5. Liontin

22 7 10
                                    

"Pelanggaran point 1, kekerasan dalam lingkungan sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pelanggaran point 1, kekerasan dalam lingkungan sekolah. Pelanggaran point 2 membuat kegaduhan di lingkungan sekolah, pelanggaran po-"

"Stop. Jadi hukuman gue apa?" sela Galaksi ketika Madava membacakan point pelanggaran yang di lakukan olehnya.

Galaksi muak mendengarkan ocehan ketua OSIS itu, saat ini dia sedang disidang di ruang OSIS. Beruntung Madava lebih dulu mengetahui ulah Galaksi sebelum diketahui oleh Guru BK. Mungkin jika sudah sampai di Guru BK, Galaksi tidak akan mendapat toleransi lagi dan sudah pasti sidang kedisplinan akan didapatkan olehnya.

"Lo gak ngerasa bersalah sama sekali?" Madava menurunkan map peraturan sekolah lalu memicingkan mata melihat ke arah Galaksi.

"Cih!" Galaksi berdecih, bangkit untuk berdiri, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana lantas berjalan menghampiri Madava di depannya. "Gue gak salah," ucap Galaksi datar.

Madava menyunggingkan senyum sinis. "Oh ya? Yang lo gebukin sampe babak belur itu bukan orang kah?"

"Ah, dia." Galaksi menggaruk dahinya dengan telunjuk seolah baru teringat atas kejadian beberapa menit yang lalu, sedetik kemudian ia tersenyum seolah mengejek. "Dia yang mulai duluan."

"Menurut bukti yang gue dapet dia gak ngelakuin apa-apa sama lo."

Keributan yang terjadi di koridor tadi, Madava segera melihat rekaman CCTV sesaat setelah Galaksi digiring ke ruang OSIS. Tentu saja dengan bukti tersebut jelas yang bersalah adalah Galaksi, dia yang memulai dan terlihat sangat jelas dalam rekaman CCTV Galaksi lah yang menyerang Siswa itu.

"Lo masih mau ngelak?" sambung Madava.

Galaksi menundukkan kepala terdiam sejenak, sebelum akhirnya kembali melihat mata Madava. "Oke. Gue gak mau berurusan sama lo, jadi apa hukuman buat gue."

Mendengar apa yang dikatakan Galaksi, lagi-lagi Madava tersenyum. Galaksi selalu tidak bisa berkutik di depan Madava, dia selalu menghindar dari si ketua OSIS itu. Sudah berulang kali dirinya masuk Ruang OSIS dan berakhir Galaksi yang menerima saja hukuman apa pun yang diberikan oleh Madava.

Bak sebuah kelinci percobaan, Galaksi selalu mengikuti yang diperintahkan Madava. Bukan kah pernah dikatakan, jika Galaksi itu sangat menghindari dua orang di Sekolah ini yaitu Alvaro dan Madava. Sekarang untuk ke sekian kalinya Galaksi lagi-lagi enggan berurusan dengan mereka.

Cukup kemarin malam, ia mendapat amukan dari Ayahnya akibat Alvaro kali ini Galaksi tidak ingin melakukan hal yang sama dengan Madava.

"Ada kemungkinan lo bakal di skorsing," kata Madava menebak apa yang akan menjadi hukuman Galaksi.

Madava sebagai ketua OSIS hanya bisa mendisiplinkan para Siswa selebihnya untuk urusan hukum-menghukum akan diserahkan pada Guru BK, walau pun ujung-ujungnya akan sampai pada Guru BK setidaknya hukuman yang akan diberikan nanti akan lebih ringan karena sudah sempat di proses oleh OSIS.

Galaksi Semesta (REVISI & SEGERA TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang