"Happy birthday to you.""Happy birthday Alvaro." Serempak semua anak-anak yang ada di Kantin mengucapkan selamat ulang tahun pada Alvaro.
Alvaro Dylan Adhitama murid kelas X IPS 2 sekaligus anak dari pemilik Yayasan SMA Taruna Mandala, dia adalah rival dari Galaksi. Alvaro sangat membenci Galaksi karena menurutnya cowok itu terlalu mencari muka di Sekolah ini, ngomong-ngomong Galaksi sendiri adalah Kakak kelasnya.
Hari ini adalah hari ulang tahun Alvaro dan ternyata dia mendapat kejutan dari teman-teman sekelasnya di Kantin, sekarang di depan Alvaro sudah ada cake ulang tahun dengan di atasnya lilin angka 16.
Tidak jauh berbeda dengan Galaksi, semua mengenal Alvaro dan segan kepadanya, karena memang Alvaro salah satu murid famous di Sekolah ini.
"Al, tiup lilinnya," sahut Evan—teman sebangku Alvaro.
Alvaro mengangguk dengan menampilkan senyum manisnya, lalu meniup lilin itu dalam sekali tiupan saja.
"Thank you semua, Thanks banget gue gak nyangka lo semua inget hari ulang tahun gue," ucap Alvaro merasa tersentuh dengan kejutan yang dia dapat.
"Sama-sama Al, lo tau kan gara-gara lo banyak dari murid kelas kita yang jadi famous, apalagi pas masuk club basket lo," timpal salah satu teman sekelasnya yang lain.
Alvaro hanya tersenyum untuk menanggapi. Siapa yang tidak mengenal Alvaro, Kapten tim basket Sekolah ini. Menjuarai beberapa turnamen, hingga semakin mengharumkan nama SMA Taruna Mandala untuk ukuran Siswa kelas X. Alvaro dikenal sebagai orang yang humble juga frendly pada semua orang, dia juga termasuk salah satu Siswa yang berani melawan Galaksi.
"Dah lah, potong kue aja sekarang, Al. Gue gak sabar mau nyicipin," celetuk Evan.
Evan Axelle Pranatadipa, teman sebangku Alvaro sekaligus sahabatnya sejak duduk di bangku SMP. Evan itu orangnya aneh dia selalu berbicara dengan benda mati, pernah Alvaro memergoki Evan sedang berbicara dengan pohon, dia kira Evan sudah gila yang ternyata ya memang Evan itu agak-agak sedikit lain orangnya.
Dan baru-baru ini Alvaro pernah melihat Evan sedang mengajak diskusi tembok kelas, bersahabat dengan Evan itu harus siap mental, menghadapi tingkah lakunya yang di luar pemikiran manusia normal.
Sementara dari sudut lain Galaksi, Juan dan Jean, sedang berjalan akan memasuki area Kantin. Tentu saja, Galaksi menjadi pusat perhatian semua orang yang di laluinya, banyak dari mereka berbisik mengagumi ke tampanan wajahnya, khususnya para cewek dan banyak juga diantara mereka iri terhadap ketenaran sang Badboy Sekolah tersebut.
Alvaro yang melihat 3 orang itu berjalan mendekat tersenyum miring, tapi yang menjadi targetnya bukan Juan atau pun Jean melainkan ... Galaksi.
"Lo semua mau pertunjukan yang lebih heboh lagi gak dari pertunjukan tadi pagi?" tanya Alvaro ambigu pada orang-orang di sekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaksi Semesta (REVISI & SEGERA TERBIT)
Teen FictionTerkenal sebagai Badboy, kejam dan tak berperi kemanusiaan. Hampir semua orang tahu siapa dia, sosok misterius yang menyimpan segudang teka-teki. Tidak ada yang tahu jati diri yang sesungguhnya, ia hanya dijuluki sebagai Penguasa Sekolah. Si biang...