Vanea berjalan mengandeng tangan si anak disebelah kanan dan tangan kirinya mengasih tanda untuk meminta pengendara untuk berhenti sebentar agar mereka berdua bisa menyebrang.
Disaat mereka berdua menyebrang ada sosok laki-laki yang sedang memperhatikan dari dalam mobil
Vanea melepaskan genggamannya, vanea mulai menunduk menyamakan dengan tinggi sang anak perempuan
"Udah sampai nih" ucap vanea tersenyum pada sang anak perempuan di depannya
"Makasih kak udah bantuin"
"Iya sama-sama, kakak boleh tanya nggak?"
"Silahkan kak, kakak mau tanya apa?"
"Nama kamu siapa? Kamu kesini sendirian? Kamu ngapain kok bisa sampai sini?" Beribu pertanyaan keluar dari mulut Vanea
Anak kecil yang tengah diajak berbincang hanya tersenyum menderkan celotehan Vanea
"Kok malah senyum, jawab anak manis" ucap vanea
"Kenalin kak nama aku Rana, aku disini sama mama kok, aku disini bantuin mama jualan tapi aku kepisah sama mama" Jelas Rana
Tak lama kemudian bus sekolah datang.
"Waduh gimana nih, bus nya udah datang tapi kasian si Rana sendirian. Gimana ya?" batin Vanea
"Hei kamu manis sekali" ucap seorang pria pada Rana entah dari mana pria itu datang
Pria itu mendongak melihat perempuan yang tengah menatapnya juga, pria itu mulai berdiri dari jongkoknya
"Tenang aja, lo nanti berangkat bareng gue kita satu sekolahkan" tawar pria itu karena melihat gadis didepannya menggunakan seragam yang sama dengannya
"Gak usah Ak_"
"Bus nya udah berangkat, lo mau telat gak usah nolak ajakan orang selagi ajakannya gak merugikan siapapun" ucap sang pria
"Ayo gue bantu cariin ibu anak ini, biar kita juga bisa segera berangkat sekolah"
Mereka berdua berkeliling mencari keberadaan ibu dari Rana tapi tak kunjung menemukan sosok yang mereka cari
"Gimana nih, udah dari tadi nyariin tapi gak ketemu. Kita juga gak tau rupa ibu Rana" ucap sang pria
"Heh, diem aja lo kenapa?" Tanya sang pria
"Gak papa, yaudah lanjut cari aja" ucap Vanea, sebenarnya Vanea takut jika ia telat sekolah. Ia bisa bersekolah karena mendapatkan beasiswa jadi mana mungkin ia menyia nyiakan kesempatan ini, jika ia telat ia akan mendapatkan point hukuman.
Sudah lama mereka mencari dan bertanya pada orang yang berlalu lalang tapi tak ada hasilnya, sedangkan waktu mulai siang mereka bisa telat
"ayo kita berangkat kesekolah" ucap sang pria
"Hah? Bagaiman dengan Rana? Kasian dia jika kita tinggalkan"
"Yang mau tinggalin Rana siapa? Kita ajak Rana ke sekolah?"
"Hah?? Mana bisa, gak mungkin kan? Gak usah bercanda" ucap Vanea tak percaya
"Udahlah aman, ayo daripada telat"
Mereka ber3 sudah ada didalam mobil, pria tersebut melajukan mobilnya dengan penuh kecepatan.
𐙚⋆°.⋆♡˚
*Di Sekolah
Hampir saja gerbang ditutup, mereka berhasil melewatinya mereka berhasil dari hukuman yang akan dihadapi nanti jika telat.
"Aman kan?" Tanya sang pria karena ia sadar tadi mengemudi dengan kecepatan tinggi
"Iya" ucap Vanea
"Rana, kamu gak apa-apa kan?" Tanya Vanea
"Gak papa kak" Balas Rana
"Jangan khawatir, Rana nanti sama gue" jelas sang pria
"kamu yakin?" Tanya Vanea tak percaya
"Tenang gue gak bakal jual ni anak, jadi gak usah melotot gitu matanya" ucap sang pria
"Bagaimana aku bisa percaya padamu?"
Sang pria terkekeh
"Kenalin, nama gue William Aditya Raharja lo bisa panggil gue liam, mana ada pria tampan gini disangka jual anak" ucap Liam
"Iya maaf saya salah menuduh mu yang tidak-tidak"
"Nama lo siapa? Kelas berapa?jurusan apa? Tanya Liam
"Aku Vanea kelas 11 IPA 3" Ucap Vanea dan dianggukkan oleh Liam
"Nanti pulang sekolah lo harus kesini lagi, kita perlu omongin masalah Rana" lanjut Liam
"Iya, kamu gak ke kelas?" Tanya Vanea
"Kalau gue ke kelas, Rana sama Siapa?" Jelas Liam
"Maaf karena kamu membantuku tadi jadi kamu membolos sekarang"
"Udah gak papa, sana gih masuk kelas keburu gurunya dateng" ucap Liam tersenyum
~To Be Continue~
Gimana nih ceritanya?? Semoga suka yaa
Buat Upload diusahakan secepatnya kok
Jangan bosen nunggu yaa🌷
Bay readers 👋💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta untuk Vanea
Ficção AdolescentePernahkah kalian merasa ketidak beruntungan dalam hal keluarga maupun pertemanan? Cerita ini adalah kisah seorang gadis yang kehilangan peran kedua orang tua dan mendapatkan perlakuan tidak baik disekolah, yang membuat gadis itu sangat takut untuk...