PROLOG

91 21 3
                                    

"Hidup itu pilihan, mati itu tujuan, dan kebosanan adalah kutukan."

🌗


Bagaimana jika untuk bisa mengalami petualangan yang mendebarkan, seseorang harus mati terlebih dahulu? Konyol, bukan? Tetapi, itu lebih baik daripada terjebak dalam kebosanan yang nyaris mematikan ini.

"Tik."

"Tok."

"Tik."

"Tok."

Suara detik jam yang monoton seakan mengejek kehidupanku. Aku terbaring di atas ranjang, menatap langit-langit yang sama setiap malam. Setiap hari, rutinitas ini semakin menyesakkan. Rasanya seperti menjalani hukuman yang tidak berujung.

Hoaam~

Mataku perlahan-lahan menutup, menyerah pada kebosanan yang tak tertahankan. Tapi di balik rasa kantuk yang mendalam, ada rasa harapan yang samar. Mungkin, kali ini, mimpi akan membawaku pergi jauh dari kenyataan.

 Mungkin, kali ini, mimpi akan membawaku pergi jauh dari kenyataan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sc gambar: pinterest

Entah berapa lama aku tidak sadar, tetapi kemudian kesadaranku kembali—dengan sebuah kejutan. Mataku terbuka perlahan, melihat sesuatu yang tidak biasa. Aku berada di tempat yang asing, dikelilingi oleh pohon-pohon tinggi yang menjulang.

"Tunggu... di mana aku?"

Semuanya terasa sangat nyata. Hembusan angin dingin menembus pori-pori kulitku, membuatku bergidik. Aku merasakan tanah yang lembab di bawah kakiku, seakan aku benar-benar berada di sini. Hanya ada satu penjelasan: aku mengalami lucid dream.

AKHIRNYA!

Belakangan ini, aku sering mengalami lucid dream—mimpi di mana aku sadar bahwa aku sedang bermimpi dan bisa mengendalikan segalanya sesuai keinginanku. Aku membaca banyak artikel tentang ini di internet, dan selalu menantikan momen ketika aku bisa bebas dari kenyataan dan menjadi apapun yang aku mau. Tapi ada sesuatu yang berbeda kali ini. Segalanya terasa lebih solid, lebih nyata... dan juga lebih menakutkan.

Aku mencoba memvisualisasikan sesuatu—mungkin sebuah pedang di tanganku, atau bahkan hanya bunga kecil di tanah—tetapi tidak ada yang terjadi. Tidak ada perubahan. Aku mulai panik, mencoba lagi dan lagi, tetapi tetap tidak ada yang terjadi.

Jleb.

Tiba-tiba, rasa sakit yang tajam menusuk sisi kiri pinggangku. Aku tertegun, terjatuh ke tanah dengan mulut terbuka lebar, tidak percaya pada apa yang baru saja terjadi. Ada anak panah yang menancap di tubuhku, dan darah segar mulai mengalir deras.

"A–apa-apaan ini?!"

Brak.

Aku jatuh terkapar, mencengkeram luka yang semakin melebar di sisi tubuhku. Rasa sakit itu terlalu nyata, terlalu mendalam untuk sebuah mimpi. Aku meringis, mencoba meredam jeritan yang hendak keluar dari tenggorokanku.

Darahku bercucuran, membuat pandanganku semakin buram. Aku melihat kehadiran seorang wanita bergaun putih, ia berlari ke arahku. Sekilas, aku merasa lega. Tapi perasaan itu segera hilang ketika dia berhenti sejenak, menatapku dengan wajah yang sulit ditebak, lalu berbalik dan lari menjauh.

"Apa...! Tidak... tidak mungkin!"

Sialan, hanya manusia tak berperasaan yang tega meninggalkan seseorang yang sedang sekarat. Tapi kemudian aku ingat, ini adalah mimpi. Mungkin gadis itu hanya bagian dari fantasi yang tidak aku ciptakan.

Huh.

Aku mencoba mengingatkan diriku sendiri bahwa ini semua hanyalah mimpi. Tapi rasa sakit ini, darah ini... semuanya terasa terlalu nyata. Apakah ini benar-benar hanya mimpi? Apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini?

Saat kesadaranku mulai menghilang, seorang pria besar muncul dari balik pohon. Tubuhnya kokoh, wajahnya samar dalam kabut buram yang menyelimuti pandanganku. Aku merasa napasku semakin berat, dan setiap detik terasa seperti perjuangan terakhirku.

Sebelum semuanya menjadi gelap, aku mendengar pria itu berbicara dengan suara yang berat dan menggelegar.

"Mengapa ada pria dewasa telanjang di tengah hutan?"

Dan kemudian, segalanya menjadi hitam.

Bersambung....






Hallo readers, ini adalah cerita pertamaku, makasi buat kalian yang udah pada nunggu dan mau baca ceritanya... Masih banyak kekurangan, mungkin kalian bisa kasih koreksi dan masukan. Oh iya, khusus untuk hari pertama ini, aku upload sampe 3 chapter, loh. Jadi silahkan lanjut dan jangan lupa tinggalin jejak. Support author pemula ini dengan jangan cuman jadi sider, oke. Silahkan next😉

OneironautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang