Chapter 9

761 105 11
                                    

POV Aline Kwong

Sudah 6 bulan lebih aku bekerja di Thailand. Awalnya aku merasa tidak begitu cocok dengan pekerjaan ini. Namun semakin lama cukup menyenangkan juga.

Ternyata menjadi seorang bintang cukup melelahkan. Hubunganku dengan Ormni Tan sudah semakin mencair. Ada kalanya mereka berdua Ormni & OLIVE mengunakan bahasa Thailand. Tapi tidak sesering sebelumnya.

Aku mulai mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai oleh Ormni. Baik itu makanan, minuman, kebiasaan, hal² kecil yang biasa dia lakukan.

Dia sudah mulai menerima kehadiran ku. Beberapa kali dia masih mencuri pandang kepadaku. Sering mata kami tidak sengaja saling menatap lalu dia tersipu malu.

Menurut pendapat pribadiku oRmni adalah wanita yang cantik, baik, menarik bahkan kami berdua bisa berbincang tentang apapun dan kami  merasa aman  & nyaman satu sama lain.

Selain itu aku akui tubuhnya sangat seksi dan wangi. Aku tau ternyata wangi yang menempel di bantal dan kasur itu miliknya.

Saat menunggu waktu shooting kami sering bernyanyi bersama. Selera musik kami mirip. Dan sesekali dia memintaku untuk memijit kakinya karena terlalu lelah berdiri sehabis pemotretan.

Saat makan dia memintaku untuk menyuapinya. Bahkan sekarang kami tidak cangung untuk berbagi makanan satu sama lain.

Saat itu aku sedang makan buah pisang kesukaanku. Dan dengan sengaja dia memakan potongan pisang bekas gigitanku. Aku pikir aku akan jijik ketika dia melakukan itu.

saat itu ia mengambil pisang yang ada di tanganku dan memberikan di mulutku dengan refleks aku memakainya itu terjadi begitu saja dan tidak ada masalah. Aku tidak merasakan rasa jijik. Menarik bukan.

Ada satu waktu saat itu habis pengambilan gambar ketika hujan. Saat itu benar² sedang hujan. Beberapa kali lawan mainnya melakukan kesalahan. Sehingga pengambilan gambar harus berulang- ulang kali dilakukan.

Di sela sela shooting ternyata tubuhnya demam. Telapak tangan dan kakinya dingin. Dia beristirahat di mobil kami agar mendapatkan privasi.

Tubuhnya ia peluk sendiri  seperti Kuala. Badanya panas, tapi dia merasa kedinginan. Saat itu Olive sedang mengurus keperluan yang lain dibagian kostum.

Aku menemaninya di dalam mobil. Dia terdengar merintih pelan. Aku tau  tubuhnya tidak baik baik saja.

Entah dorongan dari mana, tanpa persetujuannya aku memintanya masuk kedalam pelukanku. Katanya tubuhku sangat hangat dan nyaman.

Setelah ia mencari kenyamanan di ceruk leherku akhirnya dia menemukan posisi yang pas. Kami berbaring bersama. Aku menyanggah tubuhnya.

Aku suka wangi tubuhnya. Ada rasa manis tapi tidak begitu pekat. Saat dia dipelukanku ku belai rambut blondenya dengan hati-hati.

Kami berdua akhirnya tanpa sengaja tertidur. Katanya Suara detak jantungku membuatnya tenang dan mengantuk.

Dan kalian tau. Setelah bangun tubuhnya kembali sehat dan demamnya berpindah padaku.

Esok harinya aku sakit dan perlu istirahat seharian. Pelaku utama yang memindahkan demamnya terlihat sehat dan bugar.

Tapi dia mengirimkan susu jahe buatannya untukku. Dia menghubungiku dan mengancam jika sampai susu jahenya tidak habis besok pagi aku akan mati ditanganya.

Dia menjelaskan bagaiman pembuatan susu jahe itu dibuat secara alami, higenis, sterill dan dijamin kebersihannya.

Dia menyuruhku untuk beristirahat tetapi setiap 2 jam sekali dia menghubungi ku di sela sela waktu sibuknya.

Crazy loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang