Jonathan mengajak Alena ke air terjun, sebenarnya Jonathan marah dan kesal karena Alena yang tidak peka. “Lo tau gak sih, Dek? Gue sayang sama Lo, suka sama Lo. Kalau masalah gue yang tiap hari kasar sama Lo, itu emang udah sikap bawaan gue. Gue gak suka Lo di pakek banyak orang. Perawan Lo bukan buat gue aja nih, gue benci,” ujarnya yang sudah duduk di batu besar bersama dengan Alena.
Alena terdiam, dia menghembuskan nafas panjang. “Aku tadi dah nolak, Kak. Dan untuk kerja di rumah bordil, kayaknya bakalan aku ambil aja deh. Mau gimana pun juga kan uangnya banyak. Hah … bukannya dapet uangnya enak ya? Tinggal ongkang-ongkang sekalian ngelayanin orang, kita langsung dapet uang.”
Jonathan memutar bola matanya malas. “Gak sesederhana itu pea! Gue kan sering makek jalang di tempat papa, Lo gak bisa milih klien, Lo itu bisanya nanti cuma nerima nasib aja. Kalau ketemu yang lebih sadis dari gue gimana? Hah?”
Alena terdiam. “Keputusanku udah bulat, Kak. Aku mau tetep di rumah bordil, gimana pun juga aku harus bisa ngasilin uang sendiri.”
“Jadi jalang gue, tapi lu harus siap 24 jam, mau gue ewe di mana pun juga Lo harus siap. Gimana?”
Alena terdiam sejenak, namun dia menggelengkan kepalanya. “Kak, kata Tante bayaran jalang di sana itu mahal, pokoknya aku pengen ke sana aja. Lagian Kakak bisa dateng ke rumah bordil kalau mau makek aku, simpel kan?”
Part selengkapnya di karyakarsa
Link ke karyakarsa ada di profil
Kode voucher untuk karyakarsa : pussy
KAMU SEDANG MEMBACA
rumah bordil milik paman
Fantasiatentang Alena yang tadinya gadis polos kini berubah menjadi gadis yang bin - al
