Draco terbaring di tanah, tubuhnya gemetar tak terkendali di bawah beban rasa sakit yang tak terbayangkan. Setiap napasnya terasa seperti ribuan pisau yang menusuk paru-paru nya dan darah mengalir deras dari luka-luka yang menganga di sekujur tubuhn. Di atasnya, Lady Alectra berdiri dengan tatapan dingin dan kemenangan terpancar jelas di matanya. Bibirnya melengkung menjadi seringai kejam saat ia perlahan menekan tumitnya ke dada Draco, menimbulkan rasa sakit baru yang membuat Draco mengerang lemah.
"Masih ingin mengujiku, Malfoy? Atau mungkin kau sudah ingin menyerah sekarang?" Suara Lady Alectra terdengar seperti lonceng kematian, penuh dengan ironi yang menusuk hati. "Darah murnimu terlalu berharga untuk dibiarkan mengalir sia-sia, Draco. Tapi apa boleh buat? Sayangnya takdir punya rencana lain untukmu."
Draco mengerahkan seluruh tenaganya untuk membalas, tangannya yang gemetar mencoba menahan tekanan di dadanya. "Aku muak mendengar ocehanmu!" geramnya, meski suaranya tak lebih dari bisikan lemah.
Lady Alectra tertawa dingin, mengangkat tongkatnya dan mengarahkannya tepat ke wajah Draco. "Baiklah, Malfoy. Jika itu keinginanmu, aku akan diam... dan kau akan mati."
Namun, sebelum dia sempat melancarkan kutukan mematikan, sebuah kilatan cahaya tiba-tiba melesat ke arahnya, memaksa Lady Alectra untuk mundur. Tatapan marahnya berubah menjadi heran ketika seorang pria dengan suara yang sangat familiar bagi Draco terdengar dari balik bayangan pepohonan.
"Oh mate, kau benar-benar terlihat buruk," ujar Blaise Zabini, muncul dari kegelapan dengan senyum licik terukir di wajahnya. Blaise melangkah maju, matanya bersinar dengan kesadaran berbahaya, meski nada suaranya tetap santai. "Jangan ya dek ya. Gak boleh gitu dong adik kecil, adik manis. Nggak sopan lho menyiksa orang yang sudah hampir mati."
Lady Alectra membalas tatapan Blaise dengan kebencian yang tajam. "Tutup mulutmu, botak!"
"Heeeei! Aku tidak botak! Ini cuma potongan rambut yang gagal!" balas Blaise dengan nada marah yang terselubung humor, tetapi ekspresinya tak mengendur sedikit pun.
Lady Alectra mengayunkan tongkatnya dengan gerakan penuh amarah. "Imperio!"
"Protego!" Sebuah perisai sihir muncul di antara mereka tepat pada waktunya, menahan kutukan itu sebelum sempat mengenai Blaise. Kingsley Shacklebolt maju dengan kecepatan yang mengagumkan, tongkatnya diangkat tinggi. Di belakangnya, Alicia Spinnet, Terry Boot, dan Ernie Macmillan muncul dari bayang-bayang, siap bergabung dalam pertempuran yang akan segera pecah.
Blaise terkekeh, tetapi di balik tawanya terdapat ketegangan yang nyata. "Aku nggak sendirian, you dumb. Mereka semua ada di sini untukmu."
Lady Alectra menatap mereka dengan sinis, ekspresi jijik dan kebencian menguasai wajahnya. "Kalian benar-benar berpikir bisa mengalahkanku hanya karena jumlah kalian lebih banyak? Ini bukan tentang jumlah, tapi tentang kekuatan dan takdir. Aku adalah putri the Dark Lord dan pewaris Bellatrix Black, darah murni dari keluarga Black. Aku dilahirkan untuk menang sedangkan kalian hanya akan jadi tumbal."
Kingsley membalas dengan tegas, "Pada akhirnya kebenaran akan selalu menang, tak peduli seberapa kuat musuhnya."
"Kebenaran? Dengar, sebaik dan sebenar apapun dirimu kau akan tetap menjadi salah satu penjahat di hidup orang lain. Dan kalian adalah penjahat dalam kisah ku, yang merenggut semua keluarga ku." Lady Alectra menyeringai, senyum jahatnya semakin lebar. "Dan sekarang kalian semua akan mati di tanganku, satu per satu."
Alicia memandangnya dengan tatapan penuh kebencian yang membara. "Jangan terlalu percaya diri. Setiap kekuatan punya kelemahan dan kau tidak terkecuali."
Lady Alectra hanya mengangkat alis, lalu tertawa angkuh. "Mungkin aku bukannya tak terkalahkan, tapi aku jauh lebih kuat daripada kalian semua. Kalian cuma pengganggu yang tidak berarti."
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE : DRAMIONE
FanfictionNb : Setiap cerita punya alur masing-masing yaa. Termasuk cerita ini ada progres dan beberapa masalah yang aru tambahkan dan gak ujug-ujung ke Dramione nya yaaa :) Bukan hanya kisah romansa juga masalah baru yang terbit. Pasca perang, Draco Malfoy...