rbmp 20 [Diseret ke rumah kosong+brandalan]

3.4K 4 0
                                    

Bus berhenti, Alena diseret oleh pak tua itu untuk turun.

“Pak, lepasin! Ini saya mau dibawa ke mana? Jangan lancang kayak gitu, sudah, saya capek.”

Alena mencoba melepaskan cekalan tangannya pada pak tua, namun tenaganya lebih kuat dan Alena kalah.

Di rumah kosong yang ditumbuhi oleh tanaman liar, Alena digiring masuk ke sana. 

Brak!

Tubuh Alena dihantam ke tembok yang kotor, karna merasakan sakit yang teramat sangat dari punggungnya, Alena hanya bisa meringis.

“A — ampun, Pak, ampun. Tolong jangan apa-apakan saya.”

“Cih! Jalang seperti kamu ya enaknya dientot.”

Pak tua itu mengambil botol kaca yang berada di sana, Alena dipaksa untuk mengangkangkan kakinya.

Jleb!

“Ah! Sakit! Jangan pakek botol kaca, Pak.”

Pak tua itu tidak memperdulikan ucapan Alena, dia justru mengunci kedua tangan Alena di atas kepala dan mulai memaju mundurkan botol itu.

Cplak cplak cplak!

“Enak kan kalau disodok botol kaca? Keras terus, pasti kamu puas banget!”

“Ah! Jangan, udah, stop! Sakit! Botol kacanya udah ada yang pecah itu, sakit!”

Ada suara langkah kaki yang mulai mendekat, Alena menggigit bibir bawahnya agar tidak merintih.

“Wah! Lihat! Pak tua kita ini sedang membawa mangsa untuk disantap.”

Part selengkapnya di karyakarsa
Link ke karyakarsa ada di profil
Kode voucher untuk karyakarsa : pussy

rumah bordil milik pamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang