chapter 4

1.3K 162 8
                                    

POV Aline Kwong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


POV Aline Kwong

Pagi ini aku bangun jam 05.00 pagi. Berolah raga 30 menit. Mandi dan bersiap² untuk berangkat kerja. Mengunakan kemeja putih, celana jins dan sepatu kets putih favoriteku.

Olive dan aku berangkat sebelum pukul 06.30. mengunakan mobil milik Olive kita mulai hari ini dengan senyum ceria.

Mobil memasuki rumah kawasan elit. Rumahnya cukup besar, pager tinggi hitam setinggi harapan orang tua. Jarak antara pagar rumah sampai pintu rumah lumayan jauh.

Setelah sampai aku mengikuti Olive masuk kedalam rumah. Mengekorinya seperti anak anjing. Olive melangkah menuju sebuah kamar. Membuka pintu kamarnya mengunakan sidik jarinya. Pintu terbuka dan kami berdua masuk kedalam kamar itu.

Diatas kasur ada sesosok gadis dengan pakaian cukup seksi, gaun tipis sedikit menyingkap ke atas. Kaki jenjang nya terpampang indah, lalu naik ke Paha mulus terlihat jelas, pinggul nyaris sempurna dan bahu putih mulusnya tanpa cacat. Wajahnya terlihat polos dengan rambut blonde yang cukup berantakan semakin terlihat seksi.

Aku berdiri menopang dagu memperhatikannya. Wajahnya lucu ketika tidur. Mulutnya agak menganga sedikit suara ngorok terdengar sayup². Bibirnya pink, Hidungnya mancung, Aku penasaran dengan bola matanya wajah secantik ini harusnya memilki mata yang indah bukan.

Tubuhnya sedikit menggeliat. Suara yang dihasilkan oleh Olive manggangu wanita cantik itu. Bagaimana tidak terusik Olive sengaja membuka gorden, membuka ventilasi jendela kamarnya dan menyiapkan pakaian yang harus digunakan.

Untuk pagi ini wanita cantik ini mengunakan dress warna merah bata berenda². Dengan dalaman warna senada denganya, aku suka ukurannya sepertinya cocok digengamanku.

Gadis itu perlahan duduk bersandar di atas kasur. Matanya berkedip² lucu mencoba menyesuaikan dengan sinar matahari yang masuk lewat celah-celah ventilasi udara di samping kamar nya.

Aku tersenyum menatapnya. Ketika kesadaranya terkumpul sempurna matanya melotot tanganya repleks menarik selimut tebal miliknya untuk menutupi tubuh mulusnya. Wajahnya merah merona sampai ke leher bawah.

Bola matanya berwana coklat muda. Mata yang indah membuat siapa saja yg melihatnya tanpa sadar melebarkan senyum menatap karya keindahan yang Tuhan ciptakan.

Suara seraknya membuatnya semakin seksi. Tubuhku merespon seketika ada aura panas menjalar di dadaku kemudian lari ke dua telingaku. Tiba² ada air liur yang ingin menetes mulutku sehingga aku menelan ludahku. Dia seperti makanan lezat yang ingin aku makan dengan perlahan agar tidak cepat abis. Menikmati setiap gigitan dan merasakan cita rasa favorite ku.

Dia langsung berlari masuk kedalam kamar mandi, jalanya agak sulit Krn dia melilitkan tubuhnya dengan selimut tebal miliknya. berulang kali mengucapkan kata² berbahasa Thailand dengan nada marah kepada Olive.

Dengan wajah tanpa dosa Olive menjawab dengan santai mengunakan bahasa Thailand yang tidak aku mengerti artinya. Yang aku pastikan mereka berdua sedang membicarakan diriku saat ini. Beberapa kali Olive tertawa terbahak² sambil sesekali melihat wajah bingung ku saat ini.

Sepertinya aku harus belajar beberapa kata umpatan dan kata makian dalam bahasa Thailand. Setidaknya ketika mereka ber2 memakiku aku bisa membalasnya dengan balik memaki mereka dengan mengunakan bahasa Indonesia.

#####

POV Ormni Tan

Kemarin malam aku shooting sampai pukul 10 malem dan insomnia ku kambuh saat itu. Akhirnya aku memutuskan bermain game dengan beberapa teman Online ku. Tentu saja aku mengunakan nama samaran. Tidak ada yg boleh tau jika seorang artis terkenal Ormni Tan sering mengumpat kata kata kasar ketika asik bermain game online. Akhirnya aku baru bisa tertidur pukul 03.00 pagi.

Tidurku terusik ketika aku mendegar suara seseorang masuk. Sudah kupastika dari suaranya itu P'Olive. Hanya orang tuaku dan personal Asisten ku yang memilki akses masuk ke kamar ini. Suara cempreng P'Olive selalu menjadi Alarm pagiku. Dia menyiapkan semua kebutuhanku.

Tapi pagi ini sepertinya ada yang berbeda. Aku mencium aroma maskulin tapi lembut di hidungku. Aroma seperti seseorang yang baru selesai mandi sangat segar tapi tidak menyengat. Sinar matahari menggangu kenyamanan tidurku. Udara pagi membuat sebagian tubuh bawahku merinding karena udara dingin menyentuh kulitku.

Awalnya mataku hanya kubuka sedikit untuk memastikan apakah itu wangi parfum P'Olive atau bukan. Sampai netra mataku menatap sesosok wanita yang terlihat tampan di satu sisi tapi cantiknya sangat dominan. Dengan postur tubuh yang menjulang seperti gapura komplekku aku perkirakan mungkin tubuhnya lebih tinggi dariku yg 168cm. Untuk ukuran wanita asia aku termasuk kelompok wanita yang cukup tinggi. Namun wanita yang saat ini menatapku terlihat sangat menjulang.

Dia menatap ke arahku tanpa berkedip sedikit pun. Telinganya memerah sampai beberapa kali sosok itu menelan ludahnya sendiri. Dia mengunakan kemeja over size berwarna putih & celana jins biru tangan kanannya masuk kekantong celananya dan tangan kirinya menopang dagu menikmati setiap lekuk tubuhku. Matanya seperti mensensor setiap inci tubuhku. Sesaat aku terpana dengan rupanya. Tp kesadaranku menampar diriku kalo dia sedang melecehkan diriku dengan mengunakan tatapanya.

Aku segera bangkit dari tempat tidur ku. Tanganku dengan cepat manarik selimut dan ku lilitkan diseluruh tubuhku. Dengan nada kesal aku berbicara dengan P'Olive. Dengan cepat aku masuk kemar mandi hingga beberapa kali kakiku tersandung.

(Ceritanya Ormni & Olive berbicara pakai bahasa Thailand ya)

"P'Olive .... Mengapa wanita itu ada dikamar ku..". Ucapku kesal

"Liat wajah penuh nafsunya itu... Aku ingin memukul wajahnya yang mesum itu pervert. ".

"Orang² seperti itu pasti ketika sekolah menjadi kelompok anak² nakal yang sering menggoda wanita² cantik dan mempermainkanya".

"Suruh dia tunggu diluar jangan ada di dalam kamarku". Ucapku jengkel.

"Hahahahah, liat wajahnya sejak pertama masuk kamar mu, dia tidak bergerak sedikit pun.". Jawab p'Olive.

"Sepertinya dinyukaimu,, akhirnya wanita bodoh itu menemukan kesukaannya.".

"Oh iya.. dia wanita yang baik dan masa depannya secerah layar ponsel ibuku asal kau tau.".

"Terlalu terang hingga mataku hanya bisa bertahan tidak sampai 5 menit karena, Terasa sakit menusuk bola mataku". P'Olive tertawa nyaring.

##########

"Aku pikir kita tidak akan pernah menemukan sosok impian ideal di dunia nyata, sampai aku menemukan keajaiban itu ada padamu. Kalo bukan cinta pasti ini takdir yang mempertemukan kita"
-Aline Kwong.


*TOLONG DIBANTU KASIH BINTANG YA GAESS. MAKASIH*

Crazy loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang