NEVER LEAVE ME AGAIN (GEMINIFOURTH)

NLMA PAGE 16

Happy reading guys...

"Oke, jadi gini, Dek," ucap Nicha mengawali ceritanya. Ekspresinya berubah serius, tangannya kini berada di pangkuannya, menunjukkan kesiapannya untuk bercerita. Tubuhnya sedikit condong ke depan, menunjukkan keseriusannya.Semuanya nampak mencondongkan badannya ke arah nicha mendengarkan hal yang akan diceritakan oleh nicha. Bahkan fourth yang duduk didepan membalikkan badannya dan menumpu badannya dengan lutut diatas jok, persis seperti anak-anak. Sedangkan gemini fokus menyetir dengan sesekali menoleh ke arah cermin yang mengarah pada orang-orang dibelakangnya.

"Dari pertama kali ngobrol aja, Daddy itu udah bertanya apa hubungan antara Gemini sama Fourth. Mungkin kalian dengar soal itu karena teleponnya belum dimatikan. Nah, setelah Gemini menceritakan dan meyakinkan Daddy bahwa Gemini sama Fourth itu hanya sebatas teman, Daddy tiba-tiba nanya gimana perasaan Gemini pada Fourth," ucap Nicha. "Iya kan, Gem?" tanya Nicha pada Gemini sambil menoleh ke arah Gemini.

Gemini melihat Nicha dari cermin di depan itu sekilas, ia menganggukkan kepalanya. "Iya, awalnya gua berbohong soal perasaan gua ke Fot, Bang. Tapi Om Mile mendesak gua buat berbicara dengan jujur. Gua gak tahu darimana Om Mile bisa tahu kalau gua berbohong. Akhirnya gua jujur ke Om Mile tentang perasaan gua ke Fot. Gua bilang kalau gua sayang dan cinta sama Fot, gua gak bisa menjalani hidup dengan normal tanpa Fot, gua bahkan bilang kalau..." ucap Gemini yang perkataannya terpotong karena keraguannya. Tangannya yang satu menggenggam setir dengan erat, sementara yang lain sedikit gemetar. Suasana di dalam mobil terasa tegang, dengan suara mesin mobil dan klakson kendaraan lain yang terdengar samar-samar di luar. Ekspresinya menunjukkan rasa cemas, matanya sesekali melirik ke cermin untuk melihat reaksi yang lain.

"Kalau...," ucap Gemini yang masih merasa khawatir. Matanya menatap jalan dengan cemas, bibirnya sedikit bergetar. Lampu-lampu jalan yang menyala memberikan cahaya redup di dalam mobil, menciptakan bayangan yang bergerak-gerak di wajah mereka. Ekspresinya menunjukkan keraguan dan ketakutan akan reaksi yang akan diterima. Tangannya meremas setir dengan lebih kuat, menunjukkan kegugupannya.

"Gemini bilang bahwa adek udah seperti nyawanya," ucap Nicha yang tidak sabar menunggu perkataan Gemini. Ekspresinya menunjukkan rasa tidak sabar, matanya berbinar. Suasana di dalam mobil sedikit mencair dengan penjelasan Nicha. Senyumnya lebar, menunjukkan rasa bangga dan lega. Tangannya kini berada di pangkuannya, menunjukkan kesiapannya untuk mendengarkan lebih lanjut.

Gemini pun hanya bisa mengangguk, "Iya, benar," ucapnya. Suaranya terdengar pelan namun tegas, matanya tetap fokus pada jalan di depan. Suasana di dalam mobil menjadi hening sejenak, hanya terdengar suara mesin mobil yang berjalan. Ekspresinya menunjukkan rasa lega setelah mengakui perasaannya. Tangannya kini menggenggam setir dengan lebih santai.

Fourth yang mendengar itu langsung menatap ke arah Gemini, "Gemi...," ucap Fourth dengan mata yang berkaca-kaca. "Fot minta maaf ya," ucapnya. Air mata mulai mengalir di pipinya, suaranya terdengar serak dengan ekspresinya yang menunjukkan rasa terharu dan penyesalan.

Gemini mengusap pipi Fourth yang tampak dibasahi air mata yang tidak terasa jatuh itu dengan salah satu tangannya, sedangkan tangan satunya fokus mengendarai mobil. "It's okay sayang, Fot tidak bersalah, Gemi hanya menyampaikan apa yang Gemi rasakan terhadap Fot," ucapnya. Suaranya lembut dan penuh kasih sayang, matanya menatap Fourth dengan penuh cinta sekilas,

Keempat abang Fourth yang ada di belakang hanya bisa menahan senyuman melihat adegan di hadapannya itu. Mereka tampak turut bahagia atas Gemini dan Fourth. Ekspresi mereka menunjukkan rasa senang dan haru, beberapa dari mereka saling melirik dan tersenyum. Suasana di dalam mobil menjadi lebih ringan dengan senyuman mereka. Mata mereka berbinar, menunjukkan rasa bangga dan bahagia.