Pernahkah kalian merasa ketidak beruntungan dalam hal keluarga maupun pertemanan?
Cerita ini adalah kisah seorang gadis yang kehilangan peran kedua orang tua dan mendapatkan perlakuan tidak baik disekolah, yang membuat gadis itu sangat takut untuk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♡ 𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 ♡
Liam yang peka hanya bisa diam, perempuan di sebelahnya perlu waktu dan benar saja mereka baru bertemu di masa SMA ini "Tapi gue udah tau lu dari lama Van" batin Liam.
Liam yang mulai tau keadaan ingin mengalihkan pembicaraan
"Maaf kalau gue terlalu ikut campur sama urusan lo, sekarang kita balik ke mobil" ucap Liam lembut pada Vanea
"Oh iya, di mana Rana?" Tanya Vanea
"Ada di dalam mobil, kasian dia sampai ketiduran capek nyariin lo." Jelas Liam
Mereka beranjak berdiri dari tempat duduknya, mulai berjalan meinggalkan taman dan menuju parkiran mobil Liam
Liam berada di depan memimpin jalan menuju parkiran, sedangkan Vanea mengikuti dari belakang Liam.
𐙚⋆°.⋆♡˚
Sesampainya di parkiran, Aksa terkejut melihat perempuan yang sedang bersama Liam ia langsung menoleh ke Nathan. Menunjukan muka penuh tanya, Nathan lantas mengisyaratkan untuk Aksa diam dahulu. Nathan langsung keluar dari mobil diikuti oleh Aksa menghampiri Liam yang sudah tiba di depan mobil.
"Rana ada di dalam mobil? Biarkan dia ikut dengan ku sepertinya kamu sedang ada masalah" Ucap Liam pada perempuan yang tengah berada di depannya
"Tidak usah biarkan Rana ikut dengan ku, terima kasih sudah mau membantuku. Maaf merepotkan" ucap Vanea mendongak menatap pria didepannya lalu melangkah menuju belakang pintu mobil untuk mengendong Rana untuk ikut bersamanya
Liam tak bisa berkata apapun lagi, ia hanya bisa melihat perempuan di depannya berjalan pergi dari hadapannya.
"Maaf Rana, ini kak Vanea ayo ikut dengan kak Vanea ya" ucap Vanea ketika mengendong Rana yang merasa Rana terusik oleh pergerakannya
Vanea berhasil mengendong Rana dengan tenang, Rana kembali tertidur di gendongannya. Ia mulai berjalan melewati Liam
Liam yang melihat Vanea melewatinya mulai mengenggam tangan Vanea yang membuat Vanea menghentikan jalannya, Vanea lantas menoleh.
"Biarkan aku mengantar mu sampai rumah, ini sudah malam bahaya" ucap Liam
"Tidak usah, aku bisa naik bus" balas Vanea
"Ini demi Rana, kasian dia biarkan aku mengantar kalian." ucap Liam lembut
"Ayolah Van, kasian juga Rana dia sudah lelah seperti itu" Sambung Nathan
Vanea yang mendengarkan ada benarnya juga perkataan Liam dan Nathan, kasian Rana ia sudah lelah lagi pula juga sudah malam. Vanea pun menganggukkan ajakan Liam
Liam tersenyum tipis melihat anggukan yang merupakan balasan dari ajakannya, ia pun berjalan ke arah pintu mobil untuk membukakan pintu untuk Vanea agar bisa masuk ke dalam mobil sementara Rana ada dipangkuan Vanea sekarang.
Liam menutup pintu dan kembali berjalan menuju sahabatnya. "Makasih ya, udah bantu gue" ucap Liam pada Nathan dan Aksa
"Iya santai aja kali, semangat ya akhirnya gak sia-sia penantian yang lo tunggu kejadian juga" ucap Nathan pada Liam
Liam yang mendengarnya pun tersenyum dan mulai berjalan ke arah pintu mobil untuk masuk ke dalam dan mulai melajukan mobilnya.
Aksa dan Nathan menatap mobil Liam melaju meninggalkan wilayah sekolah sampai mobil itu tak terlihat lagi.
"Semangat bro, lo harus perjuangin cinta yang telah lama lo sembunyiin" ucap Nathan pelan namun bisa di dengar oleh Aksa yang berada di sampingnya.
Aksa yang mendengarnya pun tersenyum, "Bentar lagi kita punya ibu bos nih." Celetuk Aksa yang membuat Nathan langsung menoleh menatap Aksa.
"Apa lo! suka lo sama gue" ucap Aksa yang sadar di tatap tajam oleh Nathan
Nathan yang mendengarnya malah terus mengoda Aksa dengan tak mengubrisnya, ia malah terus menatapnya dengan senyuman yang terukir.
"Astaghfirullah.. Takbir Nat takbir, aku kancamu lho" ucap Aksa yang sangat risih dengan tatapan Nathan
Tak ada respon apapun dari Nathan. "Idih emang dah gak bener nih anak, kayaknya di sini emang ada dedemit deh. Gak jelas lo, tinggalin juga lo disini." ucap Aksa lalu berjalan meninggalkan Nathan
Nathan yang melihat reaksi temannya hanya bisa mengelengkan kepala.
"HAHAHAHA, WOII TUNGGU!.. GUE CUMAN BERCANDA WEH.. GUE MASIH WARAS WALAFIAT!!" Teriak Nathan dengan berlari menghampiri Aksa
Aksa yang mendengarnya pun malah berlari cepat menuju ruang musik.
"PAIT PAIT PAIT, PERGI LO JANGAN DEKET-DEKET GUE!!" teriak Aksa
~To Be Continue~
Gimana nih guys ceritanya? Semoga kalian suka yaa 🤗 Makasih yang udah vote and follow, dan udah setia nunggu uploadnya 🌷 Jangan bosen yaa nunggu uploadnya..
Bayy readers 👋 Sampai jumpa di Bagian selanjutnya 💞
