XI

2.7K 466 70
                                    

▪︎▪︎▪︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪︎
▪︎
▪︎

Kuda berwarna hitam yang ditunggangi oleh Renjun saat ini lebih dulu memasuki garis akhir lintasan perlombaan, tak lama kuda coklat tua milik Donghyuck muncul dan turut menyusul kuda hitam milik Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuda berwarna hitam yang ditunggangi oleh Renjun saat ini lebih dulu memasuki garis akhir lintasan perlombaan, tak lama kuda coklat tua milik Donghyuck muncul dan turut menyusul kuda hitam milik Renjun. Membuat Renjun mengulas senyum mengejeknya.

Baik Donghyuck dan Renjun, keduanya dengan segera menuruni kuda masing-masing. Membiarkan beberapa prajurit mengambil alih kuda keduanya, hingga beberapa saat kemudian tiga orang prajurit datang menghampiri Donghyuck dan Renjun bersama dengan pita berwarna merah dan biru di tangan mereka.

"Yang mulia, berdasarkan lomba yang dilakukan tadi. Hasilnya seri, baik yang mulia ratu dan yang mulia raja sama-sama memanah delapan binatang buruan." Ujar seorang prajurit yang berdiri di tengah, sedangkan dua prajurit lainnya menyodorkan pita merah dan biru di tangan mereka dengan sopan ke arah raja dan ratu Estoria.

Mendapati fakta bahwa pertandingan mereka berakhir seri. Baik Donghyuck dan Renjun saat ini hanya diam, terkejut dengan kenyataan bahwa keduanya memiliki kekuatan yang sama dalam memanah.

Bagi Donghyuck keahlian memanahnya berada dilevel cukup tinggi, bahkan hampir setara dengan jenderal perang tertinggi dan terkuat di Estoria. Hal tersebut tentunya bukan lagi rahasia umum diantara prajurit Estoria.

Begitu pun dengan Renjun, bagi dirinya keahlian memanahnya lah yang paling unggul dibandingkan keahlian berpedangnya. Sang guru pun mengakui hal tersebut, sejauh ini tidak ada satu pun orang di Eden yang bisa menyaingi keahlian berpanahnya.

Karena hal tersebut, membuat Donghyuck dan Renjun sama-sama terkejut. Karena kenyataannya, keduanya bisa menyeimbangi kekuatan masing-masing, membuat hasil akhir dari perlombaan mereka seri.

Donghyuck yang semula masih terdiam di tempatnya pun seketika menolehkan kepalanya ke arah Renjun yang tengah terkekeh pelan. Ia mengerutkan keningnya dan menatap aneh sosok yang menjadi ratunya tersebut.

"Karena berakhir seri, aku rasa kita harus melakukan lomba lainnya nanti." Ujar Renjun setelah selesai dengan kekehannya, membuat Donghyuck mendengus kencang.

REIGN : The Heartless QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang