7 - White Carnation

217 36 10
                                    

A/N: Apologies if there is any inaccuracy in the French

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N: Apologies if there is any inaccuracy in the French. I only used DeepL with a little help from ChatGPT lol

---

Dua minggu kemudian.

Bersantai adalah hal yang hampir tidak pernah Camille temukan selama lebih dari satu tahun terakhir, sejak dia memutuskan untuk bergabung dengan Specter Ops. Hari-harinya diisi dengan latihan demi latihan, mulai dari latihan fisik, tarung, keterampilan berbagai jenis senjata, sampai latihan taktis. Belum lagi misi-misi yang kadang datang begitu mendadaknya sampai-sampai mereka hanya punya beberapa belas menit untuk mendengarkan pengarahan dari Kapten Ennis, sebelum diterjunkan di tengah hutan belantara atau padang gersang, di mana mereka akan menghabiskan setidaknya beberapa hari ke depan berkemah atau tidur di gudang kosong sampai misi mereka selesai. Di masa-masa itu, Camille tidak pernah mengizinkan dirinya untuk merasa lelah, apalagi setiap kali dia bisa melaksanakan misi bersama Reaper.

Namun kini, duduk di dapur mungil neneknya sambil menyesap kopi hangat dan mengisi teka-teki silang di sore yang sejuk di desa Rousillon, wilayah Provence, Prancis, Camille tidak pernah lebih menghargai waktu santainya lebih dari sekarang.

Di taman luar, neneknya yang dia panggil Mamie sedang merawat bunga-bunganya sembari bersenandung kecil. Suara nyanyiannya yang masuk lewat jendela dapur yang terbuka membuat Camille tersenyum. Sewaktu kecil, hanya Mamie yang mau menyanyikan lagu pengantar tidur untuknya, karena kedua orang tuanya selalu terlalu sibuk.

Camille teringat betapa terkejutnya Mamie yang tinggal sendirian di desa ini ketika Camille datang membawa kopernya dua minggu lalu. Perempuan tua itu menghambur memeluknya ketika Camille memberitahu Mamie bahwa mulai sekarang dia akan tinggal bersamanya. Segera setelahnya, Mamie membuatkannya chocolate chaud, atau coklat panas, dengan dua lapis roti baguette yang diselipi kepingan coklat, seperti yang Camille sukai ketika dia kecil.

Mamie memang lebih terasa sebagai orang tua Camille dibandingkan mendiang ayah dan ibunya sendiri.

Pagi itu, Camille masih larut dalam kesibukannya mengisi teka-teki silang di surat kabar berbahasa Mandarin ketika dia mendengar suara raungan sebuah motor besar di depan rumah mungil Mamie. Tiba-tiba saja, Mamie berhenti bersenandung.

Camille mendongak dari surat kabarnya. Belum sempat dia menengok ke luar jendela untuk mengecek ada apa, Mamie masuk ke dapur dengan tergopoh-gopoh.

"Chérie," katanya. "Il y a un grand monsieur avec un masque noir qui veut te voir. Il a l'air un peu effrayant, mais il est très poli." ("Sayang, ada seorang pria besar yang mengenakan topeng hitam hendak bertemu denganmu. Dia terlihat menakutkan, tapi sangat sopan.")

Topeng hitam? Camille mengangkat alis. Mamie tidak mungkin sedang berbicara tentang Reaper, kan?

Seolah menjawab pertanyaan Camille, Reaper melangkah memasuki dapur. Dia harus menunduk sedikit saat melewati kusen pintu karena tingginya yang hampir dua meter.

That Burns WithinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang