NLMA PAGE 11

26 6 1
                                    

"FOURTH!", seru seseorang dari kejauhan.

Fourth yang mendengar namanya dipanggil pun menoleh ke arah sumber suara. "Bang Mos, ngapain di sini?", batinnya. Suasana di sekitar mereka terasa ramai dengan suara obrolan teman-teman yang bercampur dengan musik latar yang mengalun pelan.

"Sebentar, ya," ucap Fourth pada teman-temannya. Ia bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri abangnya yang sudah berdiri di sana dengan kedua tangan yang dilipat di bawah dadanya. Udara sore yang sejuk menyelimuti mereka, sementara matahari mulai tenggelam di ufuk barat, memberikan semburat jingga di langit.

"Ada apa, Bang?", tanya Fourth pada Mos. "Duduk dulu," lanjutnya sambil menunjuk kursi di dekat mereka.

Mos dan Fourth pun duduk di salah satu kursi yang ada di pojok yang berbeda dengan keberadaan Gemini dan yang lainnya. Raut muka Mos nampak serius, entah apa yang sudah terjadi padanya. Di sekitar mereka, suara tawa dan canda teman-teman yang lain terdengar samar-samar, menciptakan kontras dengan ketegangan yang dirasakan Fourth. Fourth mengusap keringat di dahinya, meski udara tidak terlalu panas.

"Jadi, ada apa, Bang?", tanya Fourth lagi, suaranya sedikit bergetar. Ia meremas-remas tangannya di pangkuannya, mencoba menenangkan diri.

"Ada apa antara adek sama Gemini? Kalian balikan?", tanya Mos to the point. "Daddy sama Papo curiga, adek sering pulang malam, adek juga sering lebih fokus sama ponsel adek," lanjut Mos dengan nada yang lebih rendah namun tegas, matanya menatap tajam ke arah Fourth.

Fourth yang mendengar pertanyaan Mos nampak gugup. Ia menundukkan kepalanya, tangannya memainkan ujung bajunya. Fourth tidak tahu apa yang harus ia katakan. Angin sore yang sepoi-sepoi membuat rambutnya sedikit berantakan, menambah kesan gelisah pada dirinya. Ia menggigit bibir bawahnya, berusaha mencari kata-kata yang tepat. Matanya berkedip cepat, mencoba menghindari tatapan Mos yang tajam.

Gemini yang melihat Fourth nampak gugup, juga Mos yang terlihat serius dengan tatapan mengintimidasi itu pun khawatir dengan keadaan Fourth. Ia memilih untuk menghampiri Fourth dan abangnya tanpa mempedulikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Dalam pikiran Gemini, ia hanya ingin Fourth merasa aman dan selalu baik-baik saja. Gemini langsung bangkit dari tempat duduknya tanpa berpikir panjang, langkahnya mantap meski hatinya berdebar. Ia mengepalkan tangan, berusaha menenangkan diri. Wajahnya menunjukkan tekad yang kuat, alisnya sedikit berkerut.

"Kemana, Gem?", tanya Mark, suaranya tenggelam dalam keramaian.

Gemini tidak menghiraukan pertanyaan Mark. Ia menghampiri kursi tempat Fourth dan abangnya duduk. "Ada apa, Bang?", tanya Gemini tiba-tiba, suaranya terdengar tegas namun penuh perhatian. Ia menatap Mos dengan mata yang penuh determinasi, bibirnya sedikit mengerucut.

Fourth yang mendengar suara Gemini pun mengangkat kepalanya, sedangkan Mos nampak terkejut atas keberanian Gemini untuk menghampiri mereka. Padahal, menurut Mos siapapun akan tahu jika mereka sedang membicarakan hal yang serius. Suasana di sekitar mereka seakan berhenti sejenak, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Duduk," ucap Mos singkat. Ia menyilangkan kakinya dan melipat kedua tangannya di depan dada. Mos menatap Gemini dan Fourth secara bergantian. "Antara lu sama adik gua, ada apa?" tanya Mos pada Gemini.

Gemini tampak kebingungan atas pertanyaan Mos yang tiba-tiba menanyakan tentang hubungannya dengan Fourth, sedangkan Fourth menatap Gemini dengan ragu-ragu. Terlihat dengan jelas di matanya bahwa Fourth sedang merasa gelisah dan khawatir. Fourth menggeleng kecil, mengisyaratkan pada Gemini untuk tidak memberitahu abangnya. Di sekitar mereka, suara obrolan teman-teman yang lain terdengar samar-samar, menciptakan kontras dengan ketegangan yang mereka rasakan.

Gemini yang melihat Fourth tersenyum hangat. Ia berusaha meyakinkan Fourth bahwa semuanya akan baik-baik saja. Gemini mengangguk pada Fourth, mengisyaratkan bahwa ia ingin mengatakan yang sebenarnya pada Mos. Mata Gemini menunjukkan ketenangan dan keyakinan, meskipun hatinya berdebar.

NEVER LEAVE ME AGAIN (GEMINIFOURTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang