Chapter 1

2.9K 195 8
                                    

Aline Kwong putri pertama & generasi ke 3 dari keluarga Kwong  Group, Perusahan firma hukum yang cukup sukses di indonesia. Dituntut menjadi nomer satu dan dipersiapkan oleh keluarganya untuk meneruskan usaha milik keluarga. Memiliki adik perempuan yang ambisius dibandingkan dirinya. Kecintaanya terhadap musik dan seni membuat hidupnya jatuh bangun.

Menempuh pendidikan S1 dengan gelar Sarjana Hukum (S.H) di Australia membuat dirinya enggan pulang ke lndonesia untuk membantu meneruskan usaha milik keluarganya.  Dengan alasan melanjutkan S2 di tempat yang sama ternyata hanya bertahan 1 semester lalu mangajukan cuti. Diam-diam dia menempuh Master Arsitektur (MArch) di kampus yang sama.

Semua berjalan sesuai rencananya. Hingga saat acara wisuda tiba ayah ibunya dengan bangga datang untuk menyambut kelulusannya. Sampai akhirnya mimpi indah itu terbangun juga. Ayahnya marah besar ketika beliau tau ternyata selama ini anaknya berniat menjadi seorang arsitek dibandingkan meneruskan perusahan milik keluarga mereka sebagai seorang pengacara.

Satu tamparan yang diberikan ayahnya menyadarkan Aline Kwong bahwa selama ini dia hanya hidup dengan skema yang dibuat oleh ayahnya. Dia dipaksa untuk pulang ke indonesia mengurus firma hukum keluarganya serta membantu ayah dan kakeknya.

Satu hari sebelum Aline Kwong  pulang bersama keluarga nya tiba2 ide gila itu muncul begitu saja. Dengan berbekal tekad yang gila dia kabur dengan penerbangan tujuan Thailand. Dia hanya berpikir pulang ke indonesia membuat dirinya menjadi boneka ayahnya lagi. Berbekal tas punggung dan beberapa dokumen penting yang dia persiapkan. Proses melarikan dirinya berjalan dengan lancar. Sampai akhirnya dia tersadar setelah sampai di Bandar Udara Suvarnabhumi yang ada di Bangkok Thailand. Sepertinya dia melakukan hal yang konyol karena melarikan diri di negara bahkan penyebutan nama  ibu kotanya pun dia tidak bisa mengucapkannya.

###

Sudah 2 Jam lebih Aline Kwong terdiam di bangku bandara. Perutnya kosong tapi pikiranya bercabang. Harusnya dia memikirkan langkah selanjutnya. Dia memilih Thailand karena teringat mantannya asal Thailand saat itu, namanya Sasya,  wanita pertama yang membuatnya menangis 2 hari karena dicampakan dengan alasan tidak bisa menjalin hubungan LDR.

Hubungan mereka hanya berjalan 1 tahun karena Sasya sedang menempuh gelar master dikampus yang sama. Ketika Sasya lulus dan kembali ke negaranya hubungan cinta mereka pun putus begitu saja. Untuk bangkit dari sakit patah hatinya dia memutuskan melakukan apa yang dia  sukai. Cita2 terpendam yang selam ini diam diam dia geluti.

Menjadi arsitek adalah impianya sejak kecil. Dia lebih menyukai menyusun Lego daripada berdebat dengan ayahnya membicarakan politik dan bisnis keluarga saat itu. Diam² dia menempuh Sarjana Arsitektur (S.Ars.) diakhir pekan. Dalam seminggu dari Senin - Jumat dia menjadi mahasiswa hukum dan akhir pekan menjadi mahasiswa Arsitektur. Hidupnya penuh dengan kesibukan. Memilih kuliah di luar negeri jauh dari ayahnya membuatnya dia sedikit bernafas untuk menghirup udara yang dia sukai.

Untuk urusan percintaan saat itu dia hanya belum menemukan seseorang yang tepat. Sampai dia bertemu dengan Sasya. Wanita mandiri yang menempuh Magister Hukum (M.H.) di Australia. Menemukan seseorang yang memiliki semangat yang tinggi. Mengajarkan jika ambisi itu diperlukan untuk hidup yang bahagia. Memiliki tujuan yang pasti untuk bisa diraih. Memiliki Sasya seperti memiliki ayah, ibu bahkan kakak perempuan disaat yang bersamaan. Bersama Sasya dia benar2 diberikan kekuatan untuk terus mengejar hal2 yg disukainya.

Crazy loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang