14

1.7K 311 11
                                    

Setelah Ryan pergi, Evan mengobati wajah Lio memakai salep luka. Evan mengobati wajah Lio dengan penuh kehati-hatian karena dia pun merasa bersalah sudah meninggalkan Lio dan Ryan di rumah.

"Maaf, aku mengatakan ingin menikahi mu tapi kamu pun tidak sepenuhnya mengenal ku" ujar Evan sembari mengolesi wajah Lio dengan salep, keduanya duduk di sofa ruang tamu.

"Aku tau tentang mu, semua aku tau" kata Lio.

Evan tersenyum kecil seraya mengusap pucuk kepala Lio.
"Ya, kamu memang penguntit ulung.. jadi sekarang kamu harus memberitahu ku tentang diri mu"

Lio menceritakan semua tentang dirinya, apa yang dia suka dan banyak hal lain. Evan menopang kepalanya mendengar cerita Lio, entah sejak kapan Evan jadi suka mendengar ocehan Lio.

" ..hah, ya.. itu semua tentang diri ku" Lio mengakhiri ceritanya dengan senyum manis.

Evan mengusap lembut pipi Lio.
"Beri aku waktu 2 bulan ya untuk mempersiapkan finansial juga  rencana pernikahan kita"

"Hm !" Lio terlihat sangat senang.

Evan dan Lio benar-benar menjalani hari seperti sepasang kekasih walaupun sesekali Ryan menghubungi Evan menanyakan apakah dia serius memilih Lio dan lagi saat ini Ryan sudah resmi menikah dengan kekasihnya.

Evan tidak lagi menanyakan bahkan mencari tau indentitas Lio karena dia sangat mempercayai omega manis ini, kehidupan manis dan urusan ranjang mereka berjalan dengan baik hingga suatu hari saat Evan pulang bekerja dia mendapat kejutan dari Lio.

Satu minggu sebelum pernikahan, Lio memperlihatkan hasil tes kehamilannya pada Evan.
"Taraaaaa !! Aku hamil !" Ujar Lio dengan ekspresi wajah ceria.

Evan sangat terkejut, dia melepas tasnya lalu memeluk erat Lio. Dia bahkan memutar-mutar tubuh Lio lalu mencium omega manisnya ini.

"Kamu serius kan ?! Kamu benar-benar hamil ?" Tanya Evan memastikan.

"Ya, mau periksa ke dokter ?"

Tanpa banyak berpikir, Evan langsung membawa Lio memeriksakan kehamilannya dan benar Lio tengah mengandung janin berusia 3 minggu.

"Masa-masa ini sangat rawan jadi saya harap Anda bisa menahan diri ya pak untuk tidak menyentuh pasangan Anda dulu" kata dokter pada Evan dan Evan pun paham akan penjelasan dokter.

Setelah pulang dari klinik, Evan menjadi super protektif pada Lio. Evan bahkan tidak memperbolehkan Lio mencuci piring atau hanya sekedar menaruh piring bekas makannya di wastafel.

"Kamu harus menjaga kesehatan mu dan-" saat Evan sibuk mencuci piring, dia terdiam ketika dua tangan melingkar memeluk pinggangnya.

Lio mengusap-usap wajahnya di punggung Evan.
"Dua hari lagi pernikahan kita, aku merasa gugup" ujar Lio.

Evan melepas sarung cuci tangannya lalu berbalik memeluk Lio.
"Kamu yakin bisa berjalan menuju altar atau mau ku gendong saja ?" Tanya Evan.

Lio terkekeh pelan.
"Untuk apa ? Aku bisa jalan sendiri"

Evan mengecup singkat pucuk kepala Lio.
"Terima kasih sudah hadir di hidup ku.. teruslah bersama ku Lio"

Lio tersenyum manis dalam dekapan Evan.
"Ya, ku harap bisa selamanya bersama mu"

Lio yang awalnya hanya berniat menjodohkan Evan bersama orang lain dari novel ini pun merasa tidak ingin pergi setelah semua yang mereka lalui.

Mereka merasa sangat bahagia bisa saling melengkapi hingga acara pernikahan pun tiba, semua tamu undangan datang bahkan Ryan pun datang bersama suaminya walaupun sejujurnya Ryan merasa tidak terlalu setuju dengan pilihan Evan tapi dia juga tetap berusaha mendukung Evan sebagai teman.

Jam menunjukkan pukul 9 pagi dan saat itulah pintu gedung terbuka, Lio bisa melihat Evan menunggunya di altar dengan senyuman manis.

'Ah ya ampun, aku tidak menyangka bisa sejauh ini sampai menikah dengannya' batin Lio, dia pun merasakan kebahagiaan itu.

Perlahan kaki Lio melangkah menuju tempat Evan, Lio merasa tidak sabar untuk segera menggenggam tangan Evan tapi tiba-tiba langkah kaki Lio berhenti di tengah kursi para tamu undangan.

"Ada apa ?"

"Kenapa dia diam ?"

"Dia tidak bergerak" Bisik para tamu undangan saat melihat Lio diam di tempatnya.

'Lio ?' Evan terlihat kebingungan sementara beberapa staf gedung tempat keduanya melangsungkan pernikahan mencoba mengarahkan Lio untuk terus berjalan tapi omega ini tidak mau.

Entah apa yang terjadi, Lio tiba-tiba pingsan. Semua langsung panik termasuk Evan padahal hari ini adalah hari bahagia mereka berdua.

Setelah mempertimbangkan akhirnya Evan memutuskan untuk membatalkan sementara pernikahan mereka sampai Lio sehat kembali dan tentu saja Evan mengalami kerugian yang cukup besar akibat hal ini tapi dia tidak mempermasalahkan karena dia tau saat ini Lio tengah hamil dan mungkin saja Lio merasa lelah.

.
.

Bersambung ...

Instant Lovers (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang