian tetapi Ion sama sekali tidak suka sama Ian tetapi di suatu hari hati Ion ketika melihat Ian selalu dag dig dug apakah ini benar-benar orang yang akan di sebut 'crush' oleh Ion atau hanya perasaannya saja.
Jangan lupa baca kelanjutan cerita di atas yaww.😉
♛┈⛧┈┈•༶ TERIMAKASIH ༶•┈┈⛧┈♛
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
FanfictionAku selalu penasaran dalam menyukai seseorang, semua teman teman ku mempunyai orang yang disukai atau biasa di sebut "crush", aku hanya mendengar cerita mereka mengenai "crush" mereka tetapi aku tidak pernah merasakan yang namannya mempunyai "crush"...