Kedua mata Alena terbelalak kala menyadari jika saat ini dia tidak berada di kamarnya, dia mengucek matanya kembali. “Semalem apa yang terjadi?” tanyanya pada diri sendiri.
Cklek.
Pintu terbuka dan menampilkan sosok pria yang sudah rapi dengan seragamnya. “Kamu sudah bangun?”
Alena mendelik, semalam sebelum melayani tamunya, dia mengkonsumsi obat perangsang dan alkohol.
“Hello! Gimana keadaan kamu?”
“Kok Om bisa bawa aku ke sini? Kenapa gak bawa aku pulang?”
“Kamu minta pulang? Semalam saya ingin memulangkan kamu dan kamu malah minta dilayani, masih kecil bukannya sekolah yang bener malah minta dipuasin memeknya.”
Alena bergidik, mengingat kejadian semalam.
“Saya akan memproses paman kamu, kamu di sini dulu saja.”
Alena hanya menganggukkan kepalanya saat Aldo sudah pergi, dia mencoba untuk berdiri dari tempat tidur luas itu.
“Aw! Sakit! Itu orang, gempur aku sampek berapa lama sih? Lecet nih pasti memekku.”
Alena melangkah menuju ke kamar mandi, dia menatap pantulan tubuh telanjangnya di cermin. “Ummm … banyak banget bekas cupangannya.”
Alena menyalakan shower dan mulai membasahi tubuhnya, dia ingin kabur.
“Kak Jordan gimana ya? Seingetku dia juga ditangkep deh kemarin.”
Alena segera menyelesaikan mandinya, dia melangkah menuju lemari milik Aldo. Alena menatap lantai samping ranjang, bajunya sudah sobek.
“Hah … terpaksa deh pakek baju orang itu.”
Alena mengambil sebuah kemeja berwarna biru tua, saat dipakai olehnya, kemeja itu kebesaran hingga menutupi pahanya.
“Pakek Daleman gak ya? Tapi kan berlendir itu dalemanku, kalau gak pakek malah bahaya lagi.”
Alena memungut CD yang tergeletak di lantai, dia mencium aroma sperma yang menguar dari sana.
“Heh, ada tobrut!” ujar anak kecil yang sedang duduk di halte menunggu bis.
“Iya, tobrut, pentilnya nyeplak.”
Part selengkapnya di karyakarsa
Link ke karyakarsa ada di profil
Kode voucher untuk karyakarsa : pussy
KAMU SEDANG MEMBACA
rumah bordil milik paman
Fantasytentang Alena yang tadinya gadis polos kini berubah menjadi gadis yang bin - al