Bagian 07 𓍢ִ໋🌷͙֒

13 3 0
                                    

♡ 𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ 𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 ♡

*DI DALAM MOBIL

Mobil BMW berwarna putih melaju dengan cepat, dengan suasana tenang di dalamnya tak ada pembicaraan diantara keduanya. Liam yang fokus mengemudi sedangkan Vanea hanya menikmati suasana malam dari kaca mobil yang sedikit terbuka, terlihat lampu-lampu yang mulai menyala menampilkan pemandangan yang begitu indah.

"Gue tutup ya kacanya, angin malam gak baik buat tubuh" Ucap Liam lembut, yang masih fokus ke depan memperhatikan jalan.

Vanea yang mendengarnya hanya membalas dengan anggukan, Liam pun menekan tombol yang sudah tersedia di sampingnya dan dengan otomatis jendela dekat Vanea tertutup.

*DI RUMAH Vanea

Setelah perjalanan akhirnya mobil BMW putih itu berhenti di depan rumah Vanea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah perjalanan akhirnya mobil BMW putih itu berhenti di depan rumah Vanea. Suasana masih sunyi, hanya suara mesin yang terdengar pelan. Liam mematikan mesin dan sejenak terdiam, tidak langsung membuka mulut. Di rasa suara mobil berhenti, Vanea yang sejak tadi sibuk menikmati pemandangan malam, akhirnya menoleh ke Liam.

"Kita udah sampai, ini rumah lo?" ucap Liam sambil menatap rumah Vanea dari kaca depan.

Vanea mengangguk kecil dan membuka sabuk pengamannya. "Makasih ya, udah nganterin gue," ucapnya dengan senyum tipis.

Liam membalas senyum itu dengan anggukan kecil, tapi di balik sikap tenangnya ada sesuatu yang tampak mengganggu pikirannya.

"Vanea," panggil Liam pelan sebelum Vanea sempat membuka pintu mobil. Vanea berhenti sejenak, menunggu Liam melanjutkan perkataannya.

"Kenapa?" tanyanya dengan lembut, seolah memberi ruang untuk apa pun yang ingin Liam sampaikan.

Liam menggenggam setir dengan sedikit lebih kuat, seperti menimbang kata-kata yang akan keluar dari mulutnya.

"Gue cuma... gue cuma mau bilang, kalau ada apa-apa lo bisa ngomong sama gue. Gue selalu ada buat lo Van" ucap Liam dengan nada yang lebih serius.

Vanea terdiam sesaat, menatap Liam dengan bingung, tapi ia merasa ada kehangatan di balik perkataan Liam.

"Iya, gue ngerti tapi lo gak perlu tau apa yang gue alamin" jawab Vanea

Vanea ingin beranjak membuka pintu, Liam yang melihat Vanea kesusahan ia pun ingin beranjak turun dari mobil untuk membantu Vanea membawa Rana. Belum sempat ia turun.

"Lo gak usah turun, gue bisa kok. Lo langsung pulang aja udah malam" ucap Vanea

Vanea pun membuka pintu mobil dan turun dengan perlahan, merapikan tas di pundaknya. Dan membenarkan posisi Rana, sebelum menutup pintu Vanea menoleh sekali lagi ke arah Liam yang masih duduk di balik kemudi.

"Hati-hati di jalan ya," ucap Vanea dengan tulus.

Liam tersenyum tipis, "Iya Van pasti, lo juga hati-hati ya"

Pintu tertutup dan Vanea mulai berjalan menuju pintu rumahnya. Sesaat sebelum masuk, dia menoleh lagi dan melihat mobil Liam yang masih terparkir di sana, seolah pria itu menunggunya sampai  benar-benar masuk ke rumah dengan aman. Vanea tersenyum kecil dan melambaikan tangan, yang segera dibalas dengan anggukan dari Liam sebelum akhirnya mobil itu melaju meninggalkan lingkungan rumah Vanea.

Di sisi lain keberadaan Liam yang tengah fokus mengemudi. Begitu banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Vanea tapi hari ini bukanlah waktu yan tepat, lagi pula Vanea juga baru mengenalnya.

"Gue seneng Van, akhirnya lo kenal sama gue. Andai lo tau Van, prasaan gue sama lo makin sulit gue sembunyiin. Gue bodoh waktu itu Van, gue nyesel nggak ungkapin perasaan gue dari dulu." Ucap Liam pelan yang tengah menatap jalanan.

~To Be Continue~

Haii 🤗
Maaf teman-teman, udah lama nunggu lama buat uploadnya.. Makasih ya, yang udah menunggu 🌷🩷

Bayy readers 👋
Sampai jumpa di Bagian selanjutnya 💞

Cinta untuk VaneaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang