Bagian 08 𓍢ִ໋🌷͙֒

13 3 0
                                    

♡ 𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ 𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 ♡

*Flashback 2019

Saat 2019, Liam dan Vanea masih menduduki kelas 2 SMP di Antraksa School.


*Di Sekolah

Liam bukanlah tipe cowok populer di masa SMP. Dengan kacamata tebal dan pakaiannya yang sedikit culun, ia lebih suka berada duduk di barisan pejok belakang kelas sambil membaca dan mendengarkan musik lewat earphone-nya. Namun, ada satu hal yang membuat Liam berbeda yaitu ia sangat suka bernyanyi. Dan kesempatan satu-satunya untuk menyalurkan hobinya adalah dengan mengikuti broadcasting.

Setiap hari, Sekolah mengadakan broadcasting di situlah Liam menjadi seorang penyiar di jam istirahat dan ia juga sesekali bernyanyi di speaker sekolah sebelum bel masuk berbunyi.

Karena di sekolahnya memang ada proker memutar lagu sebelum bel masuk berbunyi dan team Broadcasting dipercayai untuk melakukan hal itu.

Memang bukan ranahnya tapi Liam setuju saja karena ia sangat suka bernyanyi, teman-temannya juga mendukung proker tersebut.

Dengan menyumbangkan suaranya melalu mikrofon, Liam berharap semoga suaranya bisa menginspirasi semua siswa-siswi di sekolah–terutama perempuan yang kini ia sukai, yaitu Vanea.

𐙚⋆°.⋆♡˚

Vanea merupakan siswi yang hampir sempurna dimata Liam. Dia cantik, pintar, dan selalu bersikap ramah kepada siapa pun. Meski mereka jarang berbicara, Vanea selalu tersenyum setiap kali mereka berpapasan di lorong, dan senyum itulah yang membuat hati Liam berdebar lebih kencang dari biasanya.

Liam juga kagum dengan Vanea karena ia sering menang dalam perlombaan mewakili sekolah, Vanea juga cukup populer karena aktif dalam ekskul di sekolah.

"Siapa sih yang nggak mau punya cewek kayak Vanea?" –authorimut

Vanea adalah alasan Liam datang lebih pagi setiap hari, Liam juga sudah menyiapkan daftar lagu yang akan ia nyanyikan melalui speaker sekolah.

Suatu pagi, setelah menyiapkan lagu yang akan ia bawakan, Liam berjalan menuju ruang Broadcasting. Liam melihat Vanea dari jauh, Vanea sedang berjalan bersama teman-temannya, dengan rambutnya yang panjang terikat dan senyum yang terukir manis.

Liam yang melihatnya terpaku dan merasa gugup setiap kali Vanea berada di dekatnya. Namun, Liam tak berani mengajaknya berbicara. Seperti biasa Vanea selalu ramah pada siapapun saat sedang berpas-pasan dengan Liam, Vanea menoleh pada Liam dan mengukir senyum dengannya.

𐙚⋆°.⋆♡˚

*Di ruang Broadcasting

Liam mengambil napas dalam-dalam sebelum menyalakan mikrofon. Suaranya keluar dari speaker di seluruh penjuru sekolah.

"Selamat pagi semua! Apa kabar hari ini? kembali lagi di SchoolWave yang pastinya bakal nemenin kalian untuk memulai hari dengan semangat baru."

"Oke, sebelum bel masuk berbunyi, gue udah siapin lagu spesial nih, buat kalian yang lagi nunggu sesuatu atau mungkin… nunggu seseorang, hehe. Semoga lagu ini bisa nyentuh hati kalian, ya." Ucap Liam bersemangat membuka siaran

Backsound mulai diputar, Liam menarik napas dalam dan memandang mikrofon dengan ragu, namun akhirnya Liam  melanjutkan aksinya.

"Gue tujuin lagu ini buat seseorang yang mungkin nggak tau kalau dia spesial. Terkadang kita tuh nggak perlu banyak kata untuk ngungkapin perasaan, cukup dengan nyanyian aja." Ucap Liam dengan senyum yang manis di balik mikrofon

"Semoga kamu yang dengerin, ngerasain apa yang gue rasain, meskipun gue belum bisa bilang langung.."

"Oke, selamat menikmati lagunya. Jangan lupa, semangat hari ini! SchoolWave kita selalu ada buat bikin harimu lebih baik." Lanjut Liam, mulai fokus pada lirik lagunya

Liam mulai bernyanyi dengan suara lembutnya.

"Hari-hari berganti.
Kini cinta pun hadir
Melihatmu, memandangmu bagai bidadari"

"Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu anggun terikat"

"Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu.." 

"Terimalah lagu ini 
Dari orang biasa 
Tapi cintaku padamu luar biasa..
Aku tak punya bunga 
Aku tak punya harta 
Yang kupunya hanyalah hati yang setia 
Tulus padamu.."

Setelah lagu selesai, Liam duduk terdiam di kursi, menatap mikrofon dengan perasaan campur aduk.

"Vanea dengar lagunya nggak ya? dia nyadar nggak ya kalau tuh lagu buat dia? pertanyaan-pertanyaan mulai muncul dari pikiran Liam.

Lagu itu merupakan ungkapan dari perasaan Liam yang tak bisa ia ungkapkan langsung.

Di saat yang sama, di ruang kelas Vanea tersenyum tipis mendengarkan suara dari speaker. "Lagu ini enak banget, ya?" gumam salah satu teman Vanea.

Vanea mengangguk pelan. Dia selalu menyukai pemutaran lagu setiap pagi, tapi dia tidak tahu siapa yang menyanyikan lagu-lagu itu.

~To Be Continue~

Gimana guys ceritanya? 🤔
Maaf ya kalau udah nunggu lama, makasih yang udah selalu stay.. 🩷
Jangan bosen yaa 🤗

Bayy readers 👋
Sampai jumpa di Bagian selanjutnya 💞

Cinta untuk VaneaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang