Chapter 2

1.6K 162 0
                                    

POV Ormni Tan

Hampir 1 Minggu ini setiap jam 2 siang aku akan menyempatkan waktu sekitar 3 jam untuk berlatih vocal. Ibu ku memberikan diriku sebuah naskah yang menurutnya aku pasti suka. Setelah kubaca di sela² waktu luang ku ternyata naskah ini begitu menarik. Series bertema Sapphic. Series ini diadaptasi dari novel terkenal di Thailand. Tentang Dr Fahlda & Nong Earn kisah cinta antara dokter kecantikan dan seorang aktris yang bertemu di luar negeri. Ceritanya sangat menyentuh, saat aku mencoba casting awalanya aku menginginkan peran sebagai DR. Fahlda karena sepertinya aku menyukain karakternya di naskah tersebut. Tapi sutradara mengatakan kalo peran sebagai Nong Earn sangat cocok untukku. Mereka belum menemukan pemeran Dr Fahlda sejauh ini. Rencananya aku akan menyanyikan beberapa OST di series tersebut. Ini pengalaman pertama ku mendapatkan peran bertemakan LBGT Q.

Aku berlatih vocal dengan seorang hebat dibidangnya. Namanya Dani seorang komposer musik & pencipta lagu lagu romantis. Ini kedua kalinya aku mengerjakan project bersamanya. Orangnya baik dan juga asik diajak ngobrol. Beberapa kali kami berbincang p'Dani , dia seorang yang melankonis tapi menurutnya itulah salah satu rahasia dari lagu² yang selama ini diciptakan sangat diminati dan populer.

Saat iniAku ditemani dengan asistenku Namanya p'Olive dan manager ku P'Susi. Mereka sangat baik kepadaku yang hiperaktif ini. Mereka tau jika dalam waktu 10 menit aku tidak melakukan apa² sudah dipastikan aku akan tertidur. Dan jika tertidur tubuhku mendadak lemas dan malas untuk digerakkan. Makanya mereka berdua pasti berusaha keras membangun mood ku. Aku memilki insomnia akut. Biasa tidur jam 03.00am. setiap aku mencoba tidur lebih cepat entah alarm dari mana pasti akan bangun ditengah malam dan sulit untuk kembali tidur.

Insomnia ku bukan tanpa alasan. Saat itu mungkin usia ku sekitar 15th. Aku ingat saat itu aku duduk di kelas 1 SMA. Ayahku mengiginkan aku hidup mandiri seperti dirinya dulu, dan SMA ku menyediakan asrama di dalamnya. Aku mulai tinggal di asrama dan memiliki 2 penghuni setiap kamarnya. Saat itu aku ingat hujan turun agak lebat. Aku dan roomate ku tidur terlelap dimasing² kasur kami yang bersebelahan. Dengan selimut tebal saat itu tubuhku terbalut seperti induk kepompong. Sejak malam itu aku memilki mimpi buruk sampai saat ini. Saat itu aku tiba² terbangun saat kudengar lirih suara dari teman sekamarku. Sampai akhirnya setelah aku mengumpulkan seluruh kesadaran ku ternyata Roomate ku sedang di gerayangi oleh mantan pacarnya. Dengan reflek aku teriak sekencang² nya. Untuk pertama kalinya aku mengeluarkan suara paling nyaring yg aku bisa.

Aku ingat saat itu aku teriak² histeris seperti kerasukan. Bagaimana tidak aku melihat dengan mata kepalaku temanku sedang dilecehkan bajunya sedikit tersingkap sepertinya alasan dia mengeluarkan sedikit suara ternyata mulutnya sudah diikat dengan mantannya yg psikopat itu. Karena sama sama panik.

Mungkin psikopat itu tidak menyadari kalo aku akan terbangun. Dia mengeluarkan sebilah pisau kecil dari kantong celananya. Suasana malam itu sangat kacau. Awalnya dia mau mencoba menusukku dengan pisau itu sampai akhirnya bagian dia mengarahkan pisaunya ke arahku. Megenai sedikit tulang selangka atau klavikula ku. Aku bersyukur saat itu aku memilki selimut yang lumayan tebal kalo tidak mungkin aku sudah tewas ditangannya. Beruntungnya teman² ku dan security asrama mendobrak masuk ke kamar ku dan menangkap psikopat itu. Aku dilarikan dirumah sakit. Ibuku tidak berhenti menangis. Dan ayahku langsung memindahkan diriku kesekolah Internasional dekat rumahku.

Semenjak kejadian itu selain meninggalkan sedikit bekas jahitan di tubuhku. aku menjadi sulit untuk tidur dengan nyenyak. Kecuali ketika aku benar² lelah. Akupun menjadi takut jika tidur berdua dengan siapapun termasuk dengan ibuku sendiri. Insomnia ini masih berlangsung sampai saat ini. Ibuku sering membujuku untuk mengobati ketakutan ku. Tapi kukatakan padanya jika aku baik² saja. Lagi pula itu sudah berlalu cukup lama dan aku percaya semuanya akan baik baik saja dengan seiring berjalanya waktu.

Kembali ke ruang rekaman. Hari ini kami berdiskusi mengenai apakah ada lirik yang akan diganti atau ditambahkan dengan p'Dani. Sedangkan P'Susi & P'Olive sedang mengamati ku, mereka mengawasiku agar aku terhindar dari mode "mengantuk" beberapa kali mereka menyamangati ku. Sampai tiba² aku melihat p'Olive mengatakan jika ada sesuatu yang sangat penting kepada P'Susi. Wajahnya terlihat panik dia menghampiriku dan berbisik kecil kepadaku untuk berbicara sebentar. Akhirnya aku meminta ijin kepada P'Dani untuk istirahat sebentar.

"Nong Ormni,... Aku ada panggilan yang mendesak, bolehkan aku keluar sebentar ??? ". Bisik p'Olive saat kami di dalam WC.

"Kali ini apa lagi P'Olive. Apa yang terjadi apakah pacarmu buat masalah lagi??". Tanyaku.

"Bukan,.. ,bukan,,, akhir-akhir ini pacaraku tidak membuat masalah. Ini tentang sahabat ku.". Katanya.

Belum sempat P'Olive menjelaskan. Hpnya bergetar sebentar lalu diangkat olehnya. Panggilan video call melalui aplikasi Instagram menampilkan seorang wanita cantik di layar hpnya. Mereka mengunakan bahasa inggris. Aku pikir temanya bukan orang Thailand. Karena tidak ada aksen Thailand ketika berbicara. Aku mendengar pembicara mereka.

Temanya itu berbicara dengan nada yang memelas. (Ini ceritanya mrk ngomong Inggris ya. Cuma biar gampang jadi langsung ke bahasa indo aja)

"Sahabat baik ku Olive,,, hanya kamu yang bisa menolongku". Suara lembut di sebrang sana.

"Hei,,, kamu terlalu sibuk membalas pesan² ku kemarin. Lalu kamu bilang sekarang sudah ada di Thailand. Tersesat dan meminta pertolonganku..!!!". Jawab p'Olive emosi.

"Aku sedang melarikan diri dari ayahku...".

"Kamu Taukan betapa menakutkannya ayahku.".

"Aku benar² tersesat di sini. Aku sama sekali tidak bisa berbicara Thailand apalagi membaca tulisannya.... ".

"Datang lah sekarang, aku lapar,,!!!".

"kalo sampai kamu tidak datang mungkin lusa kamu akan melihat mayatku di saluran berita..". Suaranya memelas.

Temanya P'Olive memberikan serlock dimana dia berada. Ternyata posisinya ada di bandara. Lokasinya tidak terlalu jauh dari sini.

P'Olive meminta bantuan ku agar P'Susi mengijinkannya untuk pergi sebentar. Dan berjanji akan kembali secepatnya. Seperti biasa aku akan membantu seolah² itu sangat penting. Entah sudah kesekian kalinya. P'Olive mengunakan alasan yang selalu sama. " Ayah nya sakit dan masuk rumah sakit". Padahal aku tau rahasianya. Ayahnya sudah lama meninggal sejak masih kecil tapi dia hanya bisa memakai alasan itu saja.

Setelah p'Olive pergi konsentrasi ku sedikit buyar. Entah mengapa aku jadi penasaran dengan temanya P'Olive itu. Dari wajahnya aku pikir dia adalah salah satu model yang dikenal sama P'Olive. Suaranya renyah di dengar. Aku rasa aku kan banyak bertanya mengenai wanita itu.

"Aku tidak percaya dengan cinta pandangan pertama. Tapi aku percaya cinta itu datang dari mata menjalar ketelinga lalu turun ke hati".
-Ormni_Tan.

*TOLONG DIBANTU KASIH BINTANG YA GAESS. MAKASIH*

Crazy loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang