Renjun tidak pernah menginginkan gelar seorang ratu, tapi bukan berarti ia akan menyerahkan gelar ratunya begitu saja saat ia sudah mendapatkan gelar tersebut. Tidak akan ada yang bisa mengambil gelar ratunya, tidak peduli saudaranya, rakyatnya, mus...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▪︎ ▪︎ ▪︎
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langit Estoria siang ini terlihat mendung, setelah kemarau cukup lama menyelimuti tanah Estoria akhirnya langit pun berbaik hati menurunkan hujannya. Membuat beberapa rakyat bahkan bangsawan pun menghela nafas mereka lega, begitu juga dengan sosok cantik yang saat ini tengah menatap pemandangan di luar jendela ruangannya.
"Hujannya cukup deras." Gumaman itu terdengar dari bibir cantik milik sang ratu Estoria.
Kedua mata bulat cantiknya terlihat bergerak menelusuri taman Estoria yang perlahan mulai dibasahi oleh air hujan, hingga telinganya tak sengaja menangkap suara ketukan yang berasal dari pintu ruangannya.
Bersamaan dengan sang ratu yang menolehkan kepalanya, pintu besar yang terletak cukup jauh di belakangnya pun terbuka. Menampakan sepasang pelayan yang tengah membungkuk sopan ke arah dirinya.
"Hormat untukmu yang mulia." Sopan kedua pelayan, yang bisa Renjun yakini sebagai pelayan khusus raja Estoria.
"Ada apa?" Singkat Renjun.
"Yang mulia...yang mulia raja meminta anda untuk datang dan menemui yang mulia raja." Salah satu pelayan mulai membuka suaranya, mengundang kerutan kebingungan di kening sang ratu.
"Apa ada masalah?" Tanya Renjun masih dengan kerutan bingung di keningnya yang malah membuat kedua pelayan tersebut tersenyum.
"Tidak yang mulia, yang mulia raja hanya mengatakan ingin menemui anda saat ini...di paviliun kastil barat." Jawab seorang pelayan lainnya, masih dengan senyumnya yang semakin membuat Renjun kebingungan.
Hampir satu tahun pernikahannya, untuk pertama kalinya Donghyuck memintanya dirinya datang dan menemui sang suami di tempat selain ruang kerja keduanya. Biasanya keduanya hanya akan bertemu di ruang kerja masing-masing atau pun di ruang makan, tapi itu pun bisa dihitung oleh jari.
