09

1.9K 331 11
                                    

Evan benar-benar merencanakan pernikahannya bersama Lio untuk pertanggungjawaban atas apa yang sudah dia lakukan terlebih kemungkinan Lio akan hamil itu akan terjadi karena mereka melakukannya saat Evan tengah rut tapi sebelum itu Evan mengajak Lio untuk mencari tau latar belakang Lio terlebih dahulu.

"Kamu benar-benar tidak tau dari mana kamu berasal ?" Tanya Evan saat keduanya berkendara dengan mobil melintasi jalan raya.

"Hm, aku tidak ingat" ujar Lio padahal dia tiba-tiba terlempar ke dalam novel setelah terpeleset di kamar mandi, mana mungkin dia mengatakan hal itu pada Evan.

Evan mencoba mencari tau melalui sosial media bahkan keduanya pergi ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk mencari tau identitas Lio.

Setelah menunggu lama, akhirnya data Lio ketemu.
"Fotonya mirip tapi namanya berbeda" ujar petugas.

Evan membaca data Lio, nama yang tercatat adalah Advien Leonard berusia 23 tahun dan anehnya identitas lain blur.

"Um, maaf.. apakah Anda bisa mencetak data baru karena tintahnya blur" ujar Evan.

Petugas melihat kertas yang Evan pegang.
"Tidak blur, ini terlihat jelas"

Evan terlihat bingung, jelas-jelas data Lio tidak terlihat jelas tapi karena tidak mau berdebat akhirnya Evan kembali ke mobil menemui Lio.

"Apa ada hasilnya ?" Tanya Lio.

"Mereka bersikeras mengatakan kalau kertasnya tidak blur tapi coba kamu lihat sendiri" Evan menyodorkan lembar kertas tadi pada Lio dan benar apa yang Evan katakan hanya ada foto dan nama serta tanggal lahir Lio saja.

'Mu-mungkin karena karakter ku tidak begitu penting di dalam novel ini jadi identitas ku tidak terinci' batin Lio.

"Tidak apa-apa.. setidaknya ada sedikit petunjuk kan" Lio mencoba menenangkan Evan.

"Ya, mari mencari ke tempat lain" Evan mengendarai mobilnya menuju dinas pendidikan.

Evan mencari ijazah Lio, setidaknya Lio pernah bersekolah dasar atau menengah pertama dan sama seperti tadi, identitas Lio juga tidak terlihat jelas.

"Apa-apa itu ?! Aku tidak bisa menemukan satupun alamat mu !" Kesal Evan.

Lio tersenyum kaku.
'Jelas saja tidak ada karena aku bukan karakter utama' batin Lio.

"Lebih baik kita istirahat, aku lapa-"

Entah apa yang terjadi Lio bisa merasakan hal aneh, muncul glitch dan tiba-tiba tubuhnya terasa terpental keluar dari mobil hingga akhirnya mata Lio tidak bisa menangkap cahaya, semuanya gelap.

Evan yang melihat Lio diam perlahan menyentuh pundaknya.
"Ada apa ?" Tanya Evan.

Lio mengerjapkan matanya beberapa kali lalu melihat sekitar.
"Dimana aku ?" Tanyanya.

"Kamu di mobil ku, ada apa Lio ?" Tanya Evan.

Orang ini menatap Evan.
"Lio ? Siapa itu ?"

Evan terlihat kebingungan akan pertanyaan Lio.
"Itu nama mu, kamu yang memberitahu ku"

Dia mengelengkan kepalanya.
"Aku bukan -"

DEG!

"Hah!" Lio tiba-tiba menyentuh dadanya.

"Ada apa ?!" Evan terlihat panik.

Lio menatap Evan, matanya terlihat ketakutan.
"Untuk sesaat sepertinya aku bisa mendengar suara peralatan rumah sakit"

"Huh ? Apa yang kamu katakan.. kamu yakin tidak apa-apa ?" Evan menyentuh dahi Lio.

Lio langsung tersadar.
"Ah iya ! Aku baik-baik saja.." Lio langsung tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa.

" ..aku lapar ! Ayo cari makan dulu" Lio melihat depan masih dengan senyuman di bibirnya sementara Evan terlihat sedikit bingung dengan kejadian tadi.

Keduanya melaju pergi menuju restoran terdekat.

.
.

Bersambung ...

Instant Lovers (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang