POV Aline Kwong
Akhirnya kami sudah sampai di lokasi shooting. Disepanjang mata memandang ada pantai pasir berwana putih yang bersih, airnya biru cerah. Berjejer beberapa villa yang langsung menghadap ke arah pantai.
Kami akan menginap disalah satu villa disini. Ada 2 kamar di villa ini. Kamar utama milik Ormni. Kamar kedua untuk aku dan Olive.
Ada beberapa jam untuk kami beristirahat. Pengambilan gambar pertama akan dimulai saat sore nanti. Masih ada 3 jam untuk kami bersiap².
Saat ini kami bertiga duduk di atas tempat tidur kamar utama. Ormni duduk di sampingku. Dia memeluk lenganku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku.
Sedangkan di depan kami Olive Tangannya dilipat di dada dengan wajah melotot di depan kami.
"Apakah kalian saat ini berkencan???". Katanya to the point'.
"Kalo aku tidak menghentikan ya, kalian mungkin akan bercinta di mobil.".
"Oh... My God. Aku bisa gilaaa, kauuuu.. Aline Kwonggg membuat Nongku mendesah.....".
Olivia menutup wajahnya kasar. Wajah dan telinganya memerah.
"Jadi sekarang cepaaaaat. Jelaskan semuanya padaku".
"Cepaaaaaat!!!!". Katanya
Aku akuin Susana ini sedikit cangung. Tapi aku paling pandai dalam mengatur emosi di setiap kondisi. Semua akan baik baik saja.
"Mulai hari ini aku dan Orm resmi berkencan.." jawabku santai. Sambil tersenyum.
"Olive... Seperti yang kamu tau, aku tidak mungkin melakukan sesuatu tanpa memikirnya terlebih dahulu".
"Aku menyukainya baik secara emosional maupun secara seksual.."
"Aku harap kamu memahami cinta kami, aku dan Orm kami saling mencintai". Kataku.
#####
POV Aline Kwong
Setelah percakapan kami bertiga selesai. akhirnya p'Olive pamit untuk beristirahat dikamarnya.
Saat ini tinggal hanya ada aku dan Aline Kwong dikamar ini. Kami masih saling berpegang tangan. Tidak ada yang melepaskan. Lucu bukan.
Kami duduk bersebelahan. Aline Kwong duduk di samping kiriku. Dengan perlahan dia memutar tubuhnya hingga wajah kami benar² berhadapan.
"Orm,, mulai Hari ini kita resmi berkencan, aku tidak meminta ijin padamu.." kataku.
Wajahnya memerah tertunduk malu². Hari ini dia sangat cantik. Baru kali ini aku melihatnya tersipu.
Memakai dress warna pastel selutut dengan tali satu yang menggantung memperlihatkan punggung mulusnya.
"Ada yang ingin kamu ucapkan padaku??? ". Tanyaku
"Kita resmi berkencan hari ini, Sayaaang". Kataku lembut. ".
"I LoVe You Aline Kwong!!". Ucapnya pelan.
Owhh my God. Kekasihku ini sangat mengemaskan. Kutangkup wajahnya. Kubelai lembut Penuh sayang. Mata kami bertemu saling memandang.
Kukecup keningnya cukup lama. Kemudian mata kirinya. Lalu mata kanannya. Pipi kirinya, lalu pipi kanannya. Hidung mancungnya. Bawah dagunya. Dan yang terakhir makanan favorite ku Marshmellow stoberi kukecup perlahan.
Bibirnya sangat lembut, bibir kami saling menyecap. Dia mengigit bibir bawahku gemas. Tidak tinggal diam aku memasukan lidahku mencari lidahnya. Lidahnya masuk kedalam saling menyecap saling melilit. Bisa kusebut itu Hot Kiss.
Saat dia kehabisan nafas kugendong tubuhnya diatas pangkuanku. Pahanya memeluk pinggangku. Kuremas bokongnya gemas. Dan dia mengigit kuping ku.
Kami berdua saling memandang. Dia membelai rambutku. Membelai pipiku. Kami benar benar bahagia saat ini.
"I Love You..!!". Kataku lembut.
Dia tersenyum manis mengecup bibirku. Dan melumatnya dengan lembut. Bibir kami saling menyecap, lidahku bermain dilidahnya.
Tangan kiriku membelai punggung indahnya turun kebawah meremas bokongnya.
Dan tangan kanan ku mulai menurunkan tali bajunya perlahan. Tanganku menyelusuri bukit kembarnya. Pussynya kuremas pelan. Kupijat memutar kekiri dan kekanan.
"Ahhhhh....ahhhhhh.. emhhh..."
Kedua Tangannya menjambak rambutku kasar. Dia kulum telinga kiriku lalu dimainkan oleh lidahnya.
Sementara bibirku bermain main di nipple nya. Kutiup perlahan ujung nipplenya lalu ku kulum dengan perlahan. Kumainkan nipple nya dengan lidahku. Kuhisap dan kumainkan dengan lidahku.
"Ahhh....ahhh...ahhh"
"Ahhh...".
"Ahhhhh.
"Uhh... Emhhh..".
Tangan kiriku meremas pussynya bergantian. Dan tangan kananku bergerlia kemanapun yang bisa aku jamah.
Sampai tangan kananku mengelus bagian sensitif nya. Kumasukkan jari telunjuk dan jari tengahku ke dalam CDnya. Basaaah dan licin. Ketulusuri lipatan miliknya. Ada sesuatu yang menonjol dan sedikit mengeras. Kutekan perlahan.
"Ahhhh"..
"Ahhh. Ahhh. Ahh".
"Kisss me beib". Katanya.
Matanya sayu, kita berdua sedang dimabuk cinta. Kucium bibirnya kali ini sedikit kasar dan teburu buru.
Tangan kananku masih bermain di bagian klitnya dengan kedua jariku. Ku kocok perlahan dan lama lama semakin kupercepat.
"Aaaaaahhhhhhh".
"Ahhhh".
"Aaaline... Kho... Onggg".
Cairnya membasahi jari² ku. Nafasnya naik turun. Dia memeluk tubuhku. Tanganku masih mencoba mengelus klitnya kembali dan dia menariknya.
Dia ambil jari² tanganku cairan miliknya masih menempel di jari² miliki ini. Lengket dan basah. Mukanya merah dia tersenyum mengoda.
"Bersihkan jarimu...". Katanya mengoda.
Dia mengarahkan jari² ku yang berlumuran cairannya di depan bibirku.
"Jilat dan rasakan... " Katanya.
Awalnya aku ragu². Ini pertama kalinya untuku. Aku belum pernah menyicipi cairan seperti itu.
"Jika kamu tidak mau melakukanya,,.. ". Katanya menggoda.
Dengan cepat aku masukan jariku kedalam mulutku. Ku hisap dan kujilati di depan wajahnya. Rasanya aneh tapi sepertinya aku suka. Sedikit asin.
Dia tertawa dan mengusap wajahku. Dibelai rambutku dengan manja. Bibir kami saling mengecup kembali. Aku menciumnya dengan perlahan.
Nafas kami mulai naik turun kembali. Saat aku ingin menyerangnya kembali. Suara Olive memanggil² di belakang pintu. Ormni buru² merapihkan bajunya kembali.
Heiiii olive aku benar benar benci denganmu. Aku bahkan belum masukan jari² ku ke dalam miliknya.
Kepalaku masih pusing karena masih ada yang menggantung dalam tubuhku.
#######
"Jika melihat senyummu saja kusudah bahagia, apalagi mendengarmu mendesah memanggil namaku"
-Aline KwongNote : gaaaessss kalo terlalu vulgar info ya. Biar kuperhalus bahasanya.
*TOLONG DIBANTU KASIH BINTANG YA GAESS. MAKASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy love
Teen Fiction"Kamu tau Tubuh kita sendiri sebenarnya adalah konduktor, sampai aku bertemu isolator dalam dirimu. Saat kamu menyentuhku". -Ormni Tan "Aku pikir kita tidak akan pernah menemukan sosok impian ideal di dunia nyata, sampai aku menemukan keajaiban itu...