Hay readers.. kembali lagi di Bagian 05 nih
Makasih yang udah nunggu 🌷♡ 𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 ♡
Nathan dan Aksa menganggukan perkataan dari Liam. Mereka mulai beranjak menjalankan misi mereka mencari Vanea
*Di sisi lain keberadaan Vanea
Vanea masih terikat di kursi, ia berusaha melepaskan dirinya dari kursi namun usahanya gagal. Ia malah kehilangan banyak tenaga untuk melepaskan dirinya.
"TOLONG! SIAPAPUN YANG ADA DI DEPAN TOLONGIN GUEE!" Teriak Vanea yang sudah mulai putus asa, ia sudah beberapa kali berteriak tapi tak ada jawaban apapun dari depan ruangan. Suasana sudah hampir malam ia memikirkan keadaan neneknya yang pasti menunggunya pulang sekarang.
Isak tangis Vanea mulai terdengar, gadis itu meneteskan air matanya "Tolong.. lapasin guee, gue mohon siapapun tolong"
"Gue harus berusaha lagi biar gue bisa lepas dari tali ini" batin Vanea
Gadis itu melihat sekeliling ruangan, matanya berhasil menangkap suatu benda yang mungkin bisa membantunya untuk lepas dari tali yang mengikatnya.
Vanea mulai mengerakkan kursi yang ia duduki agar mendekat pada benda itu, setelah sampai pada benda yang ia tuju Vanea mulai mengarahkan tangannya yang terikat di belakang untuk mengesekkan ke bagian ujung meja agar talinya bisa terlepas.
"Srek Srek Srek" suara gesekan tali yang mulai menipis
"SREEAAK" Suara putusan tali terdengar
"Akhirnya gue berhasil, gue harus keluar dari sini kasian nenek pasti sudah menunggu ku" ucap Vanea
Dengan cepat Vanea melepaskan semua ikatan tali di badannya. Setelah semua tali terlepas, Vanea dengan cepat lari ke luar ruangan. Benar saja lingkungan sekolah sudah sepi, lampu-lampu mulai menyala menandakan waktu malam sudah tiba. Vanea berjalan menuju kelasnya untuk mengambil tasnya yang masih di kelas.
Di tengah perjalanan menuju kelas, Vanea terkejut ada dua orang menyorot menggunakan senter di saat jam segini.
"Apa itu, apa masih ada orang lain di sekolah jam segini? Sepertinya itu satpam yang sedang berkeliling" Ucap Vanea pelan dan melanjutkan perjalanannya.
"VANEA LU DIMANA!!"
Teriakan itu berhasil membuat orang yang memiliki sang nama berhenti, Vanea menoleh pada sumber suara. "Siapa dia? Kenapa memanggil nama ku?" Ucap Vanea heran, selama ini tak ada yang perhatian dengannya jika ia di bully dengan Sabella. Semua orang selalu menganggapnya biasa tak ada orang yang mau menolongnya.
Vanea mulai berlari menuju sumber suara "gue di sini" ucap Vanea berlari dan membuat dua orang itu menoleh
"Liam, itu bukannya Vanea?" Ucap Nathan menepuk pundak Liam yang pandangannya tengah mencari ke dalam kelas.
Liam yang mendengarkan temannya reflek mengarahkan senternya ke depan, benar saja ada seorang perempuan yang tengah berlari menghampirinya yang membuat Liam tersenyum lega melihatnya.
Vanea sudah berada di depan Liam dengan Nathan berada di samping Liam
"Liam, lu nyariin gue?" Ucap santai Vanea pada pria di depannya yang tengah menatapnya tajam
Tak ada jawaban dari Liam, Vanea bingung dan menoleh pada Nathan. Nathan yang tau apa yang terjadi pada sahabatnya pun hanya tersenyum pada Vanea menandakan Liam baik-baik saja.
"Boleh gue peluk lo?" Tanya Liam yang membuat Vanea terkejut dengan perkataan Liam, Vanea reflek menoleh pada Nathan, Nathan hanya bisa mengisyaratkan dengan menganggukan kepalanya.
Vanea membalas pertanyaan Liam dengan anggukan, tak butuh waktu lama ketika di beri balasan Liam langsung memeluk tubuh Perempuan di depannya. Ia merasa lega bisa melihat perempuan yang ia cari dari tadi, Nathan yang melihatmya hanya bisa mengelus pundak Liam dari belakang.
Liam mulai melepaskan pelukannya, "lo dari mana aja? Gue udah nunggu lo dari tadi sore, lo lupa kalau mau ketemuan sama gue? Kasian Rana nungguin lo" Ucap Liam penuh dengan pertanyaan, Liam khawatir dengan apa yang menimpa Vanea sehingga ia tak bisa bertemu dengannya.
Venea yang mendengarkan hanya bisa menunduk "Maaf.. kalian sudah menunggu ku lama" ucap Vanea lembut
Liam yang mendemgarkan jawaban dari Vanea merasa bahwa ada yang di sembunyikan dari perempuan itu, Vanea terlihat kacau. Seragam yang kotor tangan penuh lebam, ada apa dengannya.
Liam lantas menarik tangan Vanea untuk ikut dengannya ia perlu penjelasan lebih dari itu. Nathan yang tau kondisi hanya bisa tersenyum dan kembali berjalan menuju tempat Aksa dan Rana.
*SESAMPAINYA DI TAMAN
Liam dan Vanea duduk di kursi panjang di taman, tak ada yang membuka pembicaraan hanya ada ketenangan di sana.
"Lo kenapa? Lo bisa cerita sama gua" Ucap Liam lembut menatap lekat perempuan disamping kiri nya itu.
"Gue gak papa, kamu gak perlu tau urusan ku. Kita baru kenal jadi mohon jangan terlalu mengurusi urusan ku" jelas Vanea menoleh pada liam
Liam yang peka hanya bisa diam, perempuan di sebelahnya perlu waktu dan benar saja mereka baru bertemu di masa SMA ini "Tapi gue udah tau lu dari lama Van" batin Liam.
~To Be Continue~
Gimana guys ceritanya? Kenapa Liam begitu perhatian dengan Vanea? 🤔
Stay tuned ya guys..
bay readers sampai bertemu di bagian selanjunya 🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta untuk Vanea
Fiksi RemajaPernahkah kalian merasa ketidak beruntungan dalam hal keluarga maupun pertemanan? Cerita ini adalah kisah seorang gadis yang kehilangan peran kedua orang tua dan mendapatkan perlakuan tidak baik disekolah, yang membuat gadis itu sangat takut untuk...