NEVER LEAVE ME AGAIN (GEMINIFOURTH)

NLMA PAGE 17

Happy reading guys...

Malam itu, kampus terasa lebih ramai dari biasanya. Banyak mahasiswa yang berkeliaran, entah itu untuk menghabiskan waktu bersama sahabat, teman, atau bahkan bersama kekasihnya. Hari semakin larut malam, waktu pergantian tahun akan segera tiba. Udara malam terasa sejuk, dengan angin lembut yang berhembus membawa aroma bunga dari taman di sekitar kampus.

"Fot, ikut Gemi yuk," ucap Gemini pada Fourth dengan senyum penuh semangat dan matanya berbinar-binar.

"Kemana?" tanya Fourth, sedikit bingung namun penasaran, alisnya mengernyit.

"Ayo ikut aja," jawab Gemini sambil meraih tangan Fourth dan menariknya dengan lembut. Fourth tersenyum kecil, merasa penasaran dengan apa yang akan Gemini lakukan.

"Bang, gua izin kesana dulu ya sama Fot," ucap Gemini pada keempat abang fourth yang dibalas anggukan oleh keempatnya. Tangannya menunjuk ke arah gedung fakultasnya sebelum akhirnya ia pergi dari tempat itu.

Gemini mengajak Fourth menuju lantai paling atas di gedung fakultasnya. Suara langkah kaki mereka bergema di tangga yang sepi. Fourth merasa jantungnya berdebar-debar, campuran antara antusiasme dan sedikit rasa gugup. Gemini mengelurkan sebuah kunci dari sakunya, membuka kunci pada pintu yang menjadi jalan menuju lantai paling atas itu.

"Gemi punya kuncinya?" tanya Fourth yang melihat Gemini membuka kunci pintu tersebut dengan cekatan, matanya membulat karena terkejut.

Gemini mengangguk. "Iya sayang, satpam di sini sudah akrab sama Gemi semua. Mereka juga tahu kalau Gemi sering ke sini di malam hari," ucapnya dengan nada bangga, senyum puas terlukis di wajahnya.

Gemini membuka pintu itu dan keluar melihat lapangan luas yang ada di gedung fakultasnya itu. Hanya ada sebuah kursi panjang dan meja di sana. Sudah jelas bahwa itu adalah tempat di mana Gemini sering berdiam seorang diri mencari ketenangan. Tidak ada atap yang menutupi langit di sana, semuanya terlihat jelas dan sangat indah, dengan bintang-bintang yang berhamburan di langit, juga bulan yang bersinar terang pada malam itu. Suara riuh dari bawah sana juga angin yang menggoyangkan daun-daun pada pepohonan menambah keindahan yang sudah ada. Fourth menghela napas panjang, merasa tenang dan terpesona oleh pemandangan itu.

Gemini mengajak Fourth menuju salah satu sudut di sana, sudut di mana ada sebuah kursi dan meja yang sudah tersedia. Gemini menyandarkan tubuhnya pada dinding penghalang yang ada di sana, sebelum akhirnya ia tersenyum pada Fourth dan membalikkan badannya.

"Lihat, semuanya terlihat sangat indah di sini," ucap Gemini dengan mata berbinar, senyum lembut menghiasi wajahnya.

Fourth tersenyum melihat pemandangan malam yang sangat indah di sana. Ia terkagum tak percaya atas keindahan yang saat ini ia lihat. Angin malam yang sejuk dan suara riuh yang samar dari manusia-manusia yang ada dibawah membuat momen itu terasa sangat istimewa. Matanya berbinar, bibirnya melengkung membentuk senyuman lebar, merasa sangat beruntung bisa berbagi momen ini dengan Gemini.

Gemini meraih tangan Fourth dan menggenggamnya erat. Fourth merasakan kehangatan dari genggaman tangan Gemini, membuatnya merasa lebih dekat dan nyaman. Gemini kemudian duduk di kursi panjang, menarik Fourth untuk duduk di sebelahnya. Fourth mengikuti, duduk dengan hati-hati sambil tetap memegang tangan Gemini. Gemini menatap Fourth dengan lembut, matanya penuh kasih sayang. Fourth merasakan pipinya memerah, sedikit malu namun bahagia. Gemini mengangkat tangan Fourth dan mengecupnya dengan lembut, membuat Fourth tersenyum malu-malu. Mereka berdua duduk dalam keheningan ditengah keramaian, menikmati momen indah di bawah langit malam yang penuh bintang.

"Gemi," seru Fourth sambil menghadapkan badannya ke arah Gemini. "Sehancur apapun nanti Gemi ke depannya, selalu jadikan Fot rumah ternyaman dan teraman buat Gemi ya? Fot gak mau Gemi merasa tidak punya siapa-siapa," ucap Fourth dengan suara yang penuh ketulusan, matanya berkaca-kaca.