6. Anak Pungut

22 6 0
                                    

Grung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Grung

Grung

Suara knalpot motor saling bersahutan hingga seakan dapat memecahkan gendang telinga, Galaksi menoleh ke samping pada lawan tandingnya malam ini ia menyunggingkan senyum sinis.

Seolah tidak memiliki rasa sakit sama sekali atas insiden tadi siang ketika terjatuh dari motor, malam ini Galaksi menerima tantangan dari salah satu rivalnya untuk balapan liar. Suasana hati Galaksi yang sedang buruk seolah menjadi pendorong untuknya menerima tantangan tersebut.

Selepas pergi dari Sekolah sampai sekarang Galaksi belum pulang ke Rumah, lagi pula tidak akan ada yang mengkhawatirkannya sekali pun Galaksi tidak pulang. Itu sudah biasa bagi seorang Galaksi, mungkin yang lebih peduli dengan Galaksi adalah Bik Iyam.

Galaksi menutup visor helm-nya, seorang wanita dengan pakaian mini siap untuk memulai pertandingan dan ketika wanita tersebut sudah mengibaskan bendera ke bawah, motor Galaksi dan lawannya melesat jauh.

Keduanya saling kejar-mengejar berusaha menyeimbangi satu sama lain, Galaksi tidak mau kalah ia menambah laju kecepatan motornya dan dalam hitungan detik Galaksi menyeringai ketika sang lawan tertinggal di belakang. Ia melihat dari kaca spion jarak antara dirinya dan lawan cukup jauh, Galaksi memutuskan untuk memperlambat sejenak laju motornya.

Jalan yang dijadikan arena balapan kali ini sudah sangat sepi, tidak terlihat satu pun orang-orang atau pengendara motor lainnya yang melintas, ini sedikit mencurigakan terlebih ketika Galaksi dibiarkan memimpin. Matanya kembali melirik ke arah spion sang lawan masih berada di belakang tetapi tunggu ...

"Sial!"

Galaksi kembali menancap gas motor ketika melihat dari kaca spion tadi ternyata dirinya sudah terjebak, lawan balapnya kali ini membawa pasukan. Melihat Galaksi yang sudah menyadari pergerakan mereka, para gerombolan itu mulai mengejar Galaksi.
"Sialan. Gue dijebak!" desis Galaksi.

Cukup untuk hari ini, Galaksi tidak ingin menambah luka pada tubuhnya. Tapi, seolah tidak diizinkan bernafas dengan tenang lagi dan lagi Galaksi harus menghadapi marabahaya.
Mereka berhasil menyusul Galaksi dan sekarang cowok itu sudah di kepung dari berbagai sudut, sebenarnya Galaksi tidak takut hanya saja dia seorang diri. Jean dan Juan tidak ada, Galaksi tidak memberitahu mereka tentang pertandingannya malam ini.
"Lo pemimpin Havoc Wolves!" Bukan sebuah pertanyaan yang terlontar melainkan sebuah pernyataan, salah satu dari orang-orang yang mengepung Galaksi berseru.

Havoc Wolves sebuah geng motor yang sangat terkenal, siapa pun yang mendengar namanya sudah pasti akan tahu geng motor ini paling ditakuti, di pimpin oleh Galaksi Semesta. Sekali lagi siapa yang tidak mengenal Galaksi.

Juan dan Jean pun tergabung dalam geng motor ini, jika Havoc Wolves sudah menargetkan seseorang artinya celakalah mereka. Sesuai seperti namanya Havoc Wolves bagai malapetaka bagi sang target.

Galaksi Semesta (REVISI & SEGERA TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang