"Kenapa bisa ada Gala di sini." Gissela bersembunyi di balik tembok persimpangan tangga.
Gissela melihat Galaksi yang memergokinya sedang berada di Rumah Sakit dan gadis itu mencoba untuk bersembunyi, semoga saja Galaksi tidak menemukannya. Gissela tidak ingin Galaksi mengetahui tentang dirinya, tidak untuk sekarang.
Sementara Galaksi yang masih mencari-cari Gissela tidak kunjung menemukan gadis itu, penglihatannya tidak mungkin salah ia jelas melihat Gissela keluar dari Kamar rawat inap dan memakai pakaian Rumah Sakit serta tangannya yang diinfus.
"Ke mana dia? Sakit apa dia," gumam Galaksi, "Apa gue salah liat ya."
Galaksi mencoba mengingat-ingat kembali dan memang yang ia lihat tadi itu Gissela. Tunggu, mengapa Galaksi mulai mengkhawatirkan Gissela, bukan kah dia sendiri yang menjauhi gadis itu sekarang.
Galaksi menggelengkan kepala, berusaha untuk tidak peduli dengan Gissela. Kemudian ia kembali pada tujuannya datang ke sini adalah menjenguk Andrew, Galaksi melanjutkan langkahnya untuk mencari Ruang rawat inap Andrew.
Namun tiba-tiba ...
Bruk
"Maaf."
Seorang wanita dengan setelan Dokter yang di perkirakan sepantar dengan Rosalina menabrak bahu Galaksi hingga map-map yang di bawanya jatuh berserakan. Galaksi membantu wanita itu untuk memungut map tersebut, setelah selesai ia memberikannya pada wanita itu.
"Terimakasih, Nak. Dan sekali lagi maaf saya tidak melihat kamu."
"Tidak apa-apa, Bu," balas Galaksi sambil tersenyum.
Wanita itu tersentak ketika ia menoleh untuk melihat wajah Galaksi yang ternyata mirip dengan seseorang, ia melihat Galaksi dengan tatapan menyelidik dan sang empu yang dipandangi begitu merasa tidak enak.
Galaksi yang berusaha untuk menghindari tatapan tersebut malah dibuat terkejut ketika wanita itu tiba-tiba saja menangkup pipinya.
"Apa itu kamu? Apa itu dirimu yang sekarang, Nak," katanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Galaksi langsung melepaskan tangan wanita itu dari wajahnya, ia merasa risih apa lagi di lihat oleh beberapa orang yang lewat.
"Maaf. Yang Ibu maksud itu siapa? Apa Ibu mengenal saya?"
Mendengar yang dikatakan Galaksi wanita tersebut tersadar ia mengusap air mata yang jatuh ke pipinya.
"Maaf. Saya telah lancang."
Galaksi mengangguk, masih berusaha bersikap baik padanya. Walau bagaimana pun ia masih bisa menghargai orang yang lebih tua darinya.
"Baik, kalau begitu saya permisi," kata Galaksi hendak pergi.
"Tunggu." Wanita itu mencekal tangan Galaksi.
Galaksi menoleh kembali padanya, ia melihat wanita tersebut mengeluarkan kartu nama dan memberikannya pada dirinya. Galaksi mengernyitkan dahi, entah apa maksud wanita itu memberikan kartu namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaksi Semesta (REVISI & SEGERA TERBIT)
Teen FictionTerkenal sebagai Badboy, kejam dan tak berperi kemanusiaan. Hampir semua orang tahu siapa dia, sosok misterius yang menyimpan segudang teka-teki. Tidak ada yang tahu jati diri yang sesungguhnya, ia hanya dijuluki sebagai Penguasa Sekolah. Si biang...