Seiring berjalannya waktu yang telah di tempuh oleh Aksa dan Rakha di dalam ruang ICU. Dan tepat di hari ke tiga Aksa sudah siuman, lalu sekarang telah berada di ruang rawat.
Bagaimana dengan Rakha?
Bagaimana keadaan Rakha?
Apakah Rakha juga akan segera siuman?
Atau ...
Segera berpulang?
***
"Ada apa Vin? gue banyak urusan"
"Ini lebih penting dari urusan sampah lu Jun."
Arjuna Sutra Mahendra. Ayah dari ketiga anak yang tak seiras. Juna, Juna kepala keluarga yang telah meninggalkan jiwa tanggung jawabnya sebagai seorang Ayah. Juna yang telah kehilangan peran Ayah untuk anak anaknya. Kini berada di hadapan Gavin.
Gelisah, Linglung dan Bingung. Perasaan itu yang sedang menghantui pikiran dan diri Gavin. Apakah sekarang waktu yang tepat? Apakah sekarang waktu untuk Juna mengetahui nya?
"Apa Vin?"
Gavin masih bungkam, masih belum mengatakan apa kata yang akan keluar dari mulut nya.
"Kata dokter Gavin, kamu mempunyai penyakit? Dan sampai sekarang belum mau bicara soal ini?
"iya"
"Sampai kapan kamu mau buka suara soal kesehatan kamu?"
"Sampai Ayah mau kerengkuhan Rakha lagi Om"
"Sesusah itu buat kamu bilang ke ayah kamu?"
"Sangat susah, bahkan sulit Om. Mau sampai mulut Rakha berbusa pun ayah gak akan mau dengerin omongan Rakha"
"Udh di coba?"
"Semuanya udh Rakha coba, semua yang gak seharusnya Rakha perbuat sudah Rakha perbuat, semua larangan yang om kasih sudah Rakha perbuat juga. Hasilnya hanya angin om"
"Kalau begitu mau Rakha apa kalo gak mau kasih tau ini ke ayah?"
"Mati mungkin om? Ayah pernah bilang Rakha lebih baik gak ada, Rakha lebih baik gak lahir, Rakha lebih baik di dekapan Tuhan dari pada di dekapan ayah om"
"Sesakit itu Rakha?"
"Sangat sangat sakit, bahkan air mata Rakha udh enggan buat keluar saking perih, sakitnya"
"Alasan Rakha mau mati kenapa?"
"Biar ayah mau tinggal di rumah om. Biar ayah senang dengan kehidupan yang sedang di lalui ayah. Dan biar ayah gak muak lagi liat muka Rakha"
"Rakha sayang sama ayah?"
"Pasti, dan selalu sayang Om. Seburuk apapun ayah, dia tetep ayah Rakha yang selalu Rakha rindukan, yang selalu Rakha sayang. Walau rasa ayah ke Rakha beda om."
"Kenapa sayang ayah? padahal ayah jahat sama Rakha?"
"Rakha gak tau om, Rakha gak tau kenapa sesayang itu sama ayah. Rakha gak tau kenapa Rakha gak bisa benci sama ayah. Rasanya berat om kalo Rakha benci ayah"
"Rakha sayang sama saudara Rakha?"
"Iya, Rakha selalu sayang. Rakha senang mempunyai adek dan Abang yang begitu sayang sama Rakha, baik sama Rakha, perhatian sama Rakha. Lewat sifat mereka, Rakha tau apa itu rasa sayang dan perhatian ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abadi Selalu dan Selamanya
Разное"ayah kalo emang muak sama kita, tinggalin lah kita biar hidup ayah ngga sengsara seperti sekarang, kita rela ayah pergi asal ayah bahagia" ucap Rakha Perkataan Rakha mampu membuat sang ayah diam tak bersuara "iya ayah kita rela ayah pergi ke mana...