Bab 18

12 2 0
                                    

Hari-hari mereka lewati dengan senang dan duka. Tanpa ada kata pisah di antara mereka.

Ternyata perasaan Ion kepada Ian bukanlah hanya penasaran tetapi sangat serius. Dia masih bingung kenapa dia bisa jatuh cinta kepada Ian. Dia juga tidak tau asal mula nya dari mana dia jatuh cinta tetapi menurut Ion dia jatuh cinta saat mereka mengobrol bersama dan di saat itu juga dia merasakan benih-benih cinta mulai tumbuh di dalam hatinya.

Mereka bersenang-senang bersama tanpa ada nya hubungan dan sedangkan Wahyu? Ya dia sangat menyukai Ion sebelum Ian tetapi Wahyu memilih menjauh dari pada harus menambah merusak hubungan persahabatan mereka jadi Wahyu pun dengan berat hati mengalah. Ian semakin dekat dengan Ion dan Ian juga tidak di ganggu oleh preman sekolah.

Ion merasa janggal di dalam hatinya. Ia ingin confess tetapi masa wanita terlebih dahulu confess duluan seharusnya pria yang confess duluan. Tapi Ion ingin Ian segera confess padanya sebelum Ion. Berhari-hari Ion bersabar tapi karena kesabaran Ion setipis tisu akhirnya dengan nekat dia confess kepada Ian terlebih dahulu.

Dengan tangan yang gemetar Ion mencari kontak Ian dan mengechat Ian dengan tangan yang masih gemetar kecil.

Ion langsung melemparkan handphone nya ke lantai tapi untung saja di lantai terdapat karpet yang sedikit tebal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ion langsung melemparkan handphone nya ke lantai tapi untung saja di lantai terdapat karpet yang sedikit tebal. Ion tidak berani mengambil handphonenya apalagi membuka handphonenya. Ion tidak mendengar suara chat masuk karena dia menghidupkan mode DND. 30 menit lebih Ion memikirkan bagaimana reaksi Ian dan apa jawaban yang ia berikan. Ion benar-benar takut dengan semua itu akhirnya Ion tertidur dengan pulas.

Di sisi lain......
Ian melihat chat tersebut hanya bisa terdiam lalu dia melihat bahwa Ion langsung offline setelah mengirim pesan tersebut. Jantung Ian berdebar-debar. Mata Ian membelak karena kaget dan juga..... salting. Ian tidak bisa berkata² dia hanya diam sejenak lalu membalas chat Ion.

AKU SUKA SAMA KAMU PAS AWAL KITA MENGOBROL BERSAMA

Aku juga suka sama kamu.....
jujur aku suka sama kamu awal
aku mengejutkan mu di saat
kelas saat itu......

(Anggap aja di atas chattan Ian dan Ion) (Ion sebelah kanan dan Ian di sebelah kiri)

Jantung Ian masih berdebar-debar. Ian mulai menenangkan dirinya lalu dia tertidur dengan sangat lelap.

Pagi harinya.......
Ion membuka matanya lebar-lebar karena hari ini dia ada janji dengan Ica dan Joy untuk keluar bersama seharian penuh. Ion segera mengambil handuk dan menuju kamar mandi untung saja di kamar mandi tidak ada kakaknya.

Setelah mandi Ion segera memakai gamis berwarna soft pink yang memiliki pita di bagian belakang dan juga Ion memakai kerudung berwarna soft pink agar serasi dengan gamisnya. Ion mengambil tas selempang berwarna hitam dan mengisinya dengan handphone dan uang.

Ion segera menuju gojek yang sudah ia pesan 5 menit sebelum keluar. Ion menaiki motor tersebut lalu memakai helm tidak lama dari itu motor segera berjalan menuju tujuan yang ingin di tuju. Sesampainya di sebuah restoran. Setelah Ion turun dari motor Ion  memberikan helm dan uang kepada mas gojek. Menurut Ion jika di panggil 'om' itu tidak pantas kerena seperti mas-mas yang masih kuliah.

Ion langsung berjalan ke dalam restoran tersebut. Saat masuk Ion di sambut oleh waiters. "Selamat pagi, apa kakak sebelumnya sudah  reservasi?" tanya waiters dengan senyum ramahnya. "Teman saya kak yang reservasi," kata Ion tersenyum balik. "Kalau boleh tau atas nama siapa ya kak?" tanya waiters. "Atas nama Ica kak," kata Ion. "Mari ikut saya kak," kata waiters yang berjalan terlebih dahulu. "Baik kak," kata Ion yang langsung mengikuti waiters.

Ion melihat sekeliling dengan kagum karena restoran ini terlalu mewah untuknya apalagi hanya untuk sarapan saja. Setelah sampai di depan pintu yang bertulisan 'Ruang VVIP' mata Ion melotot melihat tulisan yang di lapisi oleh emas murni dan tulisannya berwarna hitam gelap.

Waiters tersebut langsung mengetuk pintu. "Buka," terdengar seperti suara Ica di balik pintu tersebut. Waiters langsung membuka pintu dan memperbolehkan masuk. Saat Ion sudah masuk waiters langsung menutup pintu. Di situ Ion melihat Ica, Joy, Rehan, Afa, dan Indra yang sedang asik mengobrol. "Hallo guyssss," kata Ion menyapa mereka. "Ehh udah dateng? Kapan sampai?" tanya Rehan yang terkejut melihat Ion yang sudah berada di depan meja makan. "Baru aja sehhh," kata Ion memberitahu. "Yaudah sini duduk bareng," kata Ica menepuk-nepuk kursi di sebelahnya. "Okeh," kata Ion yang langsung berjalan ke arah di mana Ica menepuk-nepuk kursi.

Hari ini adalah hari terbaik menurut Ion karena seharian mereka bermain bersama dan hebatnya di traktir oleh Ica dan Joy. Mereka bermain di Timezone seperti anak kecil sampai bermain ke pasar malam dengan senang hati tanpa memperdulikan omongan orang lain. Sedangkan Ian? Yaaa mereka akhirnya....... hanya HTS an doang karena Ion di larang keras untuk berpacaran tetapi jika menyukai pria itu di perbolehkan


~Tamat~


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Segini dulu ya pada bab ini. Maaf bila ada typo yang tidak di sengaja ygy.(◍•ᴗ•◍)

Mau tau kelanjutan cerita di atas???? Datang lah ke cerita berikut dengan judul yang berbeda. Mau tau judulnya??? Tunggu tahun 2030 ya baru aku melanjutkan cerita di atas. Bercanda ga mungkin aku selama itu untuk melanjutkan nya. Tunggu mood dulu ya guys baru aku lanjut dengan judul "My Love or My Friend?".

Mau lebih kenal dengan penulis? Jangan lupa mampir ke akun sosmed penulis ya😉

Tiktok : @the.angelica5
Instagram : @arrawr4u_

♛┈⛧┈┈•༶ TERIMAKASIH ༶•┈┈⛧┈♛

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang