Gak kerasa udah 20 chapter saja
Makasih loh untuk kalian yang sudah setia sama Daffa, moga dapat cowok kayak Daffa.
Happy Reading
🌕🌕🌕
Di koridor rumah sakit yang ramai karena di penuhi oleh orang-orang yang berlalu lalang, Amanda dan keempat laki-laki yang bersamanya berada di depan ruangan Daffa.
Pihak rumah sakit tidak mengizinkan orang lain untuk masuk sementara sebelum kondisinya membaik.
"Bagaimana keadaan Daffa, kak?" Tanya Cakra kepada Elvano membuat laki-laki tersebut menoleh ke sumber suara dan terdiam sejenak.
Rasa sedih bisa terlihat oleh ketiga laki-laki tersebut, orang yang kita sayangi tertampar di ranjang rumah sakit dengan beberapa alat yang terpasang di badan Daffa.
"Dia belum sadar juga," Ujar laki-laki tersebut membuat Elsa sama yang lainnya sedih mendengar jawaban dari laki-laki tersebut.
"Ya Allah, kami mohon jangan dulu ambil nyawa Sahabat kami, kami masih ingin bersamanya," Gumam Elang yang kelihatan sedih dan menundukkan kepalanya.
Amanda yang melihat kedua sahabat Daffa kelihatan sedih dengan keadaan laki-laki tersebut cuman tersenyum dengan lebar dan langsung menghampiri mereka berdua. Ternyata masih ada orang yang sangat peduli dengan anak keduanya.
"Tante tahu kalian sangat khawatir dengan anak tante bukan?" Tanya Amanda membuat kedua laki-laki tersebut menoleh ke wanita berparuh baya tersebut dan langsung tersenyum.
Ya, walaupun mereka bukan saudara kandung, tetapi mereka seperti saudara kandung yang saling melengkapi satu sama lain.
Apalagi Daffa yang suka bertingkah lucu, terbuka dan sebagai. Ya, Rasanya Elang sama Cakra memiliki adek laki-laki.
"Sekarang tugas kita selalu berdoa, ya! Biarkan Allah yang menyelamatkan Daffa dan memberi kesempatan untuknya," Ujar wanita berparuh baya tersebut sambil tersenyum dengan lebar.
Cakra maupun Elang pun tersenyum dengan lebar dan menganggukan Kepalanya. Ya, mereka akan melakukan apapun untuk laki-laki tersebut.
"Iya, tante! Kami akan selalu mendoakan yang terbaik untuk Daffa," Ujar Elang sambil tersenyum dengan lebar.
Setelah mendengar ucapan kedua remaja tersebut langsung tersenyum dengan lebar dan menganggukan kepalanya.
Dia sangat bersyukur masih ada yang sayang dan peduli kepada laki-laki tersebut. Tetapi di sisi lain dia juga merasa bersalah kepada kedua anaknya yang sudah menelantarkan mereka berdua karena masalah ekonomi bersama suaminya.
🌕🌕🌕
Pria berparuh baya tersebut sedang berada di rumah sakit untuk menemui seseorang. Tetapi pria tersebut tidak sengaja bertemu dengan Amanda, Elvano dan 2 remaja yang dia tidak kenal.
"Apa yang di lakukan oleh mereka berempat?" Batin dirinya sambil melihat orang yang di maksud olehnya. "Aku penasaran, deh! Siapa yang sakit sampai-sampai mereka berempat? Apa Daffa yang sakit?"
Arfan pun langsung menggelengkan kepalanya dan mencoba untuk berpikir positif thingking.
"Positif thinking, saja! Mungkin mereka sedang jenguk seseorang," Ujar Arfan yang berusaha untuk positif Thinking

KAMU SEDANG MEMBACA
Alfariz (End)
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Daffa Ghazi Alfariz adalah seorang laki-laki yang terlahir dari keluarga kaya dan sangat populer di kalangan sekolah. laki-laki tersebut di paksa untuk ikut keluarganya pergi ke luar negri " kita akan ketemu lagi kalau ki...