31

444 33 7
                                        

"Dia kembali!"

Dalam sekejap, suasana hangat berubah menjadi gelap. Zuohang merasa tidak nyaman dengan situasi saat ini. Zuohang juga memperhatikan perubahan ekspresi Zhixin setelah mendengar kata-kata Yuhan tadi. Ekspresi Zhixin yang awalnya normal berubah menjadi datar dan dingin.

Zuohang juga memperhatikan perubahan pada Zhangji. Zhangji yang dengan senang hati menemaninya memasak tiba-tiba menjadi tegang. Zuohang yang tidak tahan dengan situasi saat ini pindah ke dapur meninggalkan Zhang bersaudara di ruang tamu.

'Aura yang dikeluarkan Zhixin kali ini sungguh berbeda. Aku benar-benar tidak tahan dengan auranya,'

Sementara itu…

Zhixin tetap diam tetapi wajahnya jelas menunjukkan kemarahan yang akan meledak kapan saja. Junhao yang mengetahui kemarahan kakaknya segera menjauh dari ruang tamu. Lagi pula dia tidak mengerti situasi saat ini. Jadi dia memilih untuk menyusul Zuohang ke dapur.

Zhangji hanya menatap kepergian Zuohang dan Junhao ke dapur. Dia tidak melarangnya karena mengetahui bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan diskusi ini. Adapun Junhao, dia adalah adik laki-laki mereka, tapi dia masih belum tahu apa yang terjadi. Jadi lebih baik dia mengikuti Zuohang daripada terlibat dalam masalah ini.

Yuhan menghela nafas lagi. Dia bisa menebak situasinya akan menjadi serius jika dia berdebat tentang 'dia'.

Dia datang untuk menemuimu, Azhi ge. Namun, kau tidak berada di mansion jadi dia  memutuskan untuk menunggu di mansion sampai kau tiba di rumah. Dia juga ingin Zhangji pulang bersama mu," kata Yuhan. Zhangji menegang sesaat ketika Yuhan berkata 'dia' ingin bertemu dengannya.

“Oleh karena itu, aku membawa Ashun datang ke sini karena aku tahu betapa gilanya sosoknya. Aku tidak ingin Ashun terlibat dengannya,” lanjut Yuhan.

“Baguslah kamu segera datang ke sini. Jangan biarkan dia dekat dengan Ashun. Ashun masih kecil. Dia seharusnya tidak terlibat dalam hal ini,” kata Zhixin dengan penekanan.

"Dan Azhi ge, Aji... aku rasa kalian tidak akan menyukai apa yang akan aku katakan selanjutnya," kata Yuhan. Zhixin mengangkat alisnya seolah bertanya 'Apa?'

"'Dia' tahu tentang kehadiran Zuohang. Dia juga memperhatikan gerakan Zuohang. Dia mengancam dengan mengatakan 'Si kecil itu juga cocok menjadi permainanku. Sebaiknya kau beritahu Zhixin untuk segera menemukanku atau dia akan menjadi korbanku,'. Aku takut dengan keselamatan Zuohang saat ini," jelas Yuhan panjang lebar.

Prang!!!

Zhixin melemparkan gelas yang entah bagaimana ada di depannya ke arah dinding. Kemarahannya sudah mencapai batasnya. Tanpa berkata apa-apa, dia segera meninggalkan apartemennya.

“Aku sudah menduga kemarahan Azhi ge akan meledak. Apa yang harus kita lakukan, Aji?” Yuhan bertanya sedikit bingung. Meski dia juga adik Zhixin, hanya Zhangji yang tahu lebih banyak tentang Zhixin. Makanya dia berani bercerita karena Zhangji juga ada di sana.

“Untuk saat ini kita hanya perlu menunggu Azhi ge. Jangan mengejarnya dan kita harus memastikan keamanan Zuohang dan Junhao. Kita hanya harus percaya pada gege,” kata Zhangji sambil menatap pintu apartemen Zhixin. Yuhan hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda pengertian.

Zhangji pindah ke dapur untuk melihat apa yang dilakukan kelincinya dengan saudaranya. Yuhan pun mengikuti Zhangji ke dapur.

Di dapur…

Zuohang sedang menyiapkan peralatan makan. Dia dibantu oleh Junhao yang sejak tadi merengek ingin membantunya. Dia sempat melarangnya tapi Junhao keras kepala untuk membantunya. Jadi dia membiarkan saja Junhao membantunya.

Tiba-tiba…

Prang!!!

Zuohang dan Junhao kaget mendengar keadaan pecah. Zuohang memandang Junhao, Junhao juga memandang Zuohang. Mereka ingin pergi ke ruang tamu untuk melihat apa yang terjadi. Namun, sebelum mereka pergi, Zhangji dan Yuhan datang ke dapur.

"Aji ge, Yuhan ge, apa yang terjadi? Apa yang pecah? Di mana Azhi gege?" tanya Junhao dengan raut wajah panik. Zhangji terkekeh melihat kepanikan adiknya.

"Jangan khawatir, Ashun. Tadi ada kaca yang pecah karena gege ngak sengaja mendorongnya. Sedangkan Azhi ge, dia keluar sebentar karena ada urusan," jawab Zhangji sambil mengusap rambut adiknya. Junhao menghela nafas lega setelah mendengar itu.

"Kalau begitu ayo makan dulu. Untuk Zhixin, aku akan menyimpan makanannya," ajak Zuohang. Mereka kemudian makan malam.






























































Hehehe akhirnya bisa update gaisss🤣 Selamat membaca semua. Jangan lupa tinggalkan jejak selepas membaca. Sampai jumpa lagi 👋🏻

Transmigrasi Zuohang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang