▪︎
▪︎
▪︎Kereta kuda kerajaan milik Estoria kini berhenti tepat di depan kastil mewah, yang merupakan kastil utama dari kerajaan Aedir yang terletak di sebelah barat Estoria. Perjalanan menuju Aedir sendiri bisa ditempuh melalui jalur darat dan laut.
"Yang mulia, kita sudah sampai di Aedir." Suara Kun, sang penasehat kerajaan pun terdengar samar dari dalam kereta kuda yang ditumpangi oleh sang ratu Estoria. Membuat Renjun dengan santai merapihkan pakaiannya sebelum membuka pintu kereta kudanya.
Pemandangan pertama yang menyambut iris serupa rubah milik Renjun adalah belasan prajurit dan pelayan Aedir yang sudah berbaris menyambutnya, tepat di depan kereta kuda miliknya.
"Hormat untuk Anda dan Estoria yang mulia ratu. Yang mulia raja dan ratu Aedir sudah menunggu Anda di ruang jamuan." Salah seorang prajurit yang bisa Renjun yakini sebagai sang kepala prajurit Aedir pun membuka suaranya sembari berlutut dan membungkuk sopan di hadapan Renjun.
"Ah, ternyata masih ada sambutan untuk Estoria." Sahut Renjun dengan nada dan wajah santainya yang membuat sang kepala prajurit, juga belasan prajurit dan pelayan Aedir disana menundukkan kepala mereka.
Tanpa harus berpikir dua kali atau pun bertanya, mereka sudah sangat tahu bahwa ucapan Ratu Estoria beberapa saat lalu merupakan sindiran halus.
"Maafkan Saya yang mulia, tapi izinkan saya mengantar Anda ke ruang jamuan." Tak ingin memperpanjang situasi, sang kepala prajurit pun mulai beranjak dari posisinya dan memberikan gestur pada sang Ratu Estoria untuk melangkah lebih dulu. Membuat Renjun segera melangkahkan kedua kakinya tanpa berminat membuka suaranya sedikit pun.
Kun yang sejak tadi hanya melihat dan mengawasi pun terkekeh pelan. Ratu Estoria saat ini benar-benar tidak menyukai basa-basi. Ia bahkan dengan berani melontarkan sindirannya di dalam kandang lawannya sendiri. Kun akui, Huang Renjun adalah figur ratu terberani dan tertegas dalam sejarah Estoria.
KAMU SEDANG MEMBACA
REIGN : The Heartless Queen
RomanceRenjun tidak pernah menginginkan gelar seorang ratu, tapi bukan berarti ia akan menyerahkan gelar ratunya begitu saja saat ia sudah mendapatkan gelar tersebut. Tidak akan ada yang bisa mengambil gelar ratunya, tidak peduli saudaranya, rakyatnya, mus...