17

2K 347 13
                                    

Evan duduk di sofa ruang tamu sementara Kelvin menyeret Lio ikut dengannya ke dapur untuk membicarakan hal ini.

Kelvin tidak percaya kalau Evan benar-benar keluar dari novel yang tadi malam Lio peluk.

"Aku serius ! Dia berasal dari dunia novel.. aku pun ada disana selama koma hanya saja waktunya yang berbeda, 1 minggu disini sama dengan 1 bulan lebih awal di dunianya !" Kata Lio mencoba meyakinkan Kelvin.

Kelvin memijat dahinya karena semua ini benar-benar tidak masuk akal.
"Jujur aku tidak percaya, ini bukan film Lio.. kamu tidak bisa mengarang cerita seperti ini"

"Aku tidak mengarang ! Aku serius, dia benar-benar keluar dari novel yang ku baca dan lagi alurnya berubah"

Kelvin menarik tangan Lio.
"Sebaiknya kita berobat ke rumah sakit dan usir pria itu dari rumah mu"

"Tidak! Tidak.. tunggu dulu !" Lio menahan tubuhnya.
"Kamu harus melihat ilustrasi novel itu dan bandingkan dengan wajahnya !"

Lio balik menarik Kelvin ke kamarnya untuk mengambil novel Evan, sementara Evan hanya diam menatap kedua orang ini dari tadi sibuk sendiri.

Mereka berdua berdiri di hadapan Evan, Lio membuka halaman yang berisi ilustrasi wajah Evan.
"Coba lihat ini !"

Lio menaruh halaman buku itu tepat didekat wajah Evan agar Kelvin bisa membandingkan kalau Evan benar-benar semirip itu dengan ilustrasi dari novel yang Lio baca.

Evan hanya diam mendapat perlakuan seperti ini walaupun sesekali matanya melihat kearah Lio yang juga serius menatap wajah Evan.

Kelvin mengusap-usap lehernya.
"Ya.. mereka benar-benar mirip, tidak heran dia terlihat seperti model"

"Iya kan ! Penulisnya memang menggambarkan dia dengan sempurna.. kalau disini tidak ada orang biasa yang memiliki wajah dan postur tubuh sebagus dia !"

Kelvin mengangguk walaupun dia masih belum mempercayai semua ini.
"Baik, aku akan memberimu kepercayaan 30% saja dulu"

Lio tersenyum senang, perlahan Evan menyentuh tangan Lio.
"Apa kalian sudah selesai bicara ?" Tanya Evan.

"Ah iya.. " Lio menatap Kelvin.
" ..kamu bisa pulang dan terima kasih atas bantuannya, titip salam untuk anak dan istri mu"

Kelvin tersenyum kaku.
"Kamu mengusir ku ?!"

"Aku tidak mengusir hanya saja aku perlu bicara berdua dengannya"

Kelvin menghela nafasnya berat.
"Baik, telpon aku kalau ada masalah.. aku pulang dulu"

"Ya, terima kasih Kelvin"

"Hm" Kelvin melangkah keluar dari rumah Lio, setelah memastikan Kelvin benar-benar pergi, Lio akhirnya bisa berduaan dengan Evan.

"Wajah ku jelek kan ?" Lio tersenyum kaku karena dia merasa wajahnya tidak secantik omega bernama Advien itu.

Evan menarik kedua tangan Lio agar mendekat.
"Benar, kamu tidak mirip dengannya tapi dari cara mu bicara dan menatap ku.. aku tau itu kamu"

"Evan.. Mm~" Belum sempat Lio bicara, Evan langsung mencium Lio.

Tak perlu waktu lama bagi Evan untuk bisa menerima seperti inilah sosok Lio yang sebenarnya, dia tidak mementingkan rupa tapi dia tau inilah jiwa Lio yang selama ini bersamanya.

"Ah-Hah.. tunggu, " Lio menahan dada Evan.
"Aku belum mandi juga gosok gigi" wajah Lio sudah semerah tomat.

"Nanti kita mandi bersama" Evan tidak perduli, dia kembali mencium Lio bahkan mendorong Lio hingga Lio terbaring di sofa ruang tamunya.

Tangan nakal Evan bergerak masuk ke dalam baju Lio, awalnya Lio tidak mempermasalahkan itu tapi dia langsung sadar.

"Tunggu !! Evan!" Lio mendorong dada Evan.

"Ada apa ?" Tanya Evan.

Wajah Lio memerah.
"Ak-aku belum pernah melakukannya dengan tubuh ini"

.
.

Bersambung ...

Instant Lovers (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang