"Guys iket dia sekarang!" perintah Sabella pada kedua temannya.
Anne dan Kalea pun melakukan aksinya, mereka menarik Vanea dan membawanya ke kursi dan mulai mengikatnya.
Vanea mulai berontak ingin melepaskan dirinya dari Kalea dan Anne, tapi usahanya sia-sia Ia tak bisa lepas dari sana.
"LEPASIN GUE!!" Teriak Vanea.
"Makanya jangan banyak tingkah, rasain akibatnya," ucap Kalea.
Ketika Vanea sudah terikat di kursi, Vanea dan Anne mulai mundur. Mereka mengawasi dari belakang, sedangkan Sabella mulai melakukan hal yang sudah biasa dilakukan terhadap Vanea.
Sabella mulai mendekat pada Vanea, ia mulai mengeluarkan cutter kecil dari sakunya.
"Sreet"
Suara goresan yang dibuat oleh Sabella pada pipi kiri Vanea yang membuat darah segar mulai mengalir.
"AKHH!" Vanea berteriak kesakitan.
"Itu balasan dari gue karena lo udah berani deketin Liam!" ucap Sabella.
Vanea, Kalea dan Anne mulai pergi meninggalkan Vanea sendiri di gudang dengan menutup rapat pintu dari depan gudang.
"Jangan tinggalin gue disini!! Lepasin gue woi!!" Teriak Vanea dari dalam gudang
Sabella tidak mengubris teriakan Vanea, ia terus berjalan meninggalkan ruangan tersebut dengan di ikuti oleh Kalea dan Anne.
𐙚⋆°.⋆♡˚
"TRING TRING TRING" Suara bell berkumandang menandakan waktu pulang telah tiba, semua anak mulai beranjak pergi meninggalkan lingkungan sekolah.
Disisi lain Liam berdandar di depan mobilnya
yang tengah melihat sekitar menanti sesorang yang ditunggunya, Rana yang berada di dalam mobil mulai turun untuk menghampiri Liam."Kak Vanea belum dateng ya kak?" Tanya Rana kepada Liam
"Tunggu sebentar ya Rana, mungkin kak Vanea lagi piket" jelas Liam pada Rana yang terlihat sudah cukup lelah menunggu
"Dimana sih lu Vanea, bikin khawatir gue aja. Apa mungkin dia udah pulang?" Batin Liam
"Kita samperin aja yuk kak, kak Vanea nya udah kelamaan nih nunggunya" pinta Rana pada Liam
"Yaudah yuk kita cari kak Vaneanya" ucap Liam dengan mengandeng Rana, mereka pun mulai pergi masuk ke dalam lingkungan sekolah untuk mencari seseorang yang dicari.
𐙚⋆°.⋆♡˚
"Kamu di mana sih Van" Batin Liam yang tak kunjung menemukan orang lain yang ada di lingkungan sekolah ini.
"VANEA LU DIMANA VAN, INI GUE LIAM!!" Teriak Liam, mencari Vanea di setiap ruang kelas.
Mereka terus mencari keberadaan Vanea di sekitar lingkungan sekolah. Tak menemukan seseorang yang di cari, mereka lantas duduk di kursi panjang taman untuk beristirahat.
"Kasian Rana pasti udah cape, lu di mana sih Van. Apa mungkin lu udah pulang? Tapi kenapa perasaan gue ngerasa lu masih di sini" batin Liam
"Rana, kayaknya kak Vanea udah pulang duluan deh, gimana kalau kamu ikut sama kak Liam.. mau?" Tanya Liam pada anak perempuan di sampingnya yang terlihat sudah cukup lelah berjalan dari tadi.
Merasa tak ada jawaban dari Rana, Liam mulai menoleh kesampingnya ternyata Rana sudah tertidur dengan bersandar pada tangan Liam
*ya ampun Ra,bikin iri aja gantian yuk sama author... maaf guys iklan bentar*Liam terkekeh gemas "ya ampun Ra, kamu pasti cape sampai tertidur seperti ini" ucap Liam lembut melihat Rana yang tertidur di sandaran tangannya, Liam mengendong Rana dan membawanya menuju mobil.
Sesampainya di mobil Liam manidurkan Rana di kursi bagian belakang mobil. Setelah usai menaruh Rana, Liam kembali bersandar di depan mobil mengambil ponsel dari saku celanannya untuk menghubungi seseorang yang mungkin bisa membantunya.
*PEMBICARAAN LIAM DI TELPON
"lo lagi dimana sekarang?"
-Liam"Masih di ruang musik, kenapa?"
-Nathan"Gue perlu bantuan lo"
-Liam"Di mana lo sekarang biar gue sama Aksa kesana"
-Nathan"Gue di parkiran, kesini sekarang"
-LiamUcap Liam di akhir pembicaraan lalu mematikan panggilan telponnya dan menyimpan kembali ponsel di saku celananya.
Tak selang begitu lama, Nathan dan Aksa sudah berada di parkiran menemui Liam.
"Kok lu belum pulang? Gue kira udah selesai lu tentang masalah Rana" Ucap Aksa yang baru datang
"Masalahnya Vanea gak muncul dari tadi, gue gak bisa bawa Rana ke rumah. Kalian tau sendiri keluarga gue gimana, rencananya gue mau bawa dia ke apartemen gue kalau Vanea belum muncul juga. Tapi gue rasa Vanea masih ada di sini" Jelas Liam pada kedua temannya
*Liam tak bisa membawa Rana ke rumah, ia tak mau anak sekecil Rana mendengar pertengakaran kedua orang tua nya di rumah. Sebelumnya ia berpikir bahwa Rana akan ikut Vanea tapi Vanea malah tidak muncul, makannya Liam akan membawa Rana ke apartemen miliknya ia bisa menyewa pengasuh untuk Rana agar menjaganya* -sedikit penjelasan dari Author Cantik
"Terus dimana Rana sekarang?" Tanya Nathan
"Ada di mobil ketiduran dia, kasian dari tadi bantu nyariin Vanea" ucap Liam
"Gue perlu bantuan kalian, Aksa lu disini aja jagain Rana dan lu Natha bantu gue cariin Vanea. Perasaan gue Vanea masih di sekitar sini." Sambung Liam
Nathan dan Aksa menganggukan perkataan dari Liam. Mereka mulai beranjak menjalankan misi mereka.
~To Be Continue~
Gimana nih guys ceritanya?? Semoga kalian suka yaa..
Maaf agak lama uploadnya readers 🤗
Selalu tunggu upload cerita Cinta untuk Vanea yaa readers.. jangan bosen-bosen nunggunya..Makasih juga yang udah mau vote, dan follow 💞🌷
Bayy readers 👋
Sampai bertemu di Bagian selanjutnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta untuk Vanea
Roman pour AdolescentsPernahkah kalian merasa ketidak beruntungan dalam hal keluarga maupun pertemanan? Cerita ini adalah kisah seorang gadis yang kehilangan peran kedua orang tua dan mendapatkan perlakuan tidak baik disekolah, yang membuat gadis itu sangat takut untuk...